Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dari Mana Asal Senjata yang Dimiliki Kelompok Kriminal di Papua?

Kompas.com - 24/11/2017, 11:42 WIB
Abba Gabrillin

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Kelompok kriminal separatis bersenjata di Papua terus melakukan aksinya dalam beberapa hari terakhir. Kelompok tersebut melakukan penyanderaan terhadap warga sipil dan mengancam perlawanan terhadap TNI dan Polri.

Lantas, dari mana kelompok tersebut mendapatkan senjata?

Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri Brigjen Rikwanto, sebelum menjalani acara serah terima jabatan, mengatakan, ada dua sumber persenjataan yang dimiliki kelompok kriminal tersebut.

"Kami coba cari cerita yang paling dekat, mereka punya senjata itu salah satunya memang dari luar negeri," ujar Rikwanto saat ditemui di Gedung Divisi Humas Polri Jakarta, Jumat (24/11/2017).

(Baca juga : KKB di Papua Bermuatan Politik, Siapa di Belakangnya?)

Menurut Rikwanto, saat ini masih ditelusuri dari negara mana senjata tersebut dipasok. Kemudian, polisi juga mencari tahu cara menyelundupkan senjata ke Papua.

Selain itu, menurut Rikwanto, senjata-senjata yang dimiliki kelompok kriminal tersebut juga berasal dari para personel Polri yang gugur dalam menjalankan tugas di Papua.

"Maksudnya anggota kami yang dalam kegiatan di sana gugur dan senjata mereka diambil, dirampas. Memang ada kejadian beberapa," kata Rikwanto.

 

Sertijab

Kepala Biro Penerangan Umum Divisi Humas Polri Brigjen Rikwanto kini menjabat posisi baru sebagai Kepala Biro Multimedia di Divisi Humas Polri.

Jabatan baru tersebut resmi diemban Rikwanto dalam serah terima jabatan yang digelar di Gedung Divisi Humas Polri, Jakarta, Jumat (24/11/2017).

Serah terima jabatan dipimpin langsung oleh Kepala Divisi Humas Polri Inspektur Jenderal Setyo Wasisto.

Rikwanto menggantikan Brigjen Pol Yan Fitri Halimansyah yang mendapat tugas baru sebagai Wakil Kepala Kepolisian Daerah Kepulauan Riau.

Sementara, posisi Rikwanto sebelumnya diisi oleh Komisaris Besar Pol M Iqbal. Iqbal sebelumnya menjabat Kepala Polrestabes Surabaya, Jawa Timur.

Kompas TV Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi mengatakan, keberadaan kelompok kriminal bersenjata, tidak mengganggu pelaksaan pembangunan infrastruktur di Papua.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

TKN Prabowo Sosialisasikan Pembatalan Aksi di MK, Klaim 75.000 Pendukung Sudah Konfirmasi Hadir

TKN Prabowo Sosialisasikan Pembatalan Aksi di MK, Klaim 75.000 Pendukung Sudah Konfirmasi Hadir

Nasional
Tak Berniat Percepat, MK Putus Sengketa Pilpres 22 April

Tak Berniat Percepat, MK Putus Sengketa Pilpres 22 April

Nasional
Prabowo Klaim Perolehan Suaranya yang Capai 58,6 Persen Buah dari Proses Demokrasi

Prabowo Klaim Perolehan Suaranya yang Capai 58,6 Persen Buah dari Proses Demokrasi

Nasional
Hakim MK Hanya Dalami 14 dari 33 'Amicus Curiae'

Hakim MK Hanya Dalami 14 dari 33 "Amicus Curiae"

Nasional
Dituduh Pakai Bansos dan Aparat untuk Menangkan Pemilu, Prabowo: Sangat Kejam!

Dituduh Pakai Bansos dan Aparat untuk Menangkan Pemilu, Prabowo: Sangat Kejam!

Nasional
Sebut Pemilih 02 Terganggu dengan Tuduhan Curang, Prabowo: Jangan Terprovokasi

Sebut Pemilih 02 Terganggu dengan Tuduhan Curang, Prabowo: Jangan Terprovokasi

Nasional
[POPULER NASIONAL] Anggaran Kementan untuk Bayar Dokter Kecantikan Anak SYL | 'Amicus Curiae' Pendukung Prabowo

[POPULER NASIONAL] Anggaran Kementan untuk Bayar Dokter Kecantikan Anak SYL | "Amicus Curiae" Pendukung Prabowo

Nasional
Tanggal 21 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 21 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Prabowo Minta Pendukung Batalkan Aksi di MK

Prabowo Minta Pendukung Batalkan Aksi di MK

Nasional
Gagal ke DPR, PPP Curigai Sirekap KPU yang Tiba-tiba Mati Saat Suara Capai 4 Persen

Gagal ke DPR, PPP Curigai Sirekap KPU yang Tiba-tiba Mati Saat Suara Capai 4 Persen

Nasional
Respons PDI-P soal Gibran Berharap Jokowi dan Megawati Bisa Bertemu

Respons PDI-P soal Gibran Berharap Jokowi dan Megawati Bisa Bertemu

Nasional
GASPOL! Hari Ini: Keyakinan Yusril, Tinta Merah Megawati Tak Pengaruhi MK

GASPOL! Hari Ini: Keyakinan Yusril, Tinta Merah Megawati Tak Pengaruhi MK

Nasional
Tak Banyak Terima Permintaan Wawancara Khusus, AHY: 100 Hari Pertama Fokus Kerja

Tak Banyak Terima Permintaan Wawancara Khusus, AHY: 100 Hari Pertama Fokus Kerja

Nasional
Jadi Saksi Kasus Gereja Kingmi Mile 32, Prngusaha Sirajudin Machmud Dicecar soal Transfer Uang

Jadi Saksi Kasus Gereja Kingmi Mile 32, Prngusaha Sirajudin Machmud Dicecar soal Transfer Uang

Nasional
Bareskrim Polri Ungkap Peran 5 Pelaku Penyelundupan Narkoba Jaringan Malaysia-Aceh

Bareskrim Polri Ungkap Peran 5 Pelaku Penyelundupan Narkoba Jaringan Malaysia-Aceh

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com