Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Survei CSIS: Di Kalangan Millenial, Popularitas PSI di Posisi Terendah

Kompas.com - 04/11/2017, 15:01 WIB
Nabilla Tashandra

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Partai Solidaritas Indonesia (PSI) menempati posisi paling "buncit" pada hasil survei popularitas partai politik yang dilakukan Centre for Strategic and International Studies (CSIS) soal orientasi politik generasi milenial.

Dalam hal ini, popularitas PSI berada di posisi 15 dengan 11,5 persen.  Sedangkan pada survei elektabilitas, nama PSI justru tak ditampilkan.

Dari hasil survei tersebut, pemilih PSI justru lebih banhak dari unsur non-milenial, yakni sebesar 15,1 persen. Padahal, PSI dalam sering kali mengenalkan diri sebagai partai anak muda.

Apa yang menyebabkan partai yang dipimpin Grace Natalie itu justru tak dipilih milenial?

Peneliti CSIS Arya Fernandes menuturkan, PSI sebagai partai baru memerlukan waktu untuk menggarap pemilihnya. Di samping itu, mobilitas partai tersebut menurutnya masih terfokus pada wilayah perkotaan.

"Fokus mobilitasnya hanya di perkotaan saja. Di pedesaan, kabupaten masih terbatas," ujar Arya saat dikonfirmasi, Sabtu (4/11/2017).

Arya membandingkan dengan partai politik baru lainnya, yakni Partai Perindo yang melalui penetrasi media massa bisa menjangkau masyarakat hingga ke daerah.

Terlebih, dari hasil survei yang sama, milenial yang menonton televisi masih mencapai lebih dari 70 persen setiap harinya.

"Dengan kekuatan TV yang tersebar merata di seluruh daerah memungkinkan Perindo cepat beradaptasi, cepat bersosialisasi dengan pemilih," tuturnya.

Tantangan lainnya, kata Arya, adalah dari sisi rekrutmen. PSI melakukan pembatasan bahwa calon-calon kadernya bukan lah pindahan dari partai politik lain merupakan orang baru di dunia politik.

Arya menilai, aturan tersebut justru menjadi kendala bagi PSI. Sebab, orang-orang yang belum berpengalaman di dunia politik akan minim pengalaman politiknya. Hal ini akan menyulitkan PSI untuk berhadapan dengan tokoh-tokoh politik dan partai-partai senior lainnya.

Arya kembali membandingkan dengan Perindo. Sebab, meski merupakan partai baru namun dari hasil survei Perindo sudah masuk posisi keenam pada tingkat popularitas partai politik dan posisi kelima pada tingkat elektabilitas.

Menurutnya, Perindo juga diuntungkan dari migrasi kader-kader muda partai politik lain yang masuk ke partai milik Hary Tanoesoedibjo itu.

"Keunggulan dalam hal kemampuan untuk melakukan sosialisasi dan migrasi dari kader partai yang sudah berpengalaman," ucap dia.

Survei nasional CSIS dilakukan pada periode 23 hingga 30 Agustus 2017 terhadap 600 sampel. Adapun responden yang dikategorikan generasi milenial adalah responden dengan rentang usia 17 sampai 29 tahun.

Responden dipilih secara acak dan proporsional dari 34 provinsi di Indonesia.

Margin of error dari survei ini sebesar 4 persen untuk milenial dan 3,38 persen untuk non-milenial. Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara tatap muka.

Quality control penelitian menggunakan 20 persen sampel melalui spot-check dan 50 persen diverifikasi via telepon.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tak Ada Tim Transisi pada Pergantian Pemerintahan dari Jokowi ke Prabowo

Tak Ada Tim Transisi pada Pergantian Pemerintahan dari Jokowi ke Prabowo

Nasional
Tok! Kasasi KPK Kabul, Eltinus Omaleng Dihukum 2 Tahun Penjara

Tok! Kasasi KPK Kabul, Eltinus Omaleng Dihukum 2 Tahun Penjara

Nasional
Penetapan Presiden di KPU: Prabowo Mesra dengan Anies, Titiek Malu-malu Jadi Ibu Negara

Penetapan Presiden di KPU: Prabowo Mesra dengan Anies, Titiek Malu-malu Jadi Ibu Negara

Nasional
Gibran Bertemu Ma'ruf Amin, Saat Wapres Termuda Sowan ke yang Paling Tua

Gibran Bertemu Ma'ruf Amin, Saat Wapres Termuda Sowan ke yang Paling Tua

Nasional
Anies Dinilai Masih Berpeluang Maju Pilkada Jakarta, Mungkin Diusung Nasdem dan PKB

Anies Dinilai Masih Berpeluang Maju Pilkada Jakarta, Mungkin Diusung Nasdem dan PKB

Nasional
Petuah Jokowi-Ma'ruf ke Prabowo-Gibran, Minta Langsung Kerja Usai Dilantik

Petuah Jokowi-Ma'ruf ke Prabowo-Gibran, Minta Langsung Kerja Usai Dilantik

Nasional
Kejagung Periksa 3 Saksi Terkait Kasus Korupsi Timah, Salah Satunya Pihak ESDM

Kejagung Periksa 3 Saksi Terkait Kasus Korupsi Timah, Salah Satunya Pihak ESDM

Nasional
Tak Dukung Anies Maju Pilkada Jakarta, PKS Dinilai Ogah Jadi “Ban Serep” Lagi

Tak Dukung Anies Maju Pilkada Jakarta, PKS Dinilai Ogah Jadi “Ban Serep” Lagi

Nasional
2 Prajurit Tersambar Petir di Mabes TNI, 1 Meninggal Dunia

2 Prajurit Tersambar Petir di Mabes TNI, 1 Meninggal Dunia

Nasional
Usung Perubahan Saat Pilpres, PKB-Nasdem-PKS Kini Beri Sinyal Bakal Gabung Koalisi Prabowo

Usung Perubahan Saat Pilpres, PKB-Nasdem-PKS Kini Beri Sinyal Bakal Gabung Koalisi Prabowo

Nasional
[POPULER NASIONAL] Anies-Muhaimin Hadir Penetapan Presiden-Wapres Terpilih Prabowo-Gibran | Mooryati Soedibjo Tutup Usia

[POPULER NASIONAL] Anies-Muhaimin Hadir Penetapan Presiden-Wapres Terpilih Prabowo-Gibran | Mooryati Soedibjo Tutup Usia

Nasional
Sejarah Hari Posyandu Nasional 29 April

Sejarah Hari Posyandu Nasional 29 April

Nasional
Tanggal 27 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 27 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Wakil Ketua KPK Dinilai Punya Motif Buruk Laporkan Anggota Dewas

Wakil Ketua KPK Dinilai Punya Motif Buruk Laporkan Anggota Dewas

Nasional
Jokowi Ungkap Kematian akibat Stroke, Jantung dan Kanker di RI Capai Ratusan Ribu Kasus Per Tahun

Jokowi Ungkap Kematian akibat Stroke, Jantung dan Kanker di RI Capai Ratusan Ribu Kasus Per Tahun

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com