JAKARTA, KOMPAS.com — Dewan Pimpinan Pusat Partai Golkar menggelar rapat pleno pada Selasa (20/11/2017).
Rapat ini akan membahas nasib Ketua Umum Partai Golkar Setya Novanto yang saat ini sudah ditahan Komisi Pemberantasan Korupsi.
"Nanti dibahas dalam rapat pleno DPP Partai Golkar," kata Ketua Harian DPP Partai Golkar Nurdin Halid saat dihubungi pada Senin (20/11/2017).
(Baca juga: Antara Toyota Fortuner, Setya Novanto, dan Tiang Listrik Kompetitor)
Nurdin belum bisa menyatakan apakah partainya akan menggelar musyawarah nasional luar biasa (munaslub) sebagai forum tertinggi untuk pemilihan ketua umum baru. Ia enggan mendahului hasil pleno.
"Ya, mau munaslub atau tidak munaslub itu tergantung kajian evaluasi melalui rapat pleno DPP Partai Golkar," katanya.
"Semua kami bicarakan secara terbuka, transparan, obyektif demi kepentingan partai," lanjutnya.
(Baca juga: Suaminya Masuk Sel, Istri Novanto Bawakan Ini)
Setya Novanto ditahan di Rutan KPK pada Senin (20/11/2017) dini hari. Dalam kasus korupsi proyek e-KTP ini, Novanto bersama sejumlah pihak diduga menguntungkan diri sendiri, orang lain, atau korporasi.
Novanto juga diduga menyalahgunakan kewenangan dan jabatan saat menjabat Ketua Fraksi Partai Golkar. Akibat perbuatannya bersama sejumlah pihak tersebut, negara diduga dirugikan Rp 2,3 triliun pada proyek Rp 5,9 triliun tersebut.