Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Nasdem Targetkan Dapat "Double Digit" Perolehan Suara Pemilu 2019

Kompas.com - 13/10/2017, 16:35 WIB
Moh. Nadlir

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Sekretaris Jendral DPP Partai Nasdem Johnny G Plate menargetkan partainya dapat meraih suara di atas 10 persen pada Pemilu 2019.

Namun, dia tidak menjelaskan secara detail target suara tersebut. Sebagai informasi, pada Pemilu 2014 Nasdem meraih 8.402.812 suara atau 6,72 persen dari total suara sah.

"Kami mempunyai basis politik sebesar hampir 7 persen pada Pemilu 2014. Tentu kami harapkan (dapat) double digit di Pemilu 2019," kata Plate di kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU), Jakarta, Jumat (13/10/2017).

Tak hanya itu, Partai Nasdem juga menargetkan untuk memenangkan Pilpres 2019 dengan calon petahana yang didukung, yakni Presiden Joko Widodo.

"Semua partai pasti ingin menjadi pemenang pemilu. Tapi kami juga ingin memenangkan pilpres," kata Johnya Plate.

"Karena kami yakin Presiden Jokowi masih membutuhkan waktu untuk menyelesaikan semua program-program jangka menengah, khususnya terkait konektivitas dan infrastruktur," ujar dia.

(Baca juga: Elektabilitas Parpol Pendukung Jokowi Stagnan, Nasdem Akan Kerja Keras)

Sementara itu, Ketua Badan Pemenangan Pemilu DPP Partai Nasdem, Effendy Choirie atau yang akrab disapa Gus Choi menerangkan, double digit yang dimaksud adalah 14 persen dari total suara sah nasional.

"Acuannya dari Pemilu 2014 saat itu kami dapat 7 persen suara Nasdem. Untuk kursi DPR targetnya adalah dapil. Secara nasional saat ini NasDem ada 80 dapil. Pemilu 2014 Nasdem ada 71 dapil," kata Gus Choi.

"Target sekarang adalah sebagai parpol nasional harus ada kursi di 80 dapil yang ada saat ini. Karena itu, Nasdem harus tingkatkan elektabilitas bukan popularitas," tutur dia.

Kompas TV Partai Nasdem mendaftar ke kantor KPU pada Jumat (13/10) pagi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

PPATK Koordinasi ke Kejagung Terkait Aliran Dana Harvey Moeis di Kasus Korupsi Timah

PPATK Koordinasi ke Kejagung Terkait Aliran Dana Harvey Moeis di Kasus Korupsi Timah

Nasional
Prabowo-Titiek Soeharto Hadiri Acara Ulang Tahun Istri Wismoyo Arismunandar, Ada Wiranto-Hendropriyono

Prabowo-Titiek Soeharto Hadiri Acara Ulang Tahun Istri Wismoyo Arismunandar, Ada Wiranto-Hendropriyono

Nasional
Banyak Catatan, DPR Dorong Revisi UU Pemilu Awal Periode 2024-2029

Banyak Catatan, DPR Dorong Revisi UU Pemilu Awal Periode 2024-2029

Nasional
Pakar Ragu UU Lembaga Kepresidenan Terwujud jika Tak Ada Oposisi

Pakar Ragu UU Lembaga Kepresidenan Terwujud jika Tak Ada Oposisi

Nasional
Istana Sebut Pertemuan Jokowi dan Prabowo-Gibran Semalam Atas Inisiatif Prabowo

Istana Sebut Pertemuan Jokowi dan Prabowo-Gibran Semalam Atas Inisiatif Prabowo

Nasional
Presiden Jokowi Ucapkan Selamat Saat Bertemu Prabowo Semalam

Presiden Jokowi Ucapkan Selamat Saat Bertemu Prabowo Semalam

Nasional
Jokowi Siapkan Program Unggulan Prabowo-Gibran Masuk RAPBN 2025

Jokowi Siapkan Program Unggulan Prabowo-Gibran Masuk RAPBN 2025

Nasional
CSIS: Mayoritas Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik

CSIS: Mayoritas Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik

Nasional
Korlantas Kaji Pengamanan Lalu Lintas Jelang World Water Forum Ke-10 di Bali

Korlantas Kaji Pengamanan Lalu Lintas Jelang World Water Forum Ke-10 di Bali

Nasional
Jokowi Dukung Prabowo-Gibran Rangkul Semua Pihak Pasca-Pilpres

Jokowi Dukung Prabowo-Gibran Rangkul Semua Pihak Pasca-Pilpres

Nasional
Pakar Sebut Semua Lembaga Tinggi Negara Sudah Punya Undang-Undang, Hanya Presiden yang Belum

Pakar Sebut Semua Lembaga Tinggi Negara Sudah Punya Undang-Undang, Hanya Presiden yang Belum

Nasional
Saksi Ungkap SYL Minta Kementan Bayarkan Kartu Kreditnya Rp 215 Juta

Saksi Ungkap SYL Minta Kementan Bayarkan Kartu Kreditnya Rp 215 Juta

Nasional
Saksi Sebut Bulanan untuk Istri SYL dari Kementan Rp 25 Juta-Rp 30 Juta

Saksi Sebut Bulanan untuk Istri SYL dari Kementan Rp 25 Juta-Rp 30 Juta

Nasional
Tata Kelola Dana Pensiun Bukit Asam Terus Diperkuat

Tata Kelola Dana Pensiun Bukit Asam Terus Diperkuat

Nasional
Jelang Disidang Dewas KPK karena Masalah Etik, Nurul Ghufron Laporkan Albertina Ho

Jelang Disidang Dewas KPK karena Masalah Etik, Nurul Ghufron Laporkan Albertina Ho

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com