JAKARTA, KOMPAS.com - Sekretaris Jenderal Partai Golkar Idrus Marham mengakui partainya memang telah menjalin komunikasi dengan PDI-P untuk bekerja sama di beberapa kota dan kabupaten di Jawa Barat. Kerja sama itu disebut dengan poros Jawa Barat.
Namun, kerja sama itu tak menutup komunikasi Golkar dengan pihak lain, terutama dalam Pilgub Jawa Barat.
"Tapi kan tidak menjadi harus begini harus begini. Ini kan situasional sifatnya dan tergantung situasi dan kondisi daerah. Kami akan mempersilakan provinsi melakukan komunikasi politik, tetapi ada gilirannya DPD menjelaskan di depan rapat tim pilkada pusat," kata Idrus di Kantor DPP Golkar, Slipi, Jakarta Barat, Jumat (22/9/2017).
Ia menambahkan, DPP Partai Golkar masih membuka kemungkinan selain Bupati Purwakarta sekaligus Ketua DPD Golkar untuk pencalonan di Pilkada Jawa Barat. Sebab, lanjut Idrus, Golkar belum pernah mengeluarkan rekomendasi resmi untuk pencalonan Pilkada Jawa Barat.
(Baca: PDI-P Masih Incar Kursi Gubernur di Pilgub Jabar)
Saat ditanya soal peluang mencalonkan Ridwan Kamil di Pilkada Jawa Barat, Idrus mengatakan partainya masih mempertimbangkan para calon yang memiliki elektabilitas tinggi, salah satunya Wali Kota Bandung tersebut.
Ia pun menambahkan dalam kondisi seperti sekarang, Golkar akan sangat berhati-hati memutuskan pencalonan Pilkada Jawa Barat, sebab ada dua kader yang diproyeksikan yakni Dedi Mulyadi dan Daniel Mutaqien.
"Dan dalam kondisi tidak diambil keputusan karena ada dua kader golkar, biasanya ditindaklanjuti dengan survei ulang," lanjut Idrus.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.