Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mau Panggil KPK Lagi, Apa yang Dicari Pansus?

Kompas.com - 16/11/2017, 19:47 WIB
Yoga Sukmana

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Pansus Hak Angket KPK memastikan akan melayangkan surat panggilan kepada pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

Apa yang dicari Pansus dari KPK?

Ketua Pansus Angket KPK Agun Gunandjar mengatakan, setidaknya ada 4 hal yang akan digali dari pemanggilan KPK.

"Temuan-temuan hasil penyelidikan harus kami konfirmasi kepada KPK," ujarnya saat menggelar konferensi pers di Gedung DPR, Jakarta, Kamis (16/11/2017).

Pertama, Pansus akan meminta penjelasan Pimpinan KPK terkait koordinasi dan supervisi terhadap lembaga lain.

Baca: Layangkan Panggilan Kedua, Pansus Angket Minta KPK Kooperatif

Pansus menemukan indikasi banyak hal yang tidak jalan dari fungsi koordinasi dan supervisi KPK.

Kedua, Pansus akan meminta Direktur Penyidikan KPK untuk menjelaskan seputar pemeriksaan para saksi, rumah aman, dan sejumlah kesaksian.

Ketiga, Pansus menyasar proses lelang di KPK.

Hal ini terkait KPK yang kerap melelang aset-aset hasil sitaan dati para koruptor. Lelang bisa berupa rumah, apartemen, atau aset lainnya.

Keempat, terkait dengan tata kelola sumber daya manusia (SDM) di KPK.

"Kami sudah sudah menemui Kemenpan RB. Itu juga akan kami tanya. Misalnya batas usia pensiun," kata Agun.

BacaSetya Novanto Minta Pansus Angket KPK Segera Laporkan Hasil Kerja

Tidak hanya Kemenpan RB, Pansus juga rencananya akan mengundang Kementerian Keuangan dan lembaga lain yang terkait dengan laporan Pansus.

Meski demikian, Agun belum bisa menyebutkan kapan waktu pasti surat pemanggilan KPK akan dilayangkan kepada KPK.

Jika terealisasi, maka pemanggilan itu menjadi pemanggilan kedua.

Sebelumnya, Pansus sempat memanggil KPK, namun lembaga anti rasuah itu tidak memenuhi panggilan.

Kompas TV Gonjang-Ganjing Seteru DPR vs KPK (Bag 3)


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

PPATK Koordinasi ke Kejagung Terkait Aliran Dana Harvey Moeis di Kasus Korupsi Timah

PPATK Koordinasi ke Kejagung Terkait Aliran Dana Harvey Moeis di Kasus Korupsi Timah

Nasional
Prabowo-Titiek Soeharto Hadiri Acara Ulang Tahun Istri Wismoyo Arismunandar, Ada Wiranto-Hendropriyono

Prabowo-Titiek Soeharto Hadiri Acara Ulang Tahun Istri Wismoyo Arismunandar, Ada Wiranto-Hendropriyono

Nasional
Banyak Catatan, DPR Dorong Revisi UU Pemilu Awal Periode 2024-2029

Banyak Catatan, DPR Dorong Revisi UU Pemilu Awal Periode 2024-2029

Nasional
Pakar Ragu UU Lembaga Kepresidenan Terwujud jika Tak Ada Oposisi

Pakar Ragu UU Lembaga Kepresidenan Terwujud jika Tak Ada Oposisi

Nasional
Istana Sebut Pertemuan Jokowi dan Prabowo-Gibran Semalam Atas Inisiatif Prabowo

Istana Sebut Pertemuan Jokowi dan Prabowo-Gibran Semalam Atas Inisiatif Prabowo

Nasional
Presiden Jokowi Ucapkan Selamat Saat Bertemu Prabowo Semalam

Presiden Jokowi Ucapkan Selamat Saat Bertemu Prabowo Semalam

Nasional
Jokowi Siapkan Program Unggulan Prabowo-Gibran Masuk RAPBN 2025

Jokowi Siapkan Program Unggulan Prabowo-Gibran Masuk RAPBN 2025

Nasional
CSIS: Mayoritas Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik

CSIS: Mayoritas Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik

Nasional
Korlantas Kaji Pengamanan Lalu Lintas Jelang World Water Forum Ke-10 di Bali

Korlantas Kaji Pengamanan Lalu Lintas Jelang World Water Forum Ke-10 di Bali

Nasional
Jokowi Dukung Prabowo-Gibran Rangkul Semua Pihak Pasca-Pilpres

Jokowi Dukung Prabowo-Gibran Rangkul Semua Pihak Pasca-Pilpres

Nasional
Pakar Sebut Semua Lembaga Tinggi Negara Sudah Punya Undang-Undang, Hanya Presiden yang Belum

Pakar Sebut Semua Lembaga Tinggi Negara Sudah Punya Undang-Undang, Hanya Presiden yang Belum

Nasional
Saksi Ungkap SYL Minta Kementan Bayarkan Kartu Kreditnya Rp 215 Juta

Saksi Ungkap SYL Minta Kementan Bayarkan Kartu Kreditnya Rp 215 Juta

Nasional
Saksi Sebut Bulanan untuk Istri SYL dari Kementan Rp 25 Juta-Rp 30 Juta

Saksi Sebut Bulanan untuk Istri SYL dari Kementan Rp 25 Juta-Rp 30 Juta

Nasional
Tata Kelola Dana Pensiun Bukit Asam Terus Diperkuat

Tata Kelola Dana Pensiun Bukit Asam Terus Diperkuat

Nasional
Jelang Disidang Dewas KPK karena Masalah Etik, Nurul Ghufron Laporkan Albertina Ho

Jelang Disidang Dewas KPK karena Masalah Etik, Nurul Ghufron Laporkan Albertina Ho

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com