JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintahan Joko Widodo-Jusuf Kalla mengklaim sudah melakukan deradikalisasi terhadap 999 orang mantan teroris selama tiga tahun terakhir.
Hal ini disampaikan Menteri Koordinator bidang Politik Hukum dan keamanan Wiranto dalam jumpa pers Tiga Tahun Jokowi-JK di Kantor Staf Kepresidenan, Jakarta, Kamis (19/10/2017).
"Kami menggunakan soft approach dengan cara-cara yang lebih manusiawi, dengan cara-cara cerdas, yakni mereka (mantan teroris) dididik kembali dan dibina kembali, pada akhirnya dimasyarakatkan kembali,” kata Wiranto.
Wiranto mengatakan, dari 999 mantan teroris yang berhasil dibina, 266 orang di antaranya berasal dari dalam lembaga pemasyarakatan (lapas) dan 733 orang di luar lapas.
(Baca juga: Program Deradikalisasi Dinilai Belum Efektif)
Menurut Wiranto, terdapat lima program yang dijalankan terkait deradikalisasi.
Adapun kelima program tersebut antara lain pembinaan wawasan kebangsaan, pembinaan wawasan keagamaan, pembinaan life skill, pengawasan dan pendampingan mantan teroris, dan pembinaan kewirausahaan.
Menurut Mantan Panglima ABRI ini, pemerintah tidak hanya membina mantan teroris, tetapi juga merangkul mereka untuk ikut terlibat sebagai Pembina program Deradikalisasi dan proaktif melawan penyebaran paham radikal di lingkungan masyarakat.
"Terdapat partisipasi aktif 50 eks teroris dalam program pencegahan dan deradikalisasi, di mana mereka menjadi pembina sesama mantan teroris," ujar Wiranto.
(Baca juga: Forum G20, Jokowi Pamer Keberhasilan Deradikalisasi di Indonesia)