JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu sempat meradang saat kembali ditanya soal 280 pucuk senjata yang diimpor Polri.
Awalnya, sebelum rapat kerja bersama Komisi I DPR, Ryamizard sudah menjawab pertanyaan para pewarta soal Stand Alone Grenade Launcher (SAGL) atau peluncur granat yang diimpor Polri.
Ryamizard mengatakan, impor senjata tersebut sudah melalui prosedur yang benar dan diizinkan oleh Kementerian Pertahanan (Kemenhan).
Saat rapat selesai, para pewarta kembali menanyakan senjata yang masih tertahan tersebut karena belum puas dengan jawaban Ryamizard sebelumnya.
Baca: Kata Menhan, Tak Ada Pelanggaran Prosedur Impor Senjata untuk Polri
Hal yang ditanyakan terkait alasan tertahannya senjata tersebut padahal pengadaanya sudah melalui prosedur yang tepat.
Ryamizard meradang dan membentak wartawan sembari menepuk dada.
"Dari saya, Menteri Pertahanan. Ngerti enggak? Semua senjata Menteri Pertahanan (yang kasih izin)!" kata Ryamizard.
Ia kembali menegaskan bahwa senjata yang diimpor Polri sudah sesuai prosedur. Menurut Ryamizard, senjata tersebut tertahan karena masih melalui proses pemeriksaan kelayakan dan administrasinya.
"Sudahlah, jangan (diperpanjang). Nanti jangan sampai TNI dengan polisi berseberangan. Itu tidak bagus. Tugas kita itu supaya mereka tidak terpecah. Itu tugas saya Menteri Pertahanan," lanjut dia.