Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Nasdem Harap Kasus Novanto Tak Berdampak Negatif terhadap Ridwan Kamil

Kompas.com - 17/11/2017, 07:03 WIB
Moh. Nadlir

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Partai Nasdem berharap bahwa kasus korupsi yang menjerat Ketua Umum Partai Golkar Setya Novanto tidak berdampak negatif terhadap koalisi pada Pilkada Jawa Barat 2018.

Apalagi, pada Pilkada Jabar mendatang Partai Nasdem berkoalisi dengan Partai Golkar, PPP, Partai Hanura, dan PKB mendukung calon gubernur Jabar yang sama, yakni Wali Kota Bandung Ridwan Kamil.

"Saya berharap tidak memiliki dampak negatif lah. Positive thinking saja," ujar Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh di JI-EXPO Kemayoran, Jakarta Pusat, Kamis (16/11/2017).

Paloh mengatakan bahwa sebagai pimpinan Nasdem ia prihatin atas kasus yang menimpa Ketua DPR tersebut.

"Positive thinking. Hari ini terkena mereka, besok bisa terkena kita. Saya sungguh prihatin atas yang menimpa institusi Golkar dan pribadi Novanto," kata Paloh.

(Baca juga: Nasdem Minta Parpol Tak Recoki Ridwan Kamil dalam Memilih Cawagub)

Ridwan Kamil menerima surat rekomendasi yang diberikan Partai Golkar secara resmi untuk maju di Pilkada Jawa Barat.KOMPAS.com/Rakhmat Nur Hakim Ridwan Kamil menerima surat rekomendasi yang diberikan Partai Golkar secara resmi untuk maju di Pilkada Jawa Barat.
KPK kembali menetapkan kembali Novanto sebagai tersangka kasus dugaan korupsi proyek e-KTP pada Jumat (10/11/2017).

Novanto sebelumnya lolos dari status tersangka dalam penetapan sebelumnya setelah memenangi gugatan praperadilan terhadap KPK.

Mantan Ketua Fraksi Partai Golkar itu tak menghadiri tiga kali panggilan KPK sebagai saksi pada kasus yang sama. Salah satu alasannya adalah KPK harus mengantongi surat persetujuan dari Presiden RI.

Ia juga mangkir panggilan pemeriksaan sebagai tersangka yang sedianya dilaksanakan pada Rabu kemarin.

(Baca juga: Surya Paloh: Novanto Hadapi Sajalah, Enggak Usah Malu...)

KPK akhirnya menerbitkan surat perintah penangkapan terhadap Novanto. Petugas KPK pada Rabu malam, kemudian mendatangi kediaman Novanto di Jalan Wijaya XIII, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan.

Namun, petugas KPK tidak menemukan Novanto. Meski demikian, petugas KPK membawa sejumlah barang dari tempat tersebut.

Tak lama setelah menghilang, kabar mengenai Novanto pun muncul.

Akan tetapi, kali ini Novanto diketahui mengalami kecelakaan dan terluka parah setelah mobil yang ditumpanginya menabrak sebuah tiang di wilayah Permata Hijau, Jakarta Selatan pada Kamis (16/11/2017) malam.

Kompas TV Sejumlah nama mencuat sebagai wakil Ridwan Kamil dalam pemilihan Gubernur Jawa Barat tahun 2018.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Sertijab 4 Jabatan Strategis TNI: Marsda Khairil Lubis Resmi Jabat Pangkogabwilhan II

Sertijab 4 Jabatan Strategis TNI: Marsda Khairil Lubis Resmi Jabat Pangkogabwilhan II

Nasional
Hasto Beri Syarat Pertemuan Jokowi-Megawati, Relawan Joman: Sinisme Politik

Hasto Beri Syarat Pertemuan Jokowi-Megawati, Relawan Joman: Sinisme Politik

Nasional
Menerka Nasib 'Amicus Curiae' di Tangan Hakim MK

Menerka Nasib "Amicus Curiae" di Tangan Hakim MK

Nasional
Sudirman Said Akui Partai Koalisi Perubahan Tak Solid Lagi

Sudirman Said Akui Partai Koalisi Perubahan Tak Solid Lagi

Nasional
Puncak Perayaan HUT Ke-78 TNI AU Akan Digelar di Yogyakarta

Puncak Perayaan HUT Ke-78 TNI AU Akan Digelar di Yogyakarta

Nasional
Jelang Putusan Sengketa Pilpres, Sudirman Said Berharap MK Penuhi Rasa Keadilan

Jelang Putusan Sengketa Pilpres, Sudirman Said Berharap MK Penuhi Rasa Keadilan

Nasional
Sejauh Mana 'Amicus Curiae' Berpengaruh pada Putusan? Ini Kata MK

Sejauh Mana "Amicus Curiae" Berpengaruh pada Putusan? Ini Kata MK

Nasional
Alasan Prabowo Larang Pendukungnya Aksi Damai di Depan MK

Alasan Prabowo Larang Pendukungnya Aksi Damai di Depan MK

Nasional
TKN Prabowo Sosialisasikan Pembatalan Aksi di MK, Klaim 75.000 Pendukung Sudah Konfirmasi Hadir

TKN Prabowo Sosialisasikan Pembatalan Aksi di MK, Klaim 75.000 Pendukung Sudah Konfirmasi Hadir

Nasional
Tak Berniat Percepat, MK Putus Sengketa Pilpres 22 April

Tak Berniat Percepat, MK Putus Sengketa Pilpres 22 April

Nasional
Prabowo Klaim Perolehan Suaranya yang Capai 58,6 Persen Buah dari Proses Demokrasi

Prabowo Klaim Perolehan Suaranya yang Capai 58,6 Persen Buah dari Proses Demokrasi

Nasional
Hakim MK Hanya Dalami 14 dari 33 'Amicus Curiae'

Hakim MK Hanya Dalami 14 dari 33 "Amicus Curiae"

Nasional
Dituduh Pakai Bansos dan Aparat untuk Menangi Pemilu, Prabowo: Sangat Kejam!

Dituduh Pakai Bansos dan Aparat untuk Menangi Pemilu, Prabowo: Sangat Kejam!

Nasional
Sebut Pemilih 02 Terganggu dengan Tuduhan Curang, Prabowo: Jangan Terprovokasi

Sebut Pemilih 02 Terganggu dengan Tuduhan Curang, Prabowo: Jangan Terprovokasi

Nasional
[POPULER NASIONAL] Anggaran Kementan untuk Bayar Dokter Kecantikan Anak SYL | 'Amicus Curiae' Pendukung Prabowo

[POPULER NASIONAL] Anggaran Kementan untuk Bayar Dokter Kecantikan Anak SYL | "Amicus Curiae" Pendukung Prabowo

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com