JAKARTA, KOMPAS.com - Direktur Eksekutif The Yudhoyono Institute, Agus Harimurti Yudhoyono mengundang sejumlah tokoh untuk membahas isu-isu besar di kawasan Asia Pasifik, Rabu (20/9/2017).
Turut hadir Presiden Keenam RI, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
Diskusi di Hotel Dharmawangsa, Jakarta Selatan, tersebut digelar tertutup dan tak diliput awak media.
Dalam sambutannya, Agus menyampaikan ada lima isu yang menjadi fokus diskusi. Lima isu tersebut adalah perkembangan situasi di Semenanjung Korea, tragedi Rohingya, sengketa Laut Cina Selatan, isu ASEAN, dan belt and road initiative (BRI).
"Lima isu besar utama yang terjadi di Asia Pasifik sebagai landasan kita diskusi kawasan asia pasifik sangat dinamis, dalam beberapa dekade terkahir ini terjadi pertumbuhan ekonomi yang signifikan," ujar Agus.
(baca: Agus Yudhoyono, Karier Politik, dan The Yudhoyono Institute...)
Agus menambahkan, kawasan Asia Pasifik mewakili sepertiga nilai produk domestik bruto dunia.
Hal itu dikarenakan menguatnya perdagangan antarnegara serta arus investasi asing.
"Diperkirakan pada 2017 kawasan Asia Pasifik akan mengalami rata-rata pertumbuhan ekonomi sekitar 5,5 persen," ucap putra sulung SBY itu.
Seiring dengan menguatnya perdagangan di kawasan Asia Pasifik, tantangan yang dihadapi juga beragam seiring dengan adanya transisi ekonomi Tiongkok menuju melemahnya perdagangan global.
"Ini kemudian menjadi bahan kajian bagi kami dimana output-nya adalah produk-produk rekomendasi strategis," ucap dia.
Adapun sejumlah tokoh yang hadir antara lain mantan Menteri Luar Negeri Narty Natalegawa, Gubernur Lemhanas Letjen TNI (Putn) Agus Widjojo, Rektor Universitas Paramadina Firmanzah, mantan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Hatta Rajasa mantan Menteri Sekretaris Negara Sudi Silalahi, mantan Menteri Perdagangan Gita Wirjawan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.