Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ketua Komisi III Nilai Penentang Densus Tipikor Timbulkan Kegaduhan

Kompas.com - 23/10/2017, 09:38 WIB
Nabilla Tashandra

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Komisi III DPR Bambang Soesatyo mempertanyakan pihak-pihak yang masih menentang rencana pembentukan Detasemen Khusus Tindak Pidana Korupsi (Densus Tipikor). Padahal, korupsi saat ini semakin marak.

Pihak-pihak yang menentang pembentukan Densus Tipikor, menurut dia, mencoba untuk menggalang kekuatan atau opini untuk menentang kehadiran densus tersebut.

"Siapa yang akan memicu kegaduhan dari kehadiran Densus Tipikor itu? Sudah barang tentu kelompok-kelompok yang merasa akan sangat terganggu dengan beroperasinya Densus Tipikor," kata Bambang melalui keterangan tertulis, Senin (23/10/2017).

"Mereka adalah kelompok yang merasa nyaman dengan kelemahan dan kekurangan KPK saat ini," ujar dia.

Bambang menambahkan, Mabes Polri dan Komisi III DPR menggagas Densus Tipikor karena dirasa relevan dengan situasi saat ini, di mana korupsi semakin marak.

Di samping itu ia menilai Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) belum maksimal dalam mencegah kecenderungan itu.

(Baca juga: Berpotensi Lemahkan KPK, Alasan Fraksi Gerindra Tolak Densus Tipikor)

Dengan wilayah kerja dari pusat hingga ke daerah, Bambang menilai Densus Tipikor mampu menghadirkan efek gentar bagi para koruptor.

"Efek gentar berperilaku korup harus segera ditumbuhkan di semua ruang publik. Biarlah semua orang merasa diawasi oleh personel Densus Tipikor. Karena merasa diawasi, siapa pun akan gentar untuk berperilaku korup," tutur politisi Partai Golkar itu.

Bambang meminta seluruh pihak untuk tak khawatir Densus Tipikor nantinya akan mengganggu program-program KPK atau menimbulkan kegaduhan baru.

Menurut dia, kegaduhan akan berhenti saat semua pihak memahami peran dan fungsi Densus Tipikor.

"Tidak ada yang perlu ditakutkan atau dipersalahkan jika kehadiran Densus Tipikor nantinya akan menimbulkan kegaduhan," kata dia.

Pembentukan Densus Tipikor masih akan dibahas pemerintah. Presiden Joko Widodo akan memimpin rapat bersama para pimpinan terkait dalam waktu dekat. Nantinya, akan diputuskan apakah rencana itu direalisasikan atau tidak.

Namun, Wakil Presiden Jusuf Kalla menolak wacana tersebut. Menurut dia, saat ini cukup memaksimalkan kerja KPK, kepolisian dan kejaksaan dalam pemberantasan korupsi.

(Baca juga: Independensi Densus Tipikor Tangani Kasus Korupsi Diragukan, Mengapa?)

Kompas TV Jaksa Agung akan perkuat Satgas Khusus Tipikor yang sudah terbentuk sebelumnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Moeldoko Lantik Deputi IV dan V KSP, Isi Posisi Juri Ardiantoro dan Jaleswari Pramodhawardani

Moeldoko Lantik Deputi IV dan V KSP, Isi Posisi Juri Ardiantoro dan Jaleswari Pramodhawardani

Nasional
Jokowi Soroti Minimnya Dokter Spesialis, Indonesia Rangking 147 Dunia

Jokowi Soroti Minimnya Dokter Spesialis, Indonesia Rangking 147 Dunia

Nasional
Defisit Produksi Minyak Besar, Politisi Golkar: Ubah Cara dan Strategi Bisnis

Defisit Produksi Minyak Besar, Politisi Golkar: Ubah Cara dan Strategi Bisnis

Nasional
Airlangga: Jokowi dan Gibran Sudah Masuk Keluarga Besar Golkar

Airlangga: Jokowi dan Gibran Sudah Masuk Keluarga Besar Golkar

Nasional
Terima Kasih ke Jokowi, Prabowo: Pemilu Tertib atas Kepemimpinan Beliau

Terima Kasih ke Jokowi, Prabowo: Pemilu Tertib atas Kepemimpinan Beliau

Nasional
1 Juta Warga Berobat ke Luar Negeri, Jokowi: Kita Kehilangan Rp 180 T

1 Juta Warga Berobat ke Luar Negeri, Jokowi: Kita Kehilangan Rp 180 T

Nasional
Kronologi Ganjar Tak Hadiri Penetapan Prabowo-Gibran, KPU Telat Kirim Undangan

Kronologi Ganjar Tak Hadiri Penetapan Prabowo-Gibran, KPU Telat Kirim Undangan

Nasional
Kala Hakim MK Beda Suara

Kala Hakim MK Beda Suara

Nasional
Usai Penetapan Presiden-Wapres Terpilih, Gibran Sambangi Warga Rusun Muara Baru sambil Bagi-bagi Susu

Usai Penetapan Presiden-Wapres Terpilih, Gibran Sambangi Warga Rusun Muara Baru sambil Bagi-bagi Susu

Nasional
Disebut Bukan Lagi Kader PDI-P, Gibran: Dipecat Enggak Apa-apa

Disebut Bukan Lagi Kader PDI-P, Gibran: Dipecat Enggak Apa-apa

Nasional
PKS Bertandang ke Markas Nasdem Sore Ini

PKS Bertandang ke Markas Nasdem Sore Ini

Nasional
Respons Anies Usai Prabowo Berkelakar soal Senyuman Berat dalam Pidato sebagai Presiden Terpilih

Respons Anies Usai Prabowo Berkelakar soal Senyuman Berat dalam Pidato sebagai Presiden Terpilih

Nasional
Usai Puja-puji Pers, Prabowo Tiadakan Sesi Tanya Jawab Wartawan

Usai Puja-puji Pers, Prabowo Tiadakan Sesi Tanya Jawab Wartawan

Nasional
Jadi Presiden Terpilih, Kekayaan Prabowo Capai Rp 2 Triliun

Jadi Presiden Terpilih, Kekayaan Prabowo Capai Rp 2 Triliun

Nasional
Soal Target Penurunan Stunting Jadi 14 Persen, Jokowi: Saya Hitung Ternyata Tidak Mudah

Soal Target Penurunan Stunting Jadi 14 Persen, Jokowi: Saya Hitung Ternyata Tidak Mudah

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com