Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengacara: Setya Novanto Orang Besar, Kok Jadinya Begini...

Kompas.com - 17/11/2017, 06:56 WIB
Yoga Sukmana

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Pengacara Ketua DPR Setya Novanto, Fredrich Yunadi, mengungkapkan kondisi kliennya saat dilihat para penyidik KPK pada Kamis (16/11/2017) malam.

Seperti diketahui, para penyidik KPK mendatangi RS Medika Permata Hijau tempat Novanto dirawat. Hal itu bertujuan untuk melihat kondisi tersangka kasus korupsi KTP elektronik (e-KTP) itu.

"Beliau (Novanto) dalam keadaan diinfus, bahkan mungkin karena stres, mulutnya terbuka (saat tidur). Kalau situ lihat bisa kasihan banget. Beliau orang besar, kok jadinya begini," ujar Fredrich.

(Baca juga: KPK Anggap Pihak Rumah Sakit Tempat Novanto Dirawat Tak Kooperatif)

Diduga mobil Ketua DPR RI Setya Novanto menabrak tiang listrik, Kamis (16/11/2017) malam.Dok. Kompas TV Diduga mobil Ketua DPR RI Setya Novanto menabrak tiang listrik, Kamis (16/11/2017) malam.
Pasca-kecelakaan mobil yang ditumpanginya, Novanto langsung dilarikan ke RS Medika Permata Hijau di Kebayoran Baru, Jakarta Barat.

Sejak masuk ruang perawatan, Novanto diinfus dan kondisinya terus dalam keadaan tertidur lantaran efek dari obat penenang yang diberikan dokter.

Sebelumnya, Fredrich mengatakan, kliennya  berada dalam kondisi yang parah akibat kecelakaan mobil.

Kecelakaan tersebut mengakibatkan kaca mobil yang Novanto tumpangi pecah di bagian kanan dan kiri.

Novanto, kata Fredrich, dalam keadaan pingsan dan sekujur tubuhnya mengalami luka.

(Baca juga: Cek Kondisi Setya Novanto, KPK Akan Koordinasi dengan IDI)

Penyidik KPK saat menyambangi ruangan tempat Setya Novanto dirawat di RS Medika Permata Hijau.KOMPAS.com/Nabilla Tashandra Penyidik KPK saat menyambangi ruangan tempat Setya Novanto dirawat di RS Medika Permata Hijau.
Sementara itu, Kepala Biro Pemberitaan DPR Hani Tahapari yang membesuk Novanto pasca-kecelakaan mengatakan kondisi Ketua DPR itu belum sadarkan diri saat ia datang.

Menurut Hani, luka yang dialami Novanto berada di kepala bagian kiri. Namun, dia tidak bisa memastikan apakah luka itu berupa memar atau sebagainya karena sudah ditutup perban.

Sementara itu, Sekretaris Jenderal Partai Golkar Idrus Marham yang datang belakangan menuturkan, kondisi Novanto dalam keadaan tidur. Akibat hal itu pula, ia belum bisa berkomunikasi dengan Novanto.

Kompas TV Berikut pernyataan pengacara terkait kondisi terakhir Novanto.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Sejarah Hari Bhakti Pemasyarakatan 27 April

Sejarah Hari Bhakti Pemasyarakatan 27 April

Nasional
Tanggal 26 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 26 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Golkar Ungkap Faktor Keadilan Jadi Rumusan Prabowo Bentuk Komposisi Kabinet

Golkar Ungkap Faktor Keadilan Jadi Rumusan Prabowo Bentuk Komposisi Kabinet

Nasional
Soal Gugatan PDI-P ke PTUN, Pakar Angkat Contoh Kasus Mulan Jameela

Soal Gugatan PDI-P ke PTUN, Pakar Angkat Contoh Kasus Mulan Jameela

Nasional
Prabowo: Kami Akan Komunikasi dengan Semua Unsur untuk Bangun Koalisi Kuat

Prabowo: Kami Akan Komunikasi dengan Semua Unsur untuk Bangun Koalisi Kuat

Nasional
PDI-P Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda, KPU: Pasca-MK Tak Ada Pengadilan Lagi

PDI-P Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda, KPU: Pasca-MK Tak Ada Pengadilan Lagi

Nasional
Sedang di Yogyakarta, Ganjar Belum Terima Undangan Penetapan Prabowo-Gibran dari KPU

Sedang di Yogyakarta, Ganjar Belum Terima Undangan Penetapan Prabowo-Gibran dari KPU

Nasional
Pakar Nilai Gugatan PDI-P ke PTUN Sulit Dikabulkan, Ini Alasannya

Pakar Nilai Gugatan PDI-P ke PTUN Sulit Dikabulkan, Ini Alasannya

Nasional
Airlangga Klaim Pasar Respons Positif Putusan MK, Investor Dapat Kepastian

Airlangga Klaim Pasar Respons Positif Putusan MK, Investor Dapat Kepastian

Nasional
PDI-P Sebut Proses di PTUN Berjalan, Airlangga Ingatkan Putusan MK Final dan Mengikat

PDI-P Sebut Proses di PTUN Berjalan, Airlangga Ingatkan Putusan MK Final dan Mengikat

Nasional
Golkar Belum Mau Bahas Jatah Menteri, Airlangga: Tunggu Penetapan KPU

Golkar Belum Mau Bahas Jatah Menteri, Airlangga: Tunggu Penetapan KPU

Nasional
Prabowo: Kami Berhasil di MK, Sekarang Saatnya Kita Bersatu Kembali

Prabowo: Kami Berhasil di MK, Sekarang Saatnya Kita Bersatu Kembali

Nasional
Kepala BNPT: Waspada Perkembangan Ideologi di Bawah Permukaan

Kepala BNPT: Waspada Perkembangan Ideologi di Bawah Permukaan

Nasional
KPK Dalami 2 LHKPN yang Laporkan Kepemilikan Aset Kripto, Nilainya Miliaran Rupiah

KPK Dalami 2 LHKPN yang Laporkan Kepemilikan Aset Kripto, Nilainya Miliaran Rupiah

Nasional
Pertamina dan Polri Jalin Kerja Sama dalam Publikasi untuk Edukasi Masyarakat

Pertamina dan Polri Jalin Kerja Sama dalam Publikasi untuk Edukasi Masyarakat

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com