Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wasekjen PBNU Yakin Pilkada Tak Akan Pecah Belah Umat

Kompas.com - 21/10/2017, 19:49 WIB
Fachri Fachrudin

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) tidak khawatir akan muncul perpecahan di kalangan umat, meskipun ada perbedaan pilihan politik pada Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2018.

Misalnya, pada Pemilihan Gubernur Jawa Timur ketika ketua Muslimat NU, Khofifah Indar Parawansa berpotensi bersaing dengan calon yang diusung oleh Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Saifullah Yusuf (Gus Ipul) yang juga pengurus NU.

"Ya, kan abis pilkada bisa tahlilan (berkumpul) lagi bareng-bareng," kata Wasekjen PBNU, Suwadi P Pranoto di sela acara diskusi di bilangan Condet, Jakarta Timur, Sabtu (21/10/2017).

PBNU, kata Suwadi, mempersilakan anggotanya bersaing jika memang ada perbedaan pilihan politik. Namun, persaingan itu dilakukan sesuai aturan yang berlaku dan para pihak tidak saling menjatuhkan sehingga merugikan umat.

"Mau pemilu di Jawa Timur, mau di Papua, yang penting berkompetisi secara sehat," kata dia.

Suwadi menekankan, persaingan itu boleh dilakukan selama tidak merusak jalinan silaturahmi yang sudah terjalin sebelum adanya pelaksanaan pilkada nanti.

"Bersaing menggunakan hukumnya, bersaing secara sehat, Majelis ta'lim (hubungan silaturahim) jangan dicampur adukan dengan pilkada," kata dia.

Baca juga : Wapres JK: Menarik, Pilgub Jatim Head to Head NU

Untuk diketahui, langkah politik Khofifah sudah mendapat dukungan dari partai maupun para alim ulama di NU, salah satunya Tim 9.

Tim yang diketuai oleh pengasuh Pesantren Tebuireng Salahudin Wahid atau Gus Solah ini berisi sejumlah kiai yang bertugas menyeleksi beberapa nama sebagai usulan calon pendamping bagi Khofifah.

Tim 9 telah menggelar pertemuan tertutup di Surabaya pada Kamis (19/10/2017) malam. 

Juru Bicara Tim 9,  Asep Saifudin Chalim menyebutkan, pihaknya sudah mencatat 8 nama untuk pendamping Khofifah. Mereka berasal dari berbagai kalangan seperti birokrat, akademisi, hingga politisi.

"Tim akan bekerja secara cepat, efektif dan efisien untuk segera memberikan rekomendasi nama kepada Bu Khofifah," ucap pengasuh pesantren Amanatul Ummah, Mojokerto, itu di kediamannya.

Baca juga : Jika Resmi Cagub Jatim, Gus Ipul dan Khofifah Harus Mundur dari NU

Di sisi lain, PKB telah menyerahkan surat rekomendasi kepada Gus Ipul untuk maju sebagai calon gubernur di Pilkada Jatim 2018. Surat rekomendasi bernomor 23947/DPP-03/VI/A.1/X/2017 tentang penetapan Gus Ipul sebagai Cagub Jatim dari PKB itu diserahkan kepada Ketua DPW PKB Jatim, Abdul Halim Iskandar oleh perwakilan DPP PKB dalam acara konsolidasi di Surabaya, Rabu (11/10/2017).

Kompas TV Peluang Gus Ipul Vs Khofifah pada Pilgub Jatim (Bag 2)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Surya Paloh Ungkap Alasan Nasdem Tak Jadi Oposisi Pemerintahan Prabowo

Surya Paloh Ungkap Alasan Nasdem Tak Jadi Oposisi Pemerintahan Prabowo

Nasional
Golkar: Belum Ada Pernyataan Resmi Pak Jokowi Keluar dari PDI-P, Kami Enggak Mau 'Ge-er'

Golkar: Belum Ada Pernyataan Resmi Pak Jokowi Keluar dari PDI-P, Kami Enggak Mau "Ge-er"

Nasional
Politeknik KP Sidoarjo Buka Pendaftaran, Kuota Masyarakat Umum 80 Persen

Politeknik KP Sidoarjo Buka Pendaftaran, Kuota Masyarakat Umum 80 Persen

Nasional
Surya Paloh: Nasdem Dukung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Surya Paloh: Nasdem Dukung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Nasional
Kenaikan Pangkat TNI: 8 Perwira Pecah Bintang, Kabais Resmi Berpangkat Letjen

Kenaikan Pangkat TNI: 8 Perwira Pecah Bintang, Kabais Resmi Berpangkat Letjen

Nasional
JK Nilai Konflik Papua terjadi karena Pemerintah Dianggap Ingin 'Merampok'

JK Nilai Konflik Papua terjadi karena Pemerintah Dianggap Ingin "Merampok"

Nasional
Biasa Koordinasi dengan PPATK, Dewas Nilai Laporan Wakil Ketua KPK Aneh

Biasa Koordinasi dengan PPATK, Dewas Nilai Laporan Wakil Ketua KPK Aneh

Nasional
Kementerian KP Luncurkan Pilot Project Budi Daya Udang Tradisional Plus di Sulsel

Kementerian KP Luncurkan Pilot Project Budi Daya Udang Tradisional Plus di Sulsel

Nasional
Soal PDI-P Tak Hadiri Penetapan Prabowo-Gibran, Djarot Bilang Tidak Tahu

Soal PDI-P Tak Hadiri Penetapan Prabowo-Gibran, Djarot Bilang Tidak Tahu

Nasional
Rencana Revisi, DPR Ingin Sirekap dan Digitalisasi Pemilu Diatur UU

Rencana Revisi, DPR Ingin Sirekap dan Digitalisasi Pemilu Diatur UU

Nasional
BKKBN Minta Bocah 7 Tahun Sudah Tunangan Tak Dianggap Biasa

BKKBN Minta Bocah 7 Tahun Sudah Tunangan Tak Dianggap Biasa

Nasional
Terungkap di Sidang, Biaya Ultah Cucu SYL Di-“reimburse” ke Kementan

Terungkap di Sidang, Biaya Ultah Cucu SYL Di-“reimburse” ke Kementan

Nasional
Tanggapi Jokowi, Djarot PDI-P: Konstitusi Dilanggar dan Direkayasa, Kekaderannya Patut Diragukan

Tanggapi Jokowi, Djarot PDI-P: Konstitusi Dilanggar dan Direkayasa, Kekaderannya Patut Diragukan

Nasional
Polri Akan Gelar Operasi Puri Agung 2024, Kawal World Water Forum Ke-10 di Bali

Polri Akan Gelar Operasi Puri Agung 2024, Kawal World Water Forum Ke-10 di Bali

Nasional
Prabowo Guncangkan Badan Surya Paloh, Sama seperti Anies Kemarin

Prabowo Guncangkan Badan Surya Paloh, Sama seperti Anies Kemarin

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com