JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyampaikan pentingnya pembangunan pusat ekonomi yang berbasis kelautan bagi negara anggota APEC. Hal itu disampaikan saat retreat sesi II pertemuan ke-25 Pemimpin Ekonomi APEC di Da Nang, Vietnam.
“Laut kita harus menjadi pusat pembangunan ekonomi melalui investasi infrastruktur laut, kegiatan ekonomi berbasis kelautan, integrasi dan pengamanan jaringan transportasi laut, dan pemanfaatan sumber daya kelautan yang berkelanjutan,” kata Presiden seperti dikutip dari laman Sekretariat Kabinet, Minggu (12/11/2017).
Presiden menilai, potensi laut menjadi pusat ekonomi negara-negara APEC sangat besar. Hal itu karena letak geografis negara-negara APEC berada di Samudera Pasifik, samudera terluas di dunia.
Di dalam forum itu, Indonesia mendorong pengarusutamaan isu-isu kelautan di APEC, mulai dari memerangi IUU (illegal, unreported, and unregulated) fishing, mengatasi sampah plastik di laut, hingga membangun sektor kelautan dan perikanan.
Presiden juga kembali memamerkan konsep tol laut yang ada di Indonesia. Dalam tiga tahun terakhir, pembangunan infrastruktur laut dipercepat, termasuk membangun 24 pelabuhan strategis untuk menghubungkan kepulauan Indonesia.
Hal itu bertujuan agar terbentuk konektivitas pelabuhan besar dan kecil untuk mempersingkat waktu singgah dan pengiriman.
“Juga akan meningkatkan kapasitas pelabuhan, menghubungkan daerah tertinggal terdepan dan terluar, serta menurunkan disparitas harga,” ungkap Presiden Jokowi.
Baca juga: Di APEC, Trump Sebut Indonesia Berhasil Bangkit dari Kemiskinan