Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Alasan Kakak Andi Narogong Beli Banyak Mobil atas Nama Orang Lain

Kompas.com - 13/10/2017, 20:39 WIB
Robertus Belarminus

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Kakak kandung terdakwa kasus korupsi proyek KTP elektronik (e-KTP) Andi Agustinus alias Andi Narogong, Dedi Prijono, mengakui bahwa dari 23 mobil yang dia beli sejak 2011 ada yang menggunakan nama orang lain.

Hal itu disampaikan Dedi saat dicecar hakim dalam sidang kasus e-KTP di Pengadilan Tipikor Jakarta, Jumat (12/10/2017). Dedi hadir bersaksi untuk terdakwa Andi Narogong.

"Anda selaku pembeli dan begitupun saudara anda yang dua, tidak mau dipakai namanya, pakai nama orang lain yang tidak ada hubungan keluarga dengan saudara masing-masing, kira-kira apakah informasi ini benar atau salah?" tanya hakim.

Dedi mengatakan, 23 mobil yang dibeli itu merupakan gabungan milik dia dan adiknya. Namun, Hakim menilai Dedi tidak memberikan jawaban atas pertanyaannya.

"Pertanyaan saya cuma soal Anda membeli mobil tidak mau menggunakan nama antara kalian bertiga, tetapi selalu menggunakan nama orang lain, yang tidak ada kaitan atau hubungan dengan saudara?" tanya hakim lagi.

"Ya, karena untuk menghindari pajak progresif," jawab Dedi.

"Jadi benar begitu?" tanya hakim lagi.

"Betul, Yang Mulia," jawab Dedi.

(Baca juga: Hakim Cecar Kakak Andi Narogong soal Beli Mobil hingga 23 Kali)

Dedi rupanya ragu-ragu dalam memberikan jawaban. Sebab, ia mengaku ada mobil yang dibeli dengan cara kredit dan itu atas namanya.

"Dan selama ini kalau saya kebanyakan kredit, Yang Mulia," ujar Dedi.

Karena itu, Dedi mengatakan, informasi bahwa dirinya selalu membeli mobil atas nama orang lain tidak sepenuhnya benar.

"Ada yang benar sebagian, ada yang enggak, Yang Mulia. Jadi maksudnya gini, cuma memang menghindari pajak progresif saja," ujar Dedi.

Sebelumnya, hakim meminta Dedi untuk menjelaskan soal bagaimana membeli 23 mobil sejak 2011 hingga 2016. Namun, Dedi tidak menjelaskan rinci.

"Sudah lama itu, Yang Mulia. Kadang-kadang bosan, Yang Mulia," ujar Dedi.

Dedi mengakui membeli sebanyak 23 kali mobil itu sejak 2011 hingga 2016. Kalau sudah bosan, ia kembali menjual mobil itu ke pemilik show room mobil di Bogor.

Halaman Berikutnya
Halaman:


Terkini Lainnya

Gagal ke DPR, PPP Curigai Sirekap KPU yang Tiba-tiba Mati Saat Suara Capai 4 Persen

Gagal ke DPR, PPP Curigai Sirekap KPU yang Tiba-tiba Mati Saat Suara Capai 4 Persen

Nasional
Respons PDI-P soal Gibran Berharap Jokowi dan Megawati Bisa Bertemu

Respons PDI-P soal Gibran Berharap Jokowi dan Megawati Bisa Bertemu

Nasional
GASPOL! Hari Ini: Keyakinan Yusril, Tinta Merah Megawati Tak Pengaruhi MK

GASPOL! Hari Ini: Keyakinan Yusril, Tinta Merah Megawati Tak Pengaruhi MK

Nasional
Tak Banyak Terima Permintaan Wawancara Khusus, AHY: 100 Hari Pertama Fokus Kerja

Tak Banyak Terima Permintaan Wawancara Khusus, AHY: 100 Hari Pertama Fokus Kerja

Nasional
Jadi Saksi Kasus Gereja Kingmi Mile 32, Prngusaha Sirajudin Machmud Dicecar soal Transfer Uang

Jadi Saksi Kasus Gereja Kingmi Mile 32, Prngusaha Sirajudin Machmud Dicecar soal Transfer Uang

Nasional
Bareskrim Polri Ungkap Peran 5 Pelaku Penyelundupan Narkoba Jaringan Malaysia-Aceh

Bareskrim Polri Ungkap Peran 5 Pelaku Penyelundupan Narkoba Jaringan Malaysia-Aceh

Nasional
Usulan 18.017 Formasi ASN Kemenhub 2024 Disetujui, Menpan-RB: Perkuat Aksesibilitas Layanan Transportasi Nasional

Usulan 18.017 Formasi ASN Kemenhub 2024 Disetujui, Menpan-RB: Perkuat Aksesibilitas Layanan Transportasi Nasional

Nasional
Ketua KPU Dilaporkan ke DKPP, TPN Ganjar-Mahfud: Harus Ditangani Serius

Ketua KPU Dilaporkan ke DKPP, TPN Ganjar-Mahfud: Harus Ditangani Serius

Nasional
Jokowi Ingatkan Pentingnya RUU Perampasan Aset, Hasto Singgung Demokrasi dan Konstitusi Dirampas

Jokowi Ingatkan Pentingnya RUU Perampasan Aset, Hasto Singgung Demokrasi dan Konstitusi Dirampas

Nasional
Menko di Kabinet Prabowo Akan Diisi Orang Partai atau Profesional? Ini Kata Gerindra

Menko di Kabinet Prabowo Akan Diisi Orang Partai atau Profesional? Ini Kata Gerindra

Nasional
Selain 2 Oknum Lion Air,  Eks Pegawai Avsec Kualanamu Terlibat Penyelundupan Narkoba Medan-Jakarta

Selain 2 Oknum Lion Air, Eks Pegawai Avsec Kualanamu Terlibat Penyelundupan Narkoba Medan-Jakarta

Nasional
Dirut Jasa Raharja: Efektivitas Keselamatan dan Penanganan Kecelakaan Mudik 2024 Meningkat, Jumlah Santunan Laka Lantas Menurun

Dirut Jasa Raharja: Efektivitas Keselamatan dan Penanganan Kecelakaan Mudik 2024 Meningkat, Jumlah Santunan Laka Lantas Menurun

Nasional
Hasto Minta Yusril Konsisten karena Pernah Sebut Putusan MK Soal Syarat Usia Cawapres Picu Kontroversi

Hasto Minta Yusril Konsisten karena Pernah Sebut Putusan MK Soal Syarat Usia Cawapres Picu Kontroversi

Nasional
Suami Zaskia Gotik Dicecar soal Penerimaan Dana Rp 500 Juta dalam Sidang Kasus Gereja Kingmi Mile 32

Suami Zaskia Gotik Dicecar soal Penerimaan Dana Rp 500 Juta dalam Sidang Kasus Gereja Kingmi Mile 32

Nasional
Tambah Syarat Calon Kepala Daerah yang Ingin Diusung, PDI-P: Tidak Boleh Bohong

Tambah Syarat Calon Kepala Daerah yang Ingin Diusung, PDI-P: Tidak Boleh Bohong

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com