Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jaksa KPK Ungkap "Chat" Menteri Desa Dapat "Bocoran" Opini WTP

Kompas.com - 20/09/2017, 19:56 WIB
Robertus Belarminus

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Dalam persidangan di Pengadilan Tipikor, Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Kemendes PDTT) Eko Putro Sandjojo mengaku mengetahui kementeriannya mendapat opini wajar tanpa pengecualian (WTP) setelah ada berita dari Menteri Keuangan soal kementerian yang memperoleh opini dari BPK.

"Itu di sosmed di berita-berita sudah ada kan, waktu Ibu Menteri Keuangan merilis ada beberapa kementerian yang, WTP, WDP. Itu sudah ada di media," kata Menteri Eko saat menjawab pertanyaan salah satu jaksa KPK, di ruang sidang Pengadilan Tipikor, Jakarta, Rabu (20/9/2017).

Menteri Eko bersaksi bagi dua terdakwa kasus ini yang merupakan anak buahnya yakni Inspektur Jendral Kemendes Sugito dan Kepala Bagian TU dan Keuangan Inspektorat Jenderal Kemendes Jarot Budi Prabowo.

(Baca: Bertemu Dua Anak Buahnya yang Jadi Terdakwa, Ini yang Dilakukan Menteri Desa)

Jaksa KPK Moch Takdir Suhan kemudian bertanya apakah Menteri Eko mengetahui kementeriannya dapat opini WTP setelah atau sebelum kejadian operasi tangkap (OTT) KPK terhadap auditor BPK. OTT KPK terhadap auditor BPK diketahui terjadi pada 26 Mei 2017.

"Seingat setelah kejadian. Saya mendapatkan resmi hasil audit BPK setelah kejadian OTT," ujar Menteri Eko.

Namun, Jaksa KPK Takdir Suhan kemudian mencecar Menter Eko apa benar ia bukan mengetahui soal opini WTP itu dari Irjen Kemendes Sugito melalui media chatting.

"Saya enggak ingat ada chatting tentang itu. Saya tidak ingat," ujar Menteri Eko.

Jaksa Takdir Suhan kemudian meminta izin kepada hakim untuk membuka chatting Whatsapp antara Menteri Eko dan Sugito.

(Baca: Sebelum OTT KPK, Menteri Desa Pernah Bertemu dengan Auditor BPK)

Setelah dibuka rekaman percakapan tersebut, Menteri Eko membenarkan nomor di akun Whatsapp itu merupakan miliknya.

Dalam chat whatsapp tertanggal 19 Mei 2017 itu, ada percakapan Menteri Eko dan Sugito. Sugito ternyata sudah melaporkan soal opini BPK kepada Menteri Eko sebelum kejadian OTT.

Chat dari Sugito bertuliskan, "Laporan kita sudah sesuai dengan Standart Akuntansi Pemerintah artinya sudah WTP,".

Sugito juga melampirkan foto dokumen opini WTP pada chat tersebut. Jaksa kemudian menanyakan kepada Menteri Eko dengan bukti ini.

"Ya kalau sudah ada bukti itu benar dong Pak," jawab Menteri Eko.

Halaman Berikutnya
Halaman:


Terkini Lainnya

Polri: Hingga April 2024, 1.158 Tersangka Judi Online Berhasil Ditangkap

Polri: Hingga April 2024, 1.158 Tersangka Judi Online Berhasil Ditangkap

Nasional
Ganjar Bilang PDI-P Bakal Oposisi, Gerindra Tetap Ajak Semua Kekuatan

Ganjar Bilang PDI-P Bakal Oposisi, Gerindra Tetap Ajak Semua Kekuatan

Nasional
Nasdem Resmi Dukung Prabowo-Gibran, Elite PKS dan PKB Bertemu

Nasdem Resmi Dukung Prabowo-Gibran, Elite PKS dan PKB Bertemu

Nasional
Ahmad Ali Akui Temui Prabowo untuk Cari Dukungan Maju Pilkada Sulteng

Ahmad Ali Akui Temui Prabowo untuk Cari Dukungan Maju Pilkada Sulteng

Nasional
PSI Daftarkan 10 Sengketa Pileg ke MK, Anwar Usman Dilarang Mengadili

PSI Daftarkan 10 Sengketa Pileg ke MK, Anwar Usman Dilarang Mengadili

Nasional
Golkar Lebih Ingin Ridwan Kamil Maju Pilkada Jabar

Golkar Lebih Ingin Ridwan Kamil Maju Pilkada Jabar

Nasional
Polri Lanjutkan Tugas Satgas Pengamanan untuk Prabowo

Polri Lanjutkan Tugas Satgas Pengamanan untuk Prabowo

Nasional
Menhan AS Telepon Prabowo Usai Penetapan KPU, Sampaikan Pesan Biden dan Apresiasi Bantuan Udara di Gaza

Menhan AS Telepon Prabowo Usai Penetapan KPU, Sampaikan Pesan Biden dan Apresiasi Bantuan Udara di Gaza

Nasional
Terima Nasdem, Prabowo: Surya Paloh Termasuk yang Paling Pertama Beri Selamat

Terima Nasdem, Prabowo: Surya Paloh Termasuk yang Paling Pertama Beri Selamat

Nasional
Partai Pendukung Prabowo-Gibran Syukuran Mei 2024, Nasdem dan PKB Diundang

Partai Pendukung Prabowo-Gibran Syukuran Mei 2024, Nasdem dan PKB Diundang

Nasional
MKMK: Hakim MK Guntur Hamzah Tak Terbukti Langgar Etik

MKMK: Hakim MK Guntur Hamzah Tak Terbukti Langgar Etik

Nasional
Ratusan Bidan Pendidik Tuntut Kejelasan, Lulus Tes PPPK tapi Dibatalkan

Ratusan Bidan Pendidik Tuntut Kejelasan, Lulus Tes PPPK tapi Dibatalkan

Nasional
Surya Paloh Ungkap Alasan Nasdem Tak Jadi Oposisi Pemerintahan Prabowo

Surya Paloh Ungkap Alasan Nasdem Tak Jadi Oposisi Pemerintahan Prabowo

Nasional
Golkar: Belum Ada Pernyataan Resmi Pak Jokowi Keluar dari PDI-P, Kami Enggak Mau 'Ge-er'

Golkar: Belum Ada Pernyataan Resmi Pak Jokowi Keluar dari PDI-P, Kami Enggak Mau "Ge-er"

Nasional
Politeknik KP Sidoarjo Buka Pendaftaran, Kuota Masyarakat Umum 80 Persen

Politeknik KP Sidoarjo Buka Pendaftaran, Kuota Masyarakat Umum 80 Persen

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com