JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Saut Situmorang mengaku tak masalah jika pihaknya disebut tak optimal memberantas korupsi selama 15 tahun berdiri.
"Saya sudah sampaikan berulang-ulang, kita itu harus di-chcek and balance oleh siapapun yang harus men-check and balance. Dengan check and balance itu kami akan menuju kesempurnaan," kata Saut di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (16/10/2017).
Ia mengatakan, semua lembaga negara harus mau dikritik agar bisa memperbaiki dirinya, termasuk KPK.
(baca: Komisi III: Apa yang Dilakukan KPK agar DPR Tak Korup Lagi?)
Karena itu, ia mengatakan, KPK akan terus mengefektifkan dan mengefesienkan kinerjanya dalam memberantas korupsi.
Saut mengaku KPK tak pernah membenci Panitia Khusus (Pansus) Angket DPR meski kerap mengkritik.
"Kami bukan benci sama Pansus, kan ada Komisi III kan enak ngomongnya pelan-pelan. Jadi kalau belum efektif, ya iyalah kami kan 1.500 pegawai. Saya sudah bilang kita kan butuh 20.000. Tanah di sebelah KPK itu udah gua intip-intip. Agar kita lebih banyak supaya lebih efektif," lanjut dia.
(baca: Ketua KPK: Pemberantasan Korupsi Enggak Jalan di Tempat)
Para politisi di DPR selama ini mengkritik kerja KPK. Puncaknya, DPR membentuk Pansus Hak Angket KPK.
Namun, pembentukan Pansus itu tengah diuji di Mahkamah Konstitusi. Pimpinan KPK sebagian pihak menganggap Pansus tersebut ilegal.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.