JAKARTA, KOMPAS.com - Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) tidak khawatir akan muncul perpecahan di kalangan umat, meskipun ada perbedaan pilihan politik pada Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2018.
Misalnya, pada Pemilihan Gubernur Jawa Timur ketika ketua Muslimat NU, Khofifah Indar Parawansa berpotensi bersaing dengan calon yang diusung oleh Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Saifullah Yusuf (Gus Ipul) yang juga pengurus NU.
"Ya, kan abis pilkada bisa tahlilan (berkumpul) lagi bareng-bareng," kata Wasekjen PBNU, Suwadi P Pranoto di sela acara diskusi di bilangan Condet, Jakarta Timur, Sabtu (21/10/2017).
PBNU, kata Suwadi, mempersilakan anggotanya bersaing jika memang ada perbedaan pilihan politik. Namun, persaingan itu dilakukan sesuai aturan yang berlaku dan para pihak tidak saling menjatuhkan sehingga merugikan umat.
"Mau pemilu di Jawa Timur, mau di Papua, yang penting berkompetisi secara sehat," kata dia.
Suwadi menekankan, persaingan itu boleh dilakukan selama tidak merusak jalinan silaturahmi yang sudah terjalin sebelum adanya pelaksanaan pilkada nanti.
"Bersaing menggunakan hukumnya, bersaing secara sehat, Majelis ta'lim (hubungan silaturahim) jangan dicampur adukan dengan pilkada," kata dia.
Baca juga : Wapres JK: Menarik, Pilgub Jatim Head to Head NU
Untuk diketahui, langkah politik Khofifah sudah mendapat dukungan dari partai maupun para alim ulama di NU, salah satunya Tim 9.
Tim yang diketuai oleh pengasuh Pesantren Tebuireng Salahudin Wahid atau Gus Solah ini berisi sejumlah kiai yang bertugas menyeleksi beberapa nama sebagai usulan calon pendamping bagi Khofifah.
Tim 9 telah menggelar pertemuan tertutup di Surabaya pada Kamis (19/10/2017) malam.
Juru Bicara Tim 9, Asep Saifudin Chalim menyebutkan, pihaknya sudah mencatat 8 nama untuk pendamping Khofifah. Mereka berasal dari berbagai kalangan seperti birokrat, akademisi, hingga politisi.
"Tim akan bekerja secara cepat, efektif dan efisien untuk segera memberikan rekomendasi nama kepada Bu Khofifah," ucap pengasuh pesantren Amanatul Ummah, Mojokerto, itu di kediamannya.
Baca juga : Jika Resmi Cagub Jatim, Gus Ipul dan Khofifah Harus Mundur dari NU
Di sisi lain, PKB telah menyerahkan surat rekomendasi kepada Gus Ipul untuk maju sebagai calon gubernur di Pilkada Jatim 2018. Surat rekomendasi bernomor 23947/DPP-03/VI/A.1/X/2017 tentang penetapan Gus Ipul sebagai Cagub Jatim dari PKB itu diserahkan kepada Ketua DPW PKB Jatim, Abdul Halim Iskandar oleh perwakilan DPP PKB dalam acara konsolidasi di Surabaya, Rabu (11/10/2017).