Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengacara: Kalau Novanto Bilang "Saya Tidak Sehat", Tak Bisa Diperiksa

Kompas.com - 19/11/2017, 17:34 WIB
Ihsanuddin

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Pengacara Setya NovantoFredrich Yunadi, mengatakan bahwa saat ini kondisi kliennya masih belum sehat. Oleh karena itu, Novanto tidak bisa menjalani pemeriksaan oleh Komisi Pemberantasan Korupsi ataupun Polda Metro Jaya.

Fredrich mengakui bahwa penyidik di Polri dan KPK bisa saja datang ke rumah sakit untuk menginterogasi Novanto. Namun, hal itu tidak dimungkinkan apabila Novanto menyatakan belum sehat.

"Pemeriksaan itu hanya bisa dilakukan kalau yang diperiksa ditanya, 'Apakah saudara sehat dan bersedia diperiksa?'," ucap Fredrich di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) Kencana, Jakarta, Minggu (19/11/2017).

"Kalau sekarang yang diperiksa menjawab, 'Saya tidak sehat', selesai, titik. Tidak bisa dilanjutkan," tambah dia.

Fredrich mengatakan, pada hari ini Novanto sudah menjalani serangkaian tes kesehatan berupa tes pendengaran hingga kejiwaan. Karena masih lemas dan sakit, Novanto berkali-kali tertidur di sela menjalani tes.

Fredrich dan Novanto sendiri saat ini belum membahas lagi kasus hukum yang menjerat kliennya. Novanto sempat bertanya ke Fredrich soal kasusnya, tetapi Fredrich menyarankan agar Ketua Umum Golkar tersebut fokus dulu memulihkan kesehatannya.

"Paling penting saya bilang jangan mikir yang lain-lain. Kesehatan dulu dipulihkan," ucap Fredrich.

Novanto dirawat di lantai 7 RSCM Gedung Kencana kamar 705 kelas VIP. Sebelumnya dia dirawat di RS Medika Permata Hijau pasca-kecelakaan mobil yang menimpanya pada Kamis (16/11/2017) malam.

Baca juga: Pendapat Mantan Pimpinan KPK soal Praperadilan Setya Novanto

Novanto mengalami kecelakaan mobil di kawasan Permata Hijau ketika tengah diburu KPK. Saat itu dia terburu-buru menuju ke studio salah satu stasiun televisi swasta untuk diwawancara dalam siaran langsung.

Menurut rencana, setelah siaran langsung tersebut, Novanto akan mendatangi kantor KPK untuk memberikan keterangan.

KPK memburu Novanto setelah yang bersangkutan berkali-kali tak memenuhi panggilan KPK, baik sebagai saksi maupun tersangka kasus korupsi proyek e-KTP.

Saat ini status Novanto telah menjadi tahanan lembaga antirasuah tersebut meski masih menjalani perawatan kesehatan di RSCM Kencana.

Penahanan Novanto dimulai sejak 17 November 2017 hingga 6 Desember 2017. Selain dari KPK, penyidik dari Polda Metro Jaya juga berencana memeriksa Novanto terkait kecelakaan mobil yang dialaminya.

Kompas TV Kalangan internal Partai Golkar semakin gencar mendesak Setya Novanto mundur dari jabatan ketua umum pasca penetapan dirinya, sebagai tersangka.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Kasus Korupsi Timah, Kejagung Dalami Kepemilikan Jet Pribadi Harvey Moeis

Kasus Korupsi Timah, Kejagung Dalami Kepemilikan Jet Pribadi Harvey Moeis

Nasional
Prabowo Minta Pendukung Tak Gelar Aksi saat MK Bacakan Putusan Sengketa Pilpres 2024

Prabowo Minta Pendukung Tak Gelar Aksi saat MK Bacakan Putusan Sengketa Pilpres 2024

Nasional
Demokrat Sampaikan Kriteria Kadernya yang Bakal Masuk Kabinet Mendatang

Demokrat Sampaikan Kriteria Kadernya yang Bakal Masuk Kabinet Mendatang

Nasional
Antam Fokus Eksplorasi 3 Komoditas, Pengeluaran Preliminary Unaudited  Capai Rp 17,43 Miliar

Antam Fokus Eksplorasi 3 Komoditas, Pengeluaran Preliminary Unaudited Capai Rp 17,43 Miliar

Nasional
KPK Akan Panggil Kembali Gus Muhdlor sebagai Tersangka Pekan Depan

KPK Akan Panggil Kembali Gus Muhdlor sebagai Tersangka Pekan Depan

Nasional
Gibran Dikabarkan Ada di Jakarta Hari Ini, TKN: Agenda Pribadi

Gibran Dikabarkan Ada di Jakarta Hari Ini, TKN: Agenda Pribadi

Nasional
Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Batu, TKN Minta Pendukung Patuhi Imbauan Prabowo

Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Batu, TKN Minta Pendukung Patuhi Imbauan Prabowo

Nasional
Pemerintahan Baru Indonesia dan Harapan Perdamaian Rusia-Ukraina

Pemerintahan Baru Indonesia dan Harapan Perdamaian Rusia-Ukraina

Nasional
Prabowo Terima Kunjungan Eks PM Inggris Tony Blair di Kemenhan, Ini yang Dibahas

Prabowo Terima Kunjungan Eks PM Inggris Tony Blair di Kemenhan, Ini yang Dibahas

Nasional
KPK Sebut Surat Sakit Gus Muhdlor Ganjil: Agak Lain Suratnya, Sembuhnya Kapan Kita Enggak Tahu

KPK Sebut Surat Sakit Gus Muhdlor Ganjil: Agak Lain Suratnya, Sembuhnya Kapan Kita Enggak Tahu

Nasional
Panglima AL Malaysia Datang ke Indonesia, Akan Ikut Memperingati 3 Tahun KRI Nanggala

Panglima AL Malaysia Datang ke Indonesia, Akan Ikut Memperingati 3 Tahun KRI Nanggala

Nasional
Beralasan Sakit, Gus Muhdlor Tak Penuhi Panggilan KPK

Beralasan Sakit, Gus Muhdlor Tak Penuhi Panggilan KPK

Nasional
Minta MK Urai Persoalan pada Pilpres 2024, Sukidi: Seperti Disuarakan Megawati

Minta MK Urai Persoalan pada Pilpres 2024, Sukidi: Seperti Disuarakan Megawati

Nasional
PPATK Bakal Tindaklanjuti Informasi Jokowi soal Indikasi Pencucian Uang lewat Aset Kripto Rp 139 Triliun

PPATK Bakal Tindaklanjuti Informasi Jokowi soal Indikasi Pencucian Uang lewat Aset Kripto Rp 139 Triliun

Nasional
Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Koarmada I Siapkan KRI Halasan untuk Tembak Rudal Exocet

Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Koarmada I Siapkan KRI Halasan untuk Tembak Rudal Exocet

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com