Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dukung Perpanjangan Masa Kerja Pansus, Parpol Lupakan Rakyat

Kompas.com - 27/09/2017, 11:06 WIB
Moh. Nadlir

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Hanya segelintir fraksi partai politik di DPR yang tidak sepakat dan memprotes perpanjangan masa kerja panitia khusus hak angket terhadap Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

Selebihnya, mayoritas fraksi partai politik di parlemen sepakat dan mendukung masa kerja pansus angket diperpanjang.

Terkait itu, Peneliti senior Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Siti Zuhro pun mengingatkan partai-partai politik yang mendukung masa kerja pansus angket diperpanjang.

Menurut dia, tak semestinya partai politik itu lupa akan janji-janji manisnya ketika masa kampanye dalam kontestasi demokrasi terdahulu yang akan berpihak pada kepentingan rakyat.

"Dukungan ke pansus itu kan keputusan politik internal partai, itu urusan dapurnya partai. Tapi jangan ngomong urusan dapur, karena bagaimana pun juga butuh massa, butuh masyarakat, butuh rakyat ketika Pileg, Pemilu dan Pilkada," kata Siti kepada Kompas.com, Rabu (27/9/2017).

(Baca: Lagi, Drama "Walk Out" Sidang Paripurna Pansus Angket KPK)

"Partai ini kan katanya rumah demokrasi. Ini tentunya harus direfleksikan tanpa basa basi. Jangan kalau kampanye Pileg, Pemilu Pilkada saja berpihak pada rakyat kecil," tambah dia.

Partai politik, kata Siti, harusnya perlu secara nyata memperlihatkan keberpihakannya kepada kepada masalah yang dihadapi oleh bangsa, misalnya terkait bencana korupsi di negeri ini.

"Bagaimana keberpihakan nyata partai terhadap permasalahan yang dihadapi bangsa. Kalau memahami secara serius bahwa Indonesia sedang menghadapi bencana korupsi. Maka ya menguatkan institusi penegak hukum termasuk institusi pemberantasan korupsi," ujar Siti.

Siti menilai, masyarakat saat ini justru disuguhi sikap dan tindakan partai politik yang tidak "nyambung" antara komitmen dan perilaku partai politik dalam memperjuangkan kepentingan publik.

(Baca: KPK Tak Akan Hadiri Undangan meski Masa Kerja Pansus Diperpanjang)

"Ini kita disuguhi satu gambaran atau tindakan-tindakan dan tutur perilaku yang tidak nyambung, tidak ada konsistensi komitmen di situ. Komitmen politik yang berpihak pada kepentingan nasional pada kebutuhan rakyat yang mana, pada masalah yang luar biasa dihadapi ini," lanjut Siti.

Karenanya, kata Siti, harusnya wakil partai politik yang duduk di parlemen tersebut meyakinkan publik dengan memberikan bukti kinerja yang diharapkan masyarakat seperti dalam mendukung pemberantasan korupsi.

"KPK kan juga ada mekanisme, harusnya prosedur-prosedur yang tidak tepat itu dibenahi diperkuat. Tidak malah justru mengeluarkan sensasi, itu yang dikurangi. Lembaga politik memang harus buat sensasi politik tapi itu sensasinya justru mengurangi kredibilitas DPR sendiri," tutup Siti.

Masa kerja pansus diperpanjang

Halaman:
Baca tentang


Terkini Lainnya

Sebut Jaksa TI Tak Punya Mercy, KPK: Foto di Rumah Tetangga

Sebut Jaksa TI Tak Punya Mercy, KPK: Foto di Rumah Tetangga

Nasional
Kasus Korupsi Timah, Kejagung Dalami Kepemilikan Jet Pribadi Harvey Moeis

Kasus Korupsi Timah, Kejagung Dalami Kepemilikan Jet Pribadi Harvey Moeis

Nasional
Prabowo Minta Pendukung Tak Gelar Aksi saat MK Bacakan Putusan Sengketa Pilpres 2024

Prabowo Minta Pendukung Tak Gelar Aksi saat MK Bacakan Putusan Sengketa Pilpres 2024

Nasional
Demokrat Sampaikan Kriteria Kadernya yang Bakal Masuk Kabinet Mendatang

Demokrat Sampaikan Kriteria Kadernya yang Bakal Masuk Kabinet Mendatang

Nasional
Antam Fokus Eksplorasi 3 Komoditas, Pengeluaran Preliminary Unaudited  Capai Rp 17,43 Miliar

Antam Fokus Eksplorasi 3 Komoditas, Pengeluaran Preliminary Unaudited Capai Rp 17,43 Miliar

Nasional
KPK Akan Panggil Kembali Gus Muhdlor sebagai Tersangka Pekan Depan

KPK Akan Panggil Kembali Gus Muhdlor sebagai Tersangka Pekan Depan

Nasional
Gibran Dikabarkan Ada di Jakarta Hari Ini, TKN: Agenda Pribadi

Gibran Dikabarkan Ada di Jakarta Hari Ini, TKN: Agenda Pribadi

Nasional
Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Batu, TKN Minta Pendukung Patuhi Imbauan Prabowo

Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Batu, TKN Minta Pendukung Patuhi Imbauan Prabowo

Nasional
Pemerintahan Baru Indonesia dan Harapan Perdamaian Rusia-Ukraina

Pemerintahan Baru Indonesia dan Harapan Perdamaian Rusia-Ukraina

Nasional
Prabowo Terima Kunjungan Eks PM Inggris Tony Blair di Kemenhan, Ini yang Dibahas

Prabowo Terima Kunjungan Eks PM Inggris Tony Blair di Kemenhan, Ini yang Dibahas

Nasional
KPK Sebut Surat Sakit Gus Muhdlor Ganjil: Agak Lain Suratnya, Sembuhnya Kapan Kita Enggak Tahu

KPK Sebut Surat Sakit Gus Muhdlor Ganjil: Agak Lain Suratnya, Sembuhnya Kapan Kita Enggak Tahu

Nasional
Panglima AL Malaysia Datang ke Indonesia, Akan Ikut Memperingati 3 Tahun KRI Nanggala

Panglima AL Malaysia Datang ke Indonesia, Akan Ikut Memperingati 3 Tahun KRI Nanggala

Nasional
Beralasan Sakit, Gus Muhdlor Tak Penuhi Panggilan KPK

Beralasan Sakit, Gus Muhdlor Tak Penuhi Panggilan KPK

Nasional
Minta MK Urai Persoalan pada Pilpres 2024, Sukidi: Seperti Disuarakan Megawati

Minta MK Urai Persoalan pada Pilpres 2024, Sukidi: Seperti Disuarakan Megawati

Nasional
PPATK Bakal Tindaklanjuti Informasi Jokowi soal Indikasi Pencucian Uang lewat Aset Kripto Rp 139 Triliun

PPATK Bakal Tindaklanjuti Informasi Jokowi soal Indikasi Pencucian Uang lewat Aset Kripto Rp 139 Triliun

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com