Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tiga Opsi Karakteristik Pendamping Jokowi di Pemilu 2019

Kompas.com - 10/11/2017, 07:45 WIB
Nabilla Tashandra

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Dalam hasil survei sejumlah lembaga, nama Joko Widodo (Jokowi) masih menjadi yang terkuat sebagai kandidat calon presiden di Pemilu 2019. Peneliti Saiful Mujani Research Centre (SMRC) Sirojudin Abas menuturkan, ada satu kondisi di mana Jokowi bisa dengan leluasa memilih figur pendampingnya.

Hasil survei elektabilitas Jokowi bisa menyerupai hasil survei elektabilitas Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) pada 2007 saat akan maju sebagai petahana presiden ke Pemilu 2009. SBY, kata Sirojudin, saat itu leluasa memilih calon wakil presidennya tanpa tergantung oleh pilihan yang disodorkan partai pendukung.

Ketua Umum Partai Demokrat itu bahkan berani memilih Boediono yang sama-sama berasal dari Jawa Timur. Namun tetap menang. Hasil survei elektabililitas SBY jelang pemilu 2009 tak pernah kurang dari 60 persen.

"Pak Jokowi juga jika bisa mencapai elektabilitas mirip dengan Pak SBY di 2007 kemungkinan Pak Jokowi juga leluasa untik memilih wakilnya tanpa terikat dengan partai pengusung," ujar Sirojudin di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (9/11/2017).

Baca juga : Elektabilitas Jokowi Ungguli Prabowo di Jabar, Apa Penyebabnya?

Lalu, siapa kandidat yang layak mendampingi Jokowi di 2019?

Situasi jelang pemilu 2019

Peneliti Saiful Mujani Research Centre (SMRC) Sirojudin Abas di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (9/11/2017).KOMPAS.com/Nabilla Tashandra Peneliti Saiful Mujani Research Centre (SMRC) Sirojudin Abas di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (9/11/2017).
Sirojudin menyebutkan, ada tiga karakteristik calon pendamping Jokowi di pemilu 2019. Hal itu bergantung pada isu yang menjadi perhatian publik nasional dan internasional jelang Pemilu 2019.

Ia mencontohkan isu keamanan, misalnya, jelang pemilu terjadi kerusuhan atau ancaman luar dan dalam negeri. Sehingga, pilihan cawapres yang ditonjolkan adalah figur berlatarbelakang militer.

"Dia harus bisa mendeliver bahwa leadership di tingkat presiden itu kuat," tuturnya.

Latar belakang ekonom

Karakteristik kedua adalah figur berlatar belakang ekonom.

Sirojudin kemudian mencontohkan momentum jelang pemilu 2014, di mana akhirnya sosok Jusuf Kalla dipilih sebagai pendamping Jokowi.

Saat itu, Jokowi memberi garansi bahwa wakilnya adalah figur yang memiliki pengalaman di pemerintahan, kemampuan ekonomi yang memadai serta memiliki koneksi yang luas.

Baca juga : Kata Roy Suryo, Elektabilitas Jokowi Tinggi Berkat Buzzer

Karakteristik tersebut kemudian memberikan efek percaya diri yang sangat besar untuk pasangan tersebut. 

Hal itu bisa menjadi pilihan jika keprihatinan publik jelang pemilu 2019 adalah masalah-masalah ekonomi. Mulai dari banyaknya pengangguran, investasi melemah, masalah konsumen, dan lainnya.

Halaman:
Baca tentang


Terkini Lainnya

Tanggal 27 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 27 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Wakil Ketua KPK Dinilai Punya Motif Buruk Laporkan Anggota Dewas

Wakil Ketua KPK Dinilai Punya Motif Buruk Laporkan Anggota Dewas

Nasional
Jokowi Ungkap Kematian akibat Stroke, Jantung dan Kanker di RI Capai Ratusan Ribu Kasus Per Tahun

Jokowi Ungkap Kematian akibat Stroke, Jantung dan Kanker di RI Capai Ratusan Ribu Kasus Per Tahun

Nasional
Temui Jokowi, Prabowo dan Gibran Tinggalkan Istana Setelah 2 Jam

Temui Jokowi, Prabowo dan Gibran Tinggalkan Istana Setelah 2 Jam

Nasional
AJI Nilai Sejumlah Pasal dalam Draf Revisi UU Penyiaran Ancam Kebebasan Pers

AJI Nilai Sejumlah Pasal dalam Draf Revisi UU Penyiaran Ancam Kebebasan Pers

Nasional
Ketua KPK Sebut Langkah Nurul Ghufron Laporkan Anggota Dewas Sikap Pribadi

Ketua KPK Sebut Langkah Nurul Ghufron Laporkan Anggota Dewas Sikap Pribadi

Nasional
Daftar Hari Besar Nasional dan Internasional Mei 2024

Daftar Hari Besar Nasional dan Internasional Mei 2024

Nasional
AHY Wanti-wanti Pembentukan Koalisi Jangan Hanya Besar Namun Keropos

AHY Wanti-wanti Pembentukan Koalisi Jangan Hanya Besar Namun Keropos

Nasional
Prabowo Presiden Terpilih, AHY: Kami Imbau Semua Terima Hasil, Semangat Rekonsiliasi

Prabowo Presiden Terpilih, AHY: Kami Imbau Semua Terima Hasil, Semangat Rekonsiliasi

Nasional
Prabowo: Jangan Jadi Pemimpin kalau Tak Kuat Diserang, Duduk di Rumah Nonton TV Saja

Prabowo: Jangan Jadi Pemimpin kalau Tak Kuat Diserang, Duduk di Rumah Nonton TV Saja

Nasional
Dewas Akan Sidangkan Dugaan Pelanggaran Etik Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron 2 Mei

Dewas Akan Sidangkan Dugaan Pelanggaran Etik Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron 2 Mei

Nasional
Prabowo-Gibran Tiba di Istana untuk Bertemu Jokowi

Prabowo-Gibran Tiba di Istana untuk Bertemu Jokowi

Nasional
AHY Sebut Lahan 2.086 Hektare di IKN Belum 'Clear', Masih Dihuni Warga

AHY Sebut Lahan 2.086 Hektare di IKN Belum "Clear", Masih Dihuni Warga

Nasional
Tak Persoalkan PKB Ingin Kerja Sama dengan Prabowo, PKS: Kita Enggak Jauh-jauh

Tak Persoalkan PKB Ingin Kerja Sama dengan Prabowo, PKS: Kita Enggak Jauh-jauh

Nasional
Bapanas Prediksi Harga Bawang Merah Normal 30-40 Hari ke Depan

Bapanas Prediksi Harga Bawang Merah Normal 30-40 Hari ke Depan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com