Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Fadli Zon: Yang Dibutuhkan Anies-Sandi Sikap Kritis, Bukan Puja-puji

Kompas.com - 16/10/2017, 22:04 WIB
Sabrina Asril

Penulis

SAINT PETERSBURG, KOMPAS.com - Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Fadli Zon berharap masyarakat bisa menerima Gubernur dan Wakil Gubernur baru DKI Jakarta, Anies Baswedan-Sandiaga Uno.

Fadli meminta masyarakat yang sempat terpecah akibat Pilkada 2017 bisa kembali normal. Masyarakat Ibu Kota diminta mendukung sekaligus mengawasi setiap janji yang pernah diutarakan Anies-Sandi.

"Yang dibutuhkan Gubernur dan Wakil Gubernur Jakarta sekarang ini adalah sikap kritis, bukan puja-puji. Mereka butuh masukan yang konstruktif, dan kritikan," ujar Fadli ditemui di sela-sela acara Inter-Parliamentary Union (IPU) di Saint Petersburg, Rusia, Senin (16/10/2017).

Wakil Ketua Umum Partai Gerindra itu mengingatkan warga Jakarta bahwa pilkada sudah selesai. Masyarakat yang sudah terlebih pada saat pilkada mau tidak mau harus menerima kenyataan mereka memiliki gubernur baru.

"Pilkada sudah selesai, setiap warga Jakarta adalah warga Anies-Sandi," ujar Fadli.

(Baca juga: Anies: Yang Kemarin Sempat Tercerai, Mari Kita Ikat Kembali)

Dia menuturkan, situasi serupa sempat terjadi saat pelaksanaan Pemilihan Presiden 2014 di mana pendukung Prabowo dan Jokowi terpecah. Namun, setelah Pilpres selesai, Prabowo menghormati Jokowi yang keluar sebagai pemenang.

Oleh karena itu, ujar Fadli, kontestasi dalam perebutan kekuasaan adalah hal biasa.

"Itulah demokrasi, menampung perbedaan yang ada, setelah selesai ya menerima kemenangan," ucapnya.

Presiden Joko Widodo melantik Anies Baswedan-Sandiaga Uno sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta di Istana Negara, Senin sore. Pelantikan didasarkan pada surat Keputusan Presiden Nomor 83 Tahun 2017.

Mulai hari ini, Anies-Sandi akan resmi memimpin Jakarta hingga tahun 2022.

(Baca juga: Jawaban Anies Baswedan Saat Ditanya Penutupan Alexis hingga Reklamasi)

Kompas TV Menakar Ekonomi Jakarta di Bawah Gubernur Baru
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Marinir Indonesia-AS Akan Kembali Gelar Latma Platoon Exchange Usai 5 Tahun Vakum

Marinir Indonesia-AS Akan Kembali Gelar Latma Platoon Exchange Usai 5 Tahun Vakum

Nasional
Ingin Pileg 2029 Tertutup, Kaesang: Supaya “Amplop”-nya Enggak Kencang

Ingin Pileg 2029 Tertutup, Kaesang: Supaya “Amplop”-nya Enggak Kencang

Nasional
PSI Akan Usung Kader Jadi Cawagub Jakarta dan Wali Kota Solo

PSI Akan Usung Kader Jadi Cawagub Jakarta dan Wali Kota Solo

Nasional
Soal Sengketa Pilpres, Pengamat Nilai MK Tak Bisa Hanya Diskualifikasi Gibran

Soal Sengketa Pilpres, Pengamat Nilai MK Tak Bisa Hanya Diskualifikasi Gibran

Nasional
Profil Marsda Arif Widianto, Pati AU yang Kini Jabat Dansesko TNI

Profil Marsda Arif Widianto, Pati AU yang Kini Jabat Dansesko TNI

Nasional
Sudirman Said Sebut Pertemuan JK dan Megawati Kemungkinan Terjadi Setelah Putusan MK

Sudirman Said Sebut Pertemuan JK dan Megawati Kemungkinan Terjadi Setelah Putusan MK

Nasional
Kaesang Ingin Pileg 2029 Proporsional Tertutup: Pilih Partai, Bukan Caleg

Kaesang Ingin Pileg 2029 Proporsional Tertutup: Pilih Partai, Bukan Caleg

Nasional
KSAU Temui KSAL, Bahas Peningkatan Interoperabilitas dan Penyamaan Prosedur Komunikasi KRI-Pesud

KSAU Temui KSAL, Bahas Peningkatan Interoperabilitas dan Penyamaan Prosedur Komunikasi KRI-Pesud

Nasional
Pengamat Heran 'Amicus Curiae' Megawati Dianggap Konflik Kepentingan, Singgung Kasus Anwar Usman

Pengamat Heran "Amicus Curiae" Megawati Dianggap Konflik Kepentingan, Singgung Kasus Anwar Usman

Nasional
Sudirman Said Berharap Anies dan Prabowo Bisa Bertemu

Sudirman Said Berharap Anies dan Prabowo Bisa Bertemu

Nasional
Marak 'Amicus Curiae', Pakar: Jadi Pertimbangan Hakim MK untuk Gali Rasa Keadilan dalam Masyarakat

Marak "Amicus Curiae", Pakar: Jadi Pertimbangan Hakim MK untuk Gali Rasa Keadilan dalam Masyarakat

Nasional
Menpan-RB Setujui 40.839 Formasi CASN Kemensos demi Kuatkan Layanan Sosial Nasional

Menpan-RB Setujui 40.839 Formasi CASN Kemensos demi Kuatkan Layanan Sosial Nasional

Nasional
Prabowo Disebut Sudah Minta AHY Berikan Nama Kader Demokrat untuk Masuk Kabinet Mendatang

Prabowo Disebut Sudah Minta AHY Berikan Nama Kader Demokrat untuk Masuk Kabinet Mendatang

Nasional
Pangkoarmada I Akan Buat Kajian agar Kapal Patroli yang Dibeli dari Italia Ditempatkan di Wilayahnya

Pangkoarmada I Akan Buat Kajian agar Kapal Patroli yang Dibeli dari Italia Ditempatkan di Wilayahnya

Nasional
Pakar: 'Amicus Curiae' untuk Sengketa Pilpres Fenomena Baru

Pakar: "Amicus Curiae" untuk Sengketa Pilpres Fenomena Baru

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com