JAKARTA, KOMPAS.com - Pakar Komunikasi Politik, Effendi Gazali menilai, pernyataan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam acara Hari Ulang Tahun TNI ke-72 yang digelar di Dermaga PT Indah Kiat, Cilegon, Banten, Kamis (5/10/2017) pagi, sudah tepat.
Presiden Jokowi saat menjadi inspektur upacara mengingatkan kepada TNI untuk setia kepada pemerintahan yang sah.
"Presidennya (sudah) benar karena dia memang adalah panglima tertinggi," kata Effendi saat ditemui di Mahakamah Konstitusi, Jakarta, Kamis (5/10/2017).
Menurut Effendi, melalui pernyataan itu Jokowi ingin mengingatkan kepada semua pihak, khususnya TNI, agar tidak membuat kegaduhan jelang tahun politik.
(Baca: Jokowi Ingatkan TNI Untuk Setia kepada Pemerintahan yang Sah)
Seperti diketahui, pada 2018 akan digelar Pemilihan Kepala Daerah Serentak dan pada 2019 akan digelar Pemilihan Umum Serentak untuk Presiden dan wakilnya serta pemilihan anggota legislatif.
"Mengingatkan semua bahwa negara ini enggak boleh gaduh dalam kontestasi politik," kata dia.
Menurut Effendi, karena tujuannya untuk mengingatkan maka pernyataan serupa itu juga boleh diucapkan Jokowi di lain kesempatan.
"Engak apa-apa, Presiden wajib nyinyir kok," ujarnya.
Sebelum menyinggung bahwa TNI harus setia kepada pemerintahan yang sah, Jokowi terlebih dahulu menyinggung pesan Jenderal Besar Sudirman tentang jati diri TNI, bahwa loyalitas tentara adalah untuk kepentingan negara.
(Baca: Panglima TNI Yakinkan Presiden Jokowi soal Kesetiaan TNI)
"Loyalitas negara itu kesetiaan kepada pemerintah yang sah," ujar Jokowi di hadapan ribuan prajurit TNI yang hadir.
Jokowi mengatakan, TNI adalah milik nasional yang harus berada di atas semua golongan. TNI harus berpihak kepada seluruh rakyat.
"Tidak terkotak-kotak oleh kepentingan politik dan tidak masuk ke kancah politk praktis," ujar Jokowi.
Jokowi pun berterima kasih atas kesetiaan TNI yang sudah diberikan kepada NKRI selama ini. Jokowi juga mengaku kagum dengan sumpah prajurit yang diucapkan oleh para anggota TNI.
"Saya bangga dan terkesima mendengarkan sumpah prajurit. Sumpah saudara-saudara untuk setia kepada NKRI yang berdasarkan Pancasila dan UUD 1945," kata Kepala Negara.