JAKARTA, KOMPAS.com - Penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi yang disiram air keras oleh orang tak dikenal, Novel Baswedan, akan menjalani operasi mata tahap dua pada 21 Oktober mendatang.
Menurut Wakil Ketua KPK Basaria Panjaitan, operasi akan dilakukan di rumah sakit tempat Novel dirawat di Singapura.
"Iya nanti 21 Oktober (operasi tahap dua). Kami enggak tahu, dokter yang paham," kata Basaria di gedung KPK, Jakarta, Senin (9/10/2017).
Basaria berharap Novel bisa segera pulih setelah menjalani operasi mata tahap kedua ini. Kendati demikian, Basaria belum mengetahui kapan Novel sudah bisa bertugas kembali di KPK.
"Saya harapkan, kalau mata bagus ya kembali bekerja," kata Basaria.
(Baca juga: Kesehatannya Membaik, Novel Tak Sabar Tuntaskan Kasus-kasus Korupsi)
Wakil Ketua KPK Saut Situmorang juga berharap Novel segera pulih dan bisa kembali bertugas. Ia juga berharap, masalah antara Direktur Penyidikan KPK Aris Budiman dan Novel tidak menimbulkan masalah di internal lembaga antirasuah.
Aris sebelumnya melaporkan Novel ke polisi. Dia menuding Novel telah mencemarkan nama baiknya melalui surat elektronik.
"Ada beberapa case yang kemudian kemarin diperdebatkan dengan Aris kita lihat solusi win-win seperti apa," ucap Saut.
Ketua Umum PP Muhammadiyah Dahnil Anzar Simanjuntak sebelumnya optimistis kondisi Novel akan segera pulih pasca-operasi mata tahap dua. Ia memprediksi Novel bisa kembali bertugas pada pertengahan November.
Namun, Dahnil menyayangkan di tengah kondisi kesehatan mata Novel yang mengalami percepatan penyembuhan, kasus penyiraman air keras terhadap Novel belum juga menemukan titik terang.
Setelah lebih dari 180 hari sejak penyerangan dilakukan, polisi belum juga menetapkan satu pun tersangka.
(Baca: 180 Hari Berlalu, Penyerang Novel Baswedan Belum Juga Terungkap)