Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hakim Merasa Aneh Akom Ditemui Dirjen Dukcapil Bahas E-KTP

Kompas.com - 16/10/2017, 16:21 WIB
Abba Gabrillin

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Anggota DPR RI dari Fraksi Partai Golkar Ade Komarudin dihadirkan sebagai saksi dalam persidangan kasus korupsi proyek e-KTP di Pengadilan Tipikor Jakarta, Senin (16/10/2017).

Pria yang sering dipanggil Akom tersebut bersaksi untuk terdakwa Andi Agustinus alias Andi Narogong.

Dalam persidangan, Akom dikonfirmasi seputar pertemuannya dengan Direktur Jenderal Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kementerian Dalam Negeri, Irman.

(baca: Cerita Akom saat Novanto Pastikan Tak Terlibat Kasus E-KTP)

Ketua Majelis Hakim Jhon Halasan Butarbutar merasa ada yang aneh dengan pertemuan Akom dan Irman.

Sebab, saat itu Akom adalah anggota Komisi XI yang membidangi keuangan/perbankan, perencanaan, pembangunan dan BUMN.

Sementara, Kementerian Dalam Negeri adalah mitra kerja Komisi II DPR. Dengan demikian, proyek e-KTP hanya dibahas antara Kemendagri dan Komisi II DPR.

"Ini agak sulit dimengerti. Yang formal saja mereka (Kemendagri) datang raker ke DPR, Anda tidak terkait. Tetapi, di luar mereka malah datangnya ke Anda?" Kata Hakim Jhon Halasan Butarbutar.

(baca: Menurut MA, Kasus E-KTP Tak Bisa Dianalogikan dengan Kasus Maling Ayam)

Menurut Akom, selaku Sekretaris Fraksi Golkar, adalah hal yang biasa untuk melakukan komunikasi politik dengan siapa pun. Termasuk dengan berbagai kementerian.

Menurut Akom, dalam melakukan komunikasi politik, sekretaris fraksi tidak terbatas pada masing-masing komisi dan alat kelengkapan di DPR.

"Sebagai Sekretaris Fraksi, saya komunikasi ya wajar saja. Komunikasi secara umum, tidak khusus bahas apa pun," kata Akom.

Tiga kali bertemu

Dalam persidangan, terungkap bahwa tiga kali Akom bertemu dengan Irman. Pertama, keduanya bertemu di sebuah restoran, saat makan bersama Menteri Dalam Negeri saat itu, Gamawan Fauzi.

(baca: Andi Narogong Pinjamkan Rp 36 Miliar kepada Perusahaan Pelaksana E-KTP)

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Menhan AS Telepon Prabowo Usai Penetapan KPU, Sampaikan Pesan Biden dan Apresiasi Bantuan Udara di Gaza

Menhan AS Telepon Prabowo Usai Penetapan KPU, Sampaikan Pesan Biden dan Apresiasi Bantuan Udara di Gaza

Nasional
Terima Nasdem, Prabowo: Surya Paloh Termasuk yang Paling Pertama Beri Selamat

Terima Nasdem, Prabowo: Surya Paloh Termasuk yang Paling Pertama Beri Selamat

Nasional
Partai Pendukung Prabowo-Gibran Syukuran Mei 2024, Nasdem dan PKB Diundang

Partai Pendukung Prabowo-Gibran Syukuran Mei 2024, Nasdem dan PKB Diundang

Nasional
MKMK: Hakim MK Guntur Hamzah Tak Terbukti Langgar Etik

MKMK: Hakim MK Guntur Hamzah Tak Terbukti Langgar Etik

Nasional
Ratusan Bidan Pendidik Tuntut Kejelasan, Lulus Tes PPPK tapi Dibatalkan

Ratusan Bidan Pendidik Tuntut Kejelasan, Lulus Tes PPPK tapi Dibatalkan

Nasional
Surya Paloh Ungkap Alasan Nasdem Tak Jadi Oposisi Pemerintahan Prabowo

Surya Paloh Ungkap Alasan Nasdem Tak Jadi Oposisi Pemerintahan Prabowo

Nasional
Golkar: Belum Ada Pernyataan Resmi Pak Jokowi Keluar dari PDI-P, Kami Enggak Mau 'Ge-er'

Golkar: Belum Ada Pernyataan Resmi Pak Jokowi Keluar dari PDI-P, Kami Enggak Mau "Ge-er"

Nasional
Politeknik KP Sidoarjo Buka Pendaftaran, Kuota Masyarakat Umum 80 Persen

Politeknik KP Sidoarjo Buka Pendaftaran, Kuota Masyarakat Umum 80 Persen

Nasional
Surya Paloh: Nasdem Dukung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Surya Paloh: Nasdem Dukung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Nasional
Kenaikan Pangkat TNI: 8 Perwira Pecah Bintang, Kabais Resmi Berpangkat Letjen

Kenaikan Pangkat TNI: 8 Perwira Pecah Bintang, Kabais Resmi Berpangkat Letjen

Nasional
JK Nilai Konflik Papua terjadi karena Pemerintah Dianggap Ingin 'Merampok'

JK Nilai Konflik Papua terjadi karena Pemerintah Dianggap Ingin "Merampok"

Nasional
Biasa Koordinasi dengan PPATK, Dewas Nilai Laporan Wakil Ketua KPK Aneh

Biasa Koordinasi dengan PPATK, Dewas Nilai Laporan Wakil Ketua KPK Aneh

Nasional
Kementerian KP Luncurkan Pilot Project Budi Daya Udang Tradisional Plus di Sulsel

Kementerian KP Luncurkan Pilot Project Budi Daya Udang Tradisional Plus di Sulsel

Nasional
Soal PDI-P Tak Hadiri Penetapan Prabowo-Gibran, Djarot Bilang Tidak Tahu

Soal PDI-P Tak Hadiri Penetapan Prabowo-Gibran, Djarot Bilang Tidak Tahu

Nasional
Rencana Revisi, DPR Ingin Sirekap dan Digitalisasi Pemilu Diatur UU

Rencana Revisi, DPR Ingin Sirekap dan Digitalisasi Pemilu Diatur UU

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com