JAKARTA, KOMPAS.com — Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto menyinggung soal korupsi di Indonesia ketika menyampaikan orasi ilmiah di acara Dies Natalis XVII dan wisuda Universitas Bung Karno, Kamis (16/11/2017).
Menurut Prabowo, saat ini korupsi sudah merajalela.
"Korupsi sudah merajalela sehingga setiap proyek yang kita lihat ada penggelembungan nilai, ada mark up," kata Prabowo di Balai Sudirman, Jakarta, Kamis siang.
Prabowo kemudian bercerita soal bangsa Indonesia yang dinilainya belum sejahtera.
Ia juga menceritakan pengalaman mengusung kader Gerindra di Pilkada Jawa Tengah yang membutuhkan dana kampanye tak sedikit.
"Di Jateng ada calon Gerindra, kebetulan anaknya petani, tetapi petani kaya. Maju bupati mengatakan, 'Pak saya habis Rp 13 miliar.' Bupati Rp 13 miliar, tetapi lantas kalah," ujar Prabowo.
Menurut Prabowo, sebagian besar kekayaan Indonesia hilang dan tidak dinikmati rakyat. Ia mengatakan, demokrasi yang dipilih pendiri bangsa membutuhkan kesejahteraan dan keamanan rakyat.
Jika tidak, Indonesia akan mengarah ke plutokrasi atau kepemimpinan berdasarkan kekayaan.
"Plutokrasi kalau kekayaan dengan sah, ya, enggak apa-apa. Yang repot ini kleptokrasi, kalian tahu artinya? Sarjana harus tahu itu dari bahasa Yunani, artinya yang berkuasa maling-maling atau klepto," ujar Prabowo.
Prabowo berpesan kepada wisudawan dan wisudawati Universitas Bung Karno agar memiliki kekuatan intelektual dan berani memperjuangkan kepentingan bangsa.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.