Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Politik Silaturahim ala AHY Masih di Bawah Bayang-bayang SBY

Kompas.com - 01/11/2017, 15:06 WIB
Moh. Nadlir

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Gencarnya Direktur Eksekutif The Yudhoyono Institute Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) bertemu dengan sejumlah tokoh politik nasional di Tanah Air dianggap sebagai sebuah politik silaturahim.

"Ini politik silaturahim. Apakah kemudian cara politik ini bisa melambungkan AHY? Belum tentu," ujar pakar komunikasi politik Universitas Paramadina, Hendri Satrio, kepada Kompas.com, Rabu (1/11/2017).

Menurut Hendri, AHY beruntung sebab politik silaturahim itu bisa terjalin dan terlaksana karena nama besar ayahnya, yakni presiden RI ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono sekaligus Ketua Umum Partai Demokrat.

"Politik silaturahim yang dilaksanakan AHY berjalan karena ada nama besar SBY. Jadi belum atas kemampuan AHY sendiri," katanya.

(Baca: Gerindra: Pertemuan AHY dan Prabowo Bahas Kerja Sama Politik ke Depan)

Jika bukan karena nama besar SBY, kata Hendri, mantan calon gubernur DKI Jakarta itu akan sulit melakukan politik silaturahim ke berbagai tokoh dan kalangan di berbagai wilayah di dalam negeri.

Pengamat Komunikasi Politik dari Universitas Paramadina, Hendri Satrio.sabrina asril/kompas.com Pengamat Komunikasi Politik dari Universitas Paramadina, Hendri Satrio.
"AHY sulit merambah ke level nasional bila tidak menggunakan nama besar SBY," ungkap Hendri.

Alasannya, kata Hendri, pertama AHY masih punya citra terlalu elite, jauh dari kesan sederhana, dan kedua, AHY tidak punya jaringan akar rumput yang tulus dan loyal.

"Jadi pertama dia harus menunjukkan jati diri sebagai AHY, anak Indonesia, bukan citra sebagai anak presiden," katanya.

(Baca: Apa Sinyal di Balik Pertemuan Jokowi-SBY dan JK-AHY?)

"Kedua, wajar kalau AHY grassroot-nya enggak kuat. Kan dia anak baru di politik, tapi dia harus bergerak bikin jaringan akar rumput," tambahnya.

Hendri pun meyakini, langkah politik silaturahim ini  AHY itu tak lain hanya untuk mengenalkan diri kepada khalayak luas dan belum sampai ke arah Pemilu 2019.

"Ini ancang-ancang untuk target jangka pendek, diterima sebagai tokoh nasional oleh tokoh nasional lainnya. Jadi memperkenalkan diri, minimal bisa diajak terlibat kalau ada pertemuan skala nasional," katanya.

Terbaru, Rabu (31/10/2019) malam, AHY bertemu dengan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto. Pertemuan tersebut disebut merupakan pertemuan lanjutan dari malam silaturahim AHY dengan sejumlah tokoh sebelumnya.

Tokoh-tokoh itu antara lain  Presiden Joko Widodo, Wakil Presiden Jusuf Kalla, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, hingga mantan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok.

Kompas TV Agus Harimurti bahkan disebut sebagai sosok di belakang pertemuan Presiden Jokowi dan SBY.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Demokrat Tak Resisten jika Prabowo Ajak Parpol di Luar Koalisi Gabung Pemerintahan ke Depan

Demokrat Tak Resisten jika Prabowo Ajak Parpol di Luar Koalisi Gabung Pemerintahan ke Depan

Nasional
Kubu Prabowo-Gibran Yakin Gugatan Anies-Muhaimin dan Ganjar-Mahfud Ditolak MK

Kubu Prabowo-Gibran Yakin Gugatan Anies-Muhaimin dan Ganjar-Mahfud Ditolak MK

Nasional
Aktivis Barikade 98 Ajukan 'Amicus Curiae', Minta MK Putuskan Pemilu Ulang

Aktivis Barikade 98 Ajukan "Amicus Curiae", Minta MK Putuskan Pemilu Ulang

Nasional
Kepala Daerah Mutasi Pejabat Jelang Pilkada 2024 Bisa Dipenjara dan Denda

Kepala Daerah Mutasi Pejabat Jelang Pilkada 2024 Bisa Dipenjara dan Denda

Nasional
KPK Panggil Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor sebagai Tersangka Hari Ini

KPK Panggil Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor sebagai Tersangka Hari Ini

Nasional
Daftar 33 Pengajuan Amicus Curiae Sengketa Pilpres 2024 di MK

Daftar 33 Pengajuan Amicus Curiae Sengketa Pilpres 2024 di MK

Nasional
Apa Gunanya 'Perang Amicus Curiae' di MK?

Apa Gunanya "Perang Amicus Curiae" di MK?

Nasional
Dampak Erupsi Gunung Ruang: Bandara Ditutup, Jaringan Komunikasi Lumpuh

Dampak Erupsi Gunung Ruang: Bandara Ditutup, Jaringan Komunikasi Lumpuh

Nasional
Megawati Lebih Pilih Rekonsiliasi dengan Jokowi atau Prabowo? Ini Kata PDI-P

Megawati Lebih Pilih Rekonsiliasi dengan Jokowi atau Prabowo? Ini Kata PDI-P

Nasional
Yusril Sebut Kekalahan Prabowo di Aceh Mentahkan Dugaan 'Cawe-cawe' Pj Kepala Daerah

Yusril Sebut Kekalahan Prabowo di Aceh Mentahkan Dugaan "Cawe-cawe" Pj Kepala Daerah

Nasional
Kejagung Kembali Sita Mobil Milik Harvey Moeis, Kini Lexus dan Vellfire

Kejagung Kembali Sita Mobil Milik Harvey Moeis, Kini Lexus dan Vellfire

Nasional
Yusril Harap 'Amicus Curiae' Megawati Tak Dianggap Tekanan Politik ke MK

Yusril Harap "Amicus Curiae" Megawati Tak Dianggap Tekanan Politik ke MK

Nasional
Soal Peluang Rekonsiliasi, PDI-P: Kami Belum Bisa Menerima Perlakuan Pak Jokowi dan Keluarga

Soal Peluang Rekonsiliasi, PDI-P: Kami Belum Bisa Menerima Perlakuan Pak Jokowi dan Keluarga

Nasional
IKN Teken Kerja Sama Pembangunan Kota dengan Kota Brasilia

IKN Teken Kerja Sama Pembangunan Kota dengan Kota Brasilia

Nasional
Yusril Sebut 'Amicus Curiae' Megawati Harusnya Tak Pengaruhi Putusan Hakim

Yusril Sebut "Amicus Curiae" Megawati Harusnya Tak Pengaruhi Putusan Hakim

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com