JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Ketua Umum Partai Demokrat Nurhayati Ali Assegaf mengatakan, hasil survei yang dilakukan lembaga survei hanya merupakan pemetaan jelang Pemilu 2019.
Menurut dia, turun-naiknya elektabilitas tokoh dalam setiap survei adalah hal biasa.
Hal itu diungkapkan Nurhayati menanggapi hasil survei Saiful Mujani Research & Consulting (SMRC).
Survei itu menunjukkan Joko Widodo unggul dengan 38,9 persen, disusul Prabowo Subianto 12,0 persen, dan Susilo Bambang Yudhoyono 1,6 persen. Nama-nama lainnya masih di bawah 1 persen.
Baca: Belum Ada Lawan Kompetitif, Jokowi Tetap Ungguli Prabowo jika Pilpres Hari Ini
Meski demikian, hasil survei itu tetap dijadikan Demokrat sebagai bahan untuk menentukan langkah politik ke depan. Salah satunya, melihat peluang putra sulung Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), Agus Harimurti Yudhoyono.
Bagi Demokrat, dinamisnya elektabilitas figur-figur potensial yang diprediksi maju pada Pilpres 2019 menjadi peluang bagi Agus.
"Ya pasti dong (menjadi peluang). Kami kan terus mengenalkan.KLami selalu mengenalkan AHY baik di semua produk-produk logistik kami untuk kampanye itu. Kami kenalkan AHY supaya publik menganal AHY lebih dekat," ujar Nurhayati.
Baca: Fadli Zon: Elektabilitas Jokowi 38,9 Persen Itu Rendah, Masyarakat Ingin Pemimpin Baru
Nurhayati mengatakan, Demokrat mengenalkan Agus melalui sejumlah kegiatan partai dan media-media lainnya.
Target Demokrat adalah target politik jangka panjang.
"Sekarang kan kami masih dalam tahap pengenalan semua ya. Jadi makanya saya bilang masih terlalu jauh bicara survei ini menentukan," kata Anggota Komisi XI DPR itu.
Sebelumnya, Agus diusung Demokrat sebagai calon Gubernur DKI Jakarta 2017 dan berpasangan dengan Sylviana Murni.
Langkah tersebut merupakan langkah perdana Agus di dunia politik setelah sebelumnya berkarir di militer.