JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Presiden Jusuf Kalla angkat bicara soal penembakan dua pos Brimob di Tembagapura, Mimika, Papua, pada Minggu (29/10/2017) oleh kelompok kriminal bersenjata.
"Ya namanya gerakan separatis, tentu dia ingin mencoba mengacaukan keadaan," kata Kalla di kantor Wakil Presiden, Jakarta, Selasa (31/10/2017).
Menurut Kalla, pihak keamanan, yakni kepolisian dibantu oleh TNI, juga sudah siap siaga menghadapi ancaman tersebut.
"Baik polisi dan TNI saya kira siap menghadapi apa saja kalau ada yang mencoba mengganggu," kata dia.
Sebagaimana diketahui, pos Brimob yang berlokasi di antara mile 66 dan mile 67 di Tembagapura, Kabupaten Mimika, Papua, ditembaki kelompok kriminal bersenjata pada Minggu sekitar pukul 10.35 WIT.
(Baca: Panglima TNI Sebut OPM Pelaku Penembakan Pos Brimob Tembagapura)
Kabid Humas Polda Papua Kombes Ahmad Kamal mengatakan, insiden itu tidak menyebabkan korban jiwa.
Hanya saja, kendaraan operasional yang digunakan Brimob terkena tembakan saat sedang parkir di depan pos. Personel Brimob yang bertugas lalu melakukan tembakan balasan.
"Sempat terjadi baku tembak dengan KKB sesaat setelah pos Brimob ditembak, dan kelompok penyerang melakukan penembakan dari ketinggian," ujar Kamal.
Kamal mengatakan, kini polisi sedang mengejar kelompok penyerang yang kabur menuju kawasan Hidden Valley di mile 66.
"Karyawan dan warga yang berada di sekitar lokasi penembakan kini dievakuasi ke gedung olahraga di Tembagapura," kata dia.
Penembakan juga terjadi pada Sabtu (21/10/2017), di Gunung Sangker Kali Bua, Tembagapura, Papua. Akibatnya, dua personel Brimob Detasemen B Timika mengalami luka tembak, yakni Brigadir Mufadol dan Bhayangkara Dua Alwin.