JAKARTA, KOMPAS.com - Koordinator Forum Masyarakat Peduli Parlemen Indonesia (Formappi), Sebastian Salang, mengatakan, pembangunan gedung DPR perlu dikaji dari berbagai aspek secara lengkap. Hal ini guna menghindari polemik di tengah masyarakat.
"Makanya pentingnya dilakukan kajian yang betul-betul clear. Benar-enggak DPR butuh, ini kajian harus jelas agar anggota DPR bicara gedung itu rujukannya, kajiannya itu bukan ngawang-ngawang supaya publik jelas informasinya," kata Sebastian dalam Seminar Nasional bertajuk "Rencana Pengembangan Kawasan Parlemen: Pembangunan Alun-alun Demokrasi dan Gedung DPR RI" yang digelar di Gedung Nusantara DPR, Senayan, Jakarta, Rabu (20/9/2017).
Selain itu, anggota DPR juga fokus pada hal-hal pokok dalam menyampaikan informasi terkait rencana pembangunan gedung. Dengan demikian, informasi yang berkembang tak akan disalahartikan publik.
(Baca: Anggaran Gedung Baru DPR Dikhawatirkan Cair karena "Politik Balas Budi" Pemerintah)
Menurut dia, anggota dewan sebaiknya juga fokus dalam memberikan penjelasan soal alasan perlunya gedung baru. Yang kini terjadi, anggota dewan justru sibuk membandingkan fasilitas gedung DPR dengan gedung pemerintahan lain. Selain itu, anggota dewan juga menjadi ingin menambah fasilitas lainnya di luar kebutuhan pokok.
"Kalau DPR fokus mau buat gedung, ya gedung, jangan kemudian juga yang lainnya. Makanya, prioritaskan kebutuhan. Publik harus ditunjukan sikap empati dan kesederhanaan," kata dia.
"Embel-embel itu jadi membuat imajinasi publik, apa sih sebenarnya yang mau dibangun DPR?" tambah Sebastian.
Sebelumnya, DPR mengajukan usulan anggaran sebesar Rp 7,2 triliun. Namun hanya Rp 5,7 triliun yang masuk ke dalam pagu anggaran DPR Tahun 2015. Angka ini naik sekitar Rp 1,4 triliun dari anggaran Tahun 2017, yakni Rp 4,2 triliun.
Penambahan anggaran dialokasikan salah satuna untuk merealisasikan pembangunan gedung baru DPR. Proyek yang rencananya dimulai tahun 2018 itu akan menggunakan sistem anggaran tahun jamak (multi years).
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.