Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Luhut Klaim Pembangunan Tol di Era Jokowi Lampaui SBY hingga Soeharto

Kompas.com - 18/10/2017, 10:40 WIB
Ihsanuddin

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintahan Joko Widodo-Jusuf Kalla baru berjalan selama 3 tahun.

Namun, pembangunan jalan tol selama pemerintahan Jokowi-JK diklaim sudah jauh melebihi pembangunan tol selama 10 tahun pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono.

Angka mengenai perbandingan jalan tol di era Jokowi dan SBY ditampilkan oleh Menteri Koordinator bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan dalam jumpa pers 3 tahun Jokowi-JK di Kantor Staf Kepresidenan, Jakarta, Rabu (18/10/2017).

Dalam presentasi yang ditampilkan, pemerintahan Jokowi-JK diklaim telah membangun 568 kilometer jalan tol selama 3 tahun terakhir.

Sementara, 10 tahun era SBY, hanya 212 kilometer jalan tol yang dibangun.

Baca: Di Depan Jokowi, Ganjar Cerita Repotnya Punya Jalan Tol Terindah

Luhut memuji Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimulyono atas capaian ini.

"Ini Pak Menteri PU-Pera paten, enggak banyak omong tau-tau sudah jadi," ujar Luhut.

Dalam presentasi yang ditampilkan Luhut, ada juga pembangunan jalan tol di era Megawati Soekarnoputri sepanjang 34 kilometer, Abdurrahman Wahid 5,5 kilometer, dan Bacharudin Jusuf Habibie 7,2 kilometer. Namun, ketiga pemimpin tersebut menjabat tidak genap 5 tahun.

Sementara, pembangunan jalan tol era Soeharto sepanjang 490 kilometer. Meski menjabat selama 32 tahun, namun panjang jalan tol yang dibangun Soeharto masih kalah dari tol yang telah dibangun Jokowi selama 3 tahun.

Kompas TV Sejak diluncurkan Presiden Jokowi 12 Oktober lalu, jalan Tol Ruas Palembang-Indralaya seksi 1 sudah dilintasi pengendara.


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Soal Sengketa Pilpres, Pengamat Nilai MK Tak Bisa Hanya Diskualifikasi Gibran

Soal Sengketa Pilpres, Pengamat Nilai MK Tak Bisa Hanya Diskualifikasi Gibran

Nasional
Profil Marsda Arif Widianto, Pati AU yang Kini Jabat Dansesko TNI

Profil Marsda Arif Widianto, Pati AU yang Kini Jabat Dansesko TNI

Nasional
Sudirman Said Sebut Pertemuan JK dan Megawati Kemungkinan Terjadi Setelah Putusan MK

Sudirman Said Sebut Pertemuan JK dan Megawati Kemungkinan Terjadi Setelah Putusan MK

Nasional
Kaesang Ingin Pileg 2029 Proporsional Tertutup: Pilih Partai, Bukan Caleg

Kaesang Ingin Pileg 2029 Proporsional Tertutup: Pilih Partai, Bukan Caleg

Nasional
KSAU Temui KSAL, Bahas Peningkatan Interoperabilitas dan Penyamaan Prosedur Komunikasi KRI-Pesud

KSAU Temui KSAL, Bahas Peningkatan Interoperabilitas dan Penyamaan Prosedur Komunikasi KRI-Pesud

Nasional
Pengamat Heran 'Amicus Curiae' Megawati Dianggap Konflik Kepentingan, Singgung Kasus Anwar Usman

Pengamat Heran "Amicus Curiae" Megawati Dianggap Konflik Kepentingan, Singgung Kasus Anwar Usman

Nasional
Sudirman Said Berharap Anies dan Prabowo Bisa Bertemu

Sudirman Said Berharap Anies dan Prabowo Bisa Bertemu

Nasional
Marak 'Amicus Curiae', Pakar: Jadi Pertimbangan Hakim MK untuk Gali Rasa Keadilan dalam Masyarakat

Marak "Amicus Curiae", Pakar: Jadi Pertimbangan Hakim MK untuk Gali Rasa Keadilan dalam Masyarakat

Nasional
Menpan-RB Setujui 40.839 Formasi CASN Kemensos demi Kuatkan Layanan Sosial Nasional

Menpan-RB Setujui 40.839 Formasi CASN Kemensos demi Kuatkan Layanan Sosial Nasional

Nasional
Prabowo Disebut Sudah Minta AHY Berikan Nama Kader Demokrat untuk Masuk Kabinet Mendatang

Prabowo Disebut Sudah Minta AHY Berikan Nama Kader Demokrat untuk Masuk Kabinet Mendatang

Nasional
Pangkoarmada I Akan Buat Kajian agar Kapal Patroli yang Dibeli dari Italia Ditempatkan di Wilayahnya

Pangkoarmada I Akan Buat Kajian agar Kapal Patroli yang Dibeli dari Italia Ditempatkan di Wilayahnya

Nasional
Pakar: 'Amicus Curiae' untuk Sengketa Pilpres Fenomena Baru

Pakar: "Amicus Curiae" untuk Sengketa Pilpres Fenomena Baru

Nasional
Densus 88 Polri Kembali Tangkap 1 Teroris Jaringan JI di Sulteng, Totalnya Jadi 8

Densus 88 Polri Kembali Tangkap 1 Teroris Jaringan JI di Sulteng, Totalnya Jadi 8

Nasional
Yusril Tertawa Ceritakan Saksi Ganjar-Mahfud Bawa Beras 5 Kg untuk Buktikan Politisasi Bansos

Yusril Tertawa Ceritakan Saksi Ganjar-Mahfud Bawa Beras 5 Kg untuk Buktikan Politisasi Bansos

Nasional
Jelang Putusan Sengketa Pilpres, Karangan Bunga Bernada Sindiran Muncul di MK

Jelang Putusan Sengketa Pilpres, Karangan Bunga Bernada Sindiran Muncul di MK

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com