Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Daftar Bakal Caleg PSI, Giring "Nidji" Ingin Ubah UN Jadi Ujian Bakat

Kompas.com - 05/11/2017, 16:20 WIB
Moh. Nadlir

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Vokalis band "Nidji" Giring Ganesha mendaftar sebagai bakal calon anggota legislatif, Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI dari Partai Solidaritas Indonesia (PSI).

Hari ini, Giring pun menjalani seleksi terbuka bakal caleg PSI oleh panelis independen di kantor DPP PSI, Jakarta, Minggu (5/11/2017).

Dalam presentasinya, Giring memaparkan tentang persoalan pendidikan budi pekerti, budaya, dan nasionalisme.

Dia pun mengungkapkan, jika terpilih menjadi wakil rakyat ia ingin mengubah ujian nasional (UN) menjadi ujian bakat.

UN dianggapnya justru merusak nilai-nilai yang ditanamkan sejak pendidikan dari Sekolah Dasar (SD), Sekolah Menengah Pertama (SMP) sampai Sekolah Menengah Atas (SMA).

"UN bikin stress. Anak didik, keluarga, guru di sekolah, semua stres. Selama 12 tahun belajar hancur karena UN pakai kunci jawaban, ini bibit korupsi, aku punya ide ganti UN dengan ujian bakat," kata Giring.

(Baca juga : PSI Cari Bakal Caleg yang Toleran dan Anti-Korupsi)

Keinginannya itu bukan tanpa dasar, karena Giring mengaku ia dan kakaknya adalah produk orang yang hidup dari bakat. Ia juga telah membandingkan sistem pendidikan di dalam negeri dan luar negeri.

"Saya dan kakak saya adalah produk bakat. Alangkah bagusnya jika semua anak Indonesia hidup di jalan bakat," ungkap Giring.

Ia pun mencontohkan, ketika kuliah ia diminta keluarganya mengambil jurusan Hubungan Internasional. Tapi di lain sisi, keluarganya juga tidak melarang Giring menggeluti bakatnya di dunia musik.

"Ibu saya mau saya jadi diplomat. Tapi ibu saya juga dukung jadi musisi. Maka dengan ujian bakat maka akan diketahui. Begitu keluarga support, maka jalan akan dimudahkan," kata Giring.

Meski demikian, Giring mengakui, keinginannya tersebut takkan mudah untuk direalisasikan dalam waktu segera.

"Saya berniat, dalam waktu 10 tahun bisa ubah ini semua," kata dia.

Sementara itu, Guru Besar Psikologi Universitas Indonesia Hamdi Muluk, yang merupakan salah satu panelis independen seleksi terbuka bakal caleg PSI, mengatakan, keinginan Giring itu sejatinya sudah masuk dalam program pendidikan karakter.

"Beberapa bulan lalu, Mendikbud mau hapuskan UN. Karena sistem pendidikan Indonesia ukurannya hanya akademik, bukan learning. Misal dari 20 orang hanya 1 orang yang jadi, 19 orang lainnya dikorbankan," tutup dia.

Kompas TV Partai Solidaritas Indonesia (PSI) menggelar uji kompetensi calon legislatif untuk menjaring kader calon legislatif partai.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Demokrat Sampaikan Kriteria Kadernya yang Bakal Masuk Kabinet Mendatang

Demokrat Sampaikan Kriteria Kadernya yang Bakal Masuk Kabinet Mendatang

Nasional
Antam Fokus Eksplorasi 3 Komoditas, Pengeluaran Preliminary Unaudited  Capai Rp 17,43 Miliar

Antam Fokus Eksplorasi 3 Komoditas, Pengeluaran Preliminary Unaudited Capai Rp 17,43 Miliar

Nasional
KPK Akan Panggil Kembali Gus Muhdlor sebagai Tersangka Pekan Depan

KPK Akan Panggil Kembali Gus Muhdlor sebagai Tersangka Pekan Depan

Nasional
Gibran Dikabarkan Ada di Jakarta Hari Ini, TKN: Agenda Pribadi

Gibran Dikabarkan Ada di Jakarta Hari Ini, TKN: Agenda Pribadi

Nasional
Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Batu, TKN Minta Pendukung Patuhi Imbauan Prabowo

Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Batu, TKN Minta Pendukung Patuhi Imbauan Prabowo

Nasional
Pemerintahan Baru Indonesia dan Harapan Perdamaian Rusia-Ukraina

Pemerintahan Baru Indonesia dan Harapan Perdamaian Rusia-Ukraina

Nasional
Prabowo Terima Kunjungan Eks PM Inggris Tony Blair di Kemenhan, Ini yang Dibahas

Prabowo Terima Kunjungan Eks PM Inggris Tony Blair di Kemenhan, Ini yang Dibahas

Nasional
KPK Sebut Surat Sakit Gus Muhdlor Ganjil: Agak Lain Suratnya, Sembuhnya Kapan Kita Enggak Tahu

KPK Sebut Surat Sakit Gus Muhdlor Ganjil: Agak Lain Suratnya, Sembuhnya Kapan Kita Enggak Tahu

Nasional
Panglima AL Malaysia Datang ke Indonesia, Akan Ikut Memperingati 3 Tahun KRI Nanggala

Panglima AL Malaysia Datang ke Indonesia, Akan Ikut Memperingati 3 Tahun KRI Nanggala

Nasional
Beralasan Sakit, Gus Muhdlor Tak Penuhi Panggilan KPK

Beralasan Sakit, Gus Muhdlor Tak Penuhi Panggilan KPK

Nasional
Minta MK Urai Persoalan pada Pilpres 2024, Sukidi: Seperti Disuarakan Megawati

Minta MK Urai Persoalan pada Pilpres 2024, Sukidi: Seperti Disuarakan Megawati

Nasional
PPATK Bakal Tindaklanjuti Informasi Jokowi soal Indikasi Pencucian Uang lewat Aset Kripto Rp 139 Triliun

PPATK Bakal Tindaklanjuti Informasi Jokowi soal Indikasi Pencucian Uang lewat Aset Kripto Rp 139 Triliun

Nasional
Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Koarmada I Siapkan KRI Halasan untuk Tembak Rudal Exocet

Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Koarmada I Siapkan KRI Halasan untuk Tembak Rudal Exocet

Nasional
Yusril: Tak Ada Bukti Kuat Kubu Prabowo-Gibran Curang di Pilpres 2024

Yusril: Tak Ada Bukti Kuat Kubu Prabowo-Gibran Curang di Pilpres 2024

Nasional
Hakim MK Diminta Selamatkan Konstitusi lewat Putusan Sengketa Pilpres 2024

Hakim MK Diminta Selamatkan Konstitusi lewat Putusan Sengketa Pilpres 2024

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com