Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mantan Kapolri Da'i Bachtiar Sebut Kepolisian Kekurangan Senjata

Kompas.com - 27/09/2017, 06:37 WIB
Moh. Nadlir

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Mantan Kapolri, Jenderal Polisi (Purn) Da'i Bachtiar menyambut baik rencana Kepolisian RI membeli 15.000 pucuk senjata untuk personel Polri di lapangan. Anggaran pengadaan senjata itu telah disetujui menggunakan APBN-P 2017.

Menurut Da'i, kepolisian memang kekurangan senjata. Apalagi tak dipungkiri, banyak anggota Polri di lapangan yang dengan tangan kosong menjalankan tugasnya.

"Saya rasa sampai sekarang, jumlah senjata perorang Polri masih kekurangan. Jadi wajar kalau akan menambah jumlah senjata ini," kata Da'i di hotel Dharmawangsa, Jakarta, Selasa (26/9/2017).

Da'i bercerita ketika ia memimpin Polri, jumlah polisi saat itu kurang lebih mencapai 270.000 personel. Saat dievaluasi hanya 100.000 anggota yang memegang senjata.

(Baca: Menhan Ungkap Dokumen Rahasia Terkait Pembelian 500 Senjata dari BIN)

"Jadi masih kekurangan sekitar 170.000 senjata perorangan. Jadi kalau di zaman saya, Anda melihat Polantas itu seakan-akan punya pistol, itu kosong ya, enggak ada," kata dia.

"Sehingga saya ajukan ke sidang kabinet sekaligus dapat persetujuan DPR. Saya meminta pengadaan revolver sebanyak 170.000 agar setiap anggota Polisi satu senjata," tambahnya.

Sayangnya, kata Da'i, ketika itu kemampuan dalam negeri waktu itu terbatas. Karenanya, ia memilih senjata tersebut ke PT Pindad.

"Ketika waktu itu Pindad belum mencukupi. Akhirnya secara bertahap senjata dipenuhi oleh Pindad," tutup Da'i.

(Baca: Ini Penjelasan Polri soal Mekanisme Pengadaan Senjata Non TNI-Polri)

Sebelumnya, Kepala Divisi Humas Polri Irjen Setyo Wasisto mengatakan, anggaran pengadaan senjata untuk petugas kepolisian di lapangan telah disetujui DPR RI menggunakan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan 2017. Tahun ini, sebanyak 15.000 senjata akan disebarkan ke personel Polri untuk penjagaan melekat pada dirinya.

"Tahun ini harus terealisir karenana anggarannya bukan multiyears, anggarannya harus 2017," ujar Setyo di kompleks Mabes Polri, Jakarta, Kamis (7/9/2017).

Pengadaan senjata saat ini belum terealisasi sepenuhnya. Polri mengutamakan pengadaan senjata dari PT Pindad untuk memajukan produksi dalam negeri. Namun, perusahaan tersebut hanya memiliki 5.000 stok senjata.

Sementara itu, Pindad butuh anggaran tambahan untuk memproduksi senjata-senjata baru. Dengan demikian, kemungkinan Polri akan mengambil 10.000 senjata lainnya dari luar negeri.

"Yang lain mungkin harus beli di luar. Kita sudah melakukan uji di litbang, senjata yang sudah kita gunakan," kata Setyo.

Kompas TV Soal 5.000 Senjata, Menhan: Itu Miskomunikasi
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Tanggal 28 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 28 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
'Checks and Balances' terhadap Pemerintahan Dinilai Lemah jika PDI-P Gabung Koalisi Prabowo

"Checks and Balances" terhadap Pemerintahan Dinilai Lemah jika PDI-P Gabung Koalisi Prabowo

Nasional
Nasdem Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran, Berikut Daftar Koalisi Terbaru Indonesia Maju

Nasdem Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran, Berikut Daftar Koalisi Terbaru Indonesia Maju

Nasional
PKS Temui PKB Bahas Potensi Kerja Sama untuk Pilkada 2024, Jateng dan Jatim Disebut

PKS Temui PKB Bahas Potensi Kerja Sama untuk Pilkada 2024, Jateng dan Jatim Disebut

Nasional
Dilaporkan ke Dewas, Wakil Ketua KPK Bantah Tekan Pihak Kementan untuk Mutasi Pegawai

Dilaporkan ke Dewas, Wakil Ketua KPK Bantah Tekan Pihak Kementan untuk Mutasi Pegawai

Nasional
Lantik Sekjen Wantannas, Menko Polhukam Hadi Ingatkan Situasi Keamanan Dunia yang Tidak Pasti

Lantik Sekjen Wantannas, Menko Polhukam Hadi Ingatkan Situasi Keamanan Dunia yang Tidak Pasti

Nasional
Dudung Abdurahman Datangi Rumah Prabowo Malam-malam, Mengaku Hanya Makan Bareng

Dudung Abdurahman Datangi Rumah Prabowo Malam-malam, Mengaku Hanya Makan Bareng

Nasional
Idrus Marham Sebut Jokowi-Gibran ke Golkar Tinggal Tunggu Peresmian

Idrus Marham Sebut Jokowi-Gibran ke Golkar Tinggal Tunggu Peresmian

Nasional
Logo dan Tema Hardiknas 2024

Logo dan Tema Hardiknas 2024

Nasional
Nasdem Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran, Nasib Koalisi Perubahan di Ujung Tanduk

Nasdem Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran, Nasib Koalisi Perubahan di Ujung Tanduk

Nasional
PKS Undang Prabowo ke Markasnya, Siap Beri Karpet Merah

PKS Undang Prabowo ke Markasnya, Siap Beri Karpet Merah

Nasional
Selain Nasdem, PKB Juga Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Selain Nasdem, PKB Juga Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Nasional
BRIN Bahas Pengembangan Satelit untuk Waspadai Permasalahan Keamanan Antariksa

BRIN Bahas Pengembangan Satelit untuk Waspadai Permasalahan Keamanan Antariksa

Nasional
Nasdem dukung Prabowo-Gibran, Golkar Tak Khawatir Jatah Menteri Berkurang

Nasdem dukung Prabowo-Gibran, Golkar Tak Khawatir Jatah Menteri Berkurang

Nasional
GASPOL! Hari Ini: Hasto Kristiyanto dan Hadirnya Negara Kekuasaan

GASPOL! Hari Ini: Hasto Kristiyanto dan Hadirnya Negara Kekuasaan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com