JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Divisi Humas Polri Irjen Setyo Wasisto memastikan peristiwa pemukulan siswa di SMP Negeri 10 Pangkalpinang berbeda dengan video pemukulan siswa yang viral beberapa hari terakhir.
Saat ini, polisi masih mendalami di mana pemukulan itu terjadi.
"Yang ini masih kami selidiki di mana sebetulnya kejadian ini," ujar Setyo di Kompleks Mabes Polri, Jakarta, Selasa (7/11/2017).
Polri memberi arahan kepada jajaran Polda untuk mencari lokasi peristiwa itu. Masing-masing Kepala Bidang Humas Polda diminta mengonfirmasi ke sekolah-sekolah di wilayahnya.
"Kami minta cek ke Direktorat Kriminal Umum Polres-Polres manakala ada yang melapor," kata Setyo.
Baca: Polisi: Video yang Viral Beda dengan Kasus Pemukulan Siswa di Pangkal Pinang
Sementara itu, Komisioner Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) Retno Listyarti mengatakan, pelaku kekerasan itu bukan guru, melainkan orangtua siswa.
"Menurut Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan itu tidak dilakukan guru, tetapi orangtua siswa," kata Retno di kantor Wakil Presiden, Jakarta, Senin (6/11/2017).
KPAI menyayangkan jika benar pelaku kekerasan tersebut adalah orangtua siswa. Ia heran orangtua siswa bisa masuk ke dalam kelas dan melakukan pemukulan.
Menurut Retno, lokasi kejadian tersebut diduga berada di Pontianak.
Meski demikian, belum diketahui pasti tempat kejadian perkaranya.
Sebelumnya, video berdurasi 37 detik sempat viral melalui media sosial. Dalam video terlihat seseorang diduga guru sedang memukul dua siswa secara bergantian di ruangan kelas.
Papan nama di bahu siswa tidak terlihat begitu jelas. Video itu diduga direkam siswa lain yang duduk di bangku paling belakang.