Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Soal Pemeriksaan, KPK Tunggu Kesehatan Setya Novanto Membaik

Kompas.com - 20/09/2017, 13:34 WIB
Moh. Nadlir

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) telah melayangkan panggilan pemeriksaan kepada Ketua DPR RI Setya Novanto sebanyak dua kali. Namun, dua kali pula Novanto mangkir dari panggilan pemeriksaan tersebut dengan alasan sakit.

Pemeriksaan Novanto itu terkait dengan statusnya sebagai tersangka kasus dugaan korupsi proyek pengadaan KTP elektronik (e-KTP).

Terkait itu, Wakil Ketua KPK, Saut Situmorang mengatakan bahwa KPK akan memeriksa Ketua Umum Partai Golkar itu jika kesehatannya sudah membaik.

Sebab, kata Saut, penyidik tidak bisa menjalankan tugasnya untuk mengorek informasi dari seseorang, apakah itu tersangka atau saksi yang dalam kondisi tidak sehat.

"Pada prinsipnya tidak boleh memeriksa kalau seseorang lagi sakit," ujar Saut kepada awak media, Rabu (20/9/2017).

(Baca juga: Dokter KPK Cek Kondisi Setya Novanto Pasca Operasi Jantung, Ini Hasilnya)

Menurut Saut, KPK akan terus memantau perkembangan kondisi kesehatan Novanto. KPK juga berharap kondisi kesehatan Novanto agar segera membaik untuk diperiksa.

Saut juga menambahkan, KPK akan menghormati proses penyembuhan gangguan kesehatan yang mendera Novanto.

Sebelumnya, penyidik KPK telah mengecek langsung kondisi kesehatan Novanto ketika mendapat perawatan di Rumah Sakit Premier Jatinegara, Jakarta Timur, Senin (18/9/2017). 

Juru Bicara KPK Febri Diansyah mengatakan, pemeriksaan kondisi kesehatan Novanto oleh penyidik didampingi oleh tim dokter KPK.

"Tim penyidik bersama dokter KPK hari ini melakukan pengecekan terhadap kondisi tersangka SN di RS Premier Jatinegara, Jakarta Timur," ujar Febri.

Menurut Febri, hasil pemeriksaan akan dikaji oleh penyidik bersama tim dokter KPK. Nantinya, akan ditentukan apakah KPK akan melakukan penjadwalan ulang atau tindakan lain.

"Dari sana kami akan pertimbangkan langkah lebih lanjut, apakah akan menyurati IDI atau untuk tindakan lain," kata Febri.

Kompas TV Tim KPK juga sudah melihat sendiri kondisi Novanto saat sedang beristirahat.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Soal Tawaran Masuk Parpol, Sudirman Said: Belum Ada karena Saya Bukan Anak Presiden

Soal Tawaran Masuk Parpol, Sudirman Said: Belum Ada karena Saya Bukan Anak Presiden

Nasional
Sudirman Said Beberkan Alasan Tokoh Pengusung Anies Tak Ajukan 'Amicus Curiae' seperti Megawati

Sudirman Said Beberkan Alasan Tokoh Pengusung Anies Tak Ajukan "Amicus Curiae" seperti Megawati

Nasional
Soal Peluang Anies Maju Pilkada DKI, Sudirman Said: Prabowo Kalah 'Nyapres' Tidak Jadi Gubernur Jabar

Soal Peluang Anies Maju Pilkada DKI, Sudirman Said: Prabowo Kalah "Nyapres" Tidak Jadi Gubernur Jabar

Nasional
Beda Sikap PSI: Dulu Tolak Proporsional Tertutup, Kini Harap Berlaku di Pemilu 2029

Beda Sikap PSI: Dulu Tolak Proporsional Tertutup, Kini Harap Berlaku di Pemilu 2029

Nasional
Banjir “Amicus Curiae”, Akankah Lahir “Pahlawan” Pengadilan?

Banjir “Amicus Curiae”, Akankah Lahir “Pahlawan” Pengadilan?

Nasional
Tanggal 22 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 22 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
TNI Tembak 2 Anggota OPM yang Serang Pos Prajurit di Paro Nduga, tapi Berhasil Melarikan Diri

TNI Tembak 2 Anggota OPM yang Serang Pos Prajurit di Paro Nduga, tapi Berhasil Melarikan Diri

Nasional
Sebut Jaksa TI Tak Punya Mercy, KPK: Foto di Rumah Tetangga

Sebut Jaksa TI Tak Punya Mercy, KPK: Foto di Rumah Tetangga

Nasional
Kasus Korupsi Timah, Kejagung Dalami Kepemilikan Jet Pribadi Harvey Moeis

Kasus Korupsi Timah, Kejagung Dalami Kepemilikan Jet Pribadi Harvey Moeis

Nasional
Prabowo Minta Pendukung Tak Gelar Aksi saat MK Bacakan Putusan Sengketa Pilpres 2024

Prabowo Minta Pendukung Tak Gelar Aksi saat MK Bacakan Putusan Sengketa Pilpres 2024

Nasional
Demokrat Sampaikan Kriteria Kadernya yang Bakal Masuk Kabinet Mendatang

Demokrat Sampaikan Kriteria Kadernya yang Bakal Masuk Kabinet Mendatang

Nasional
Antam Fokus Eksplorasi 3 Komoditas, Pengeluaran Preliminary Unaudited  Capai Rp 17,43 Miliar

Antam Fokus Eksplorasi 3 Komoditas, Pengeluaran Preliminary Unaudited Capai Rp 17,43 Miliar

Nasional
KPK Akan Panggil Kembali Gus Muhdlor sebagai Tersangka Pekan Depan

KPK Akan Panggil Kembali Gus Muhdlor sebagai Tersangka Pekan Depan

Nasional
Gibran Dikabarkan Ada di Jakarta Hari Ini, TKN: Agenda Pribadi

Gibran Dikabarkan Ada di Jakarta Hari Ini, TKN: Agenda Pribadi

Nasional
Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Batu, TKN Minta Pendukung Patuhi Imbauan Prabowo

Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Batu, TKN Minta Pendukung Patuhi Imbauan Prabowo

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com