JAKARTA, KOMPAS.com - Komisi Yudisial (KY) menyambut baik rencana Mahkamah Agung (MA) yang akan menggandeng KY dalam pendidikan pra-jabatan calon hakim MA.
"MA sudah umumkan 1.607 calon hakim lulus seleksi dan akan melibatkan KY dalam proses pembentukan hakim. KY sambut baik rencana tersebut," kata Juru Bicara KY Farid Wajdi melalui pesan singkat, Senin (6/11/2017).
Menurut Farid, rencana MA melibatkan KY sejalan dengan rancangan Undang-undang Jabatan Hakim. RUU tersebut salah satunya menyebutkan bahwa manajemen hakim harus bersifat transparan dan partisipatif.
"Kami meyakini konsep tersebut mulai dipahami dan diterima oleh MA, bahwa yang dimaksud bukanlah mengambil kewenangan tetapi memikul beban bersama," kata dia.
Baca: 1.607 Calon Hakim MA Lolos, 77 Calon Lainnya Tak Lolos
Farid mengatakan, KY akan fokus pada rekam jejak dan perilaku para calon hakim. Perilaku itu antara lain seperti curang, plagiat, joki, nepotisme, kolusi, dan lainnya.
"Tidak akan ditolerir serta akan sekeras mungkin ditindak. Juga transparansi dalam pengelolaan pendidikan calon hakim," kata dia.
"Sehingga perlakuan dan previlege betul diberikan based on performance bukan kedekatan atau subjektivitas," lanjut Farid.
Sebelumnya, MA akhirnya mengumumkan hasil akhir seleksi calon hakim MA tahun anggaran 2017.
Total dari 30.715 pendaftar calon hakim, 1.607 calon dinyatakan lolos, sisanya 77 calon dinyatakan tidak lolos.
Baca juga : Mahkamah Agung Jamin Tak Ada KKN dalam Seleksi Hakim Pengadilan
Usai registrasi ulang, para calon hakim akan menjalani pendidikan pra-jabatan calon hakim, tempatnya tersebar di Tanah Air.
Setelah itu, dilanjutkan dengan pendidikan dan pelatihan calon hakim di Bogor, Jawa Barat secara bertahap sampai kembali ada tes akhir menjadi hakim.
Jika dinyatakan lolos, para calon tersebut akan ditempatkan di seluruh pengadilan yang ada di dalam negeri.
Dalam proses tersebut, MA juga akan menggandeng sejumlah lembaga lain seperti KY dan Lembaga Administrasi Negara (LAN).
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.