Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mendagri Sebut Tak Ada Larangan Memutar Film tentang "G30S/PKI"

Kompas.com - 17/09/2017, 21:01 WIB
Fachri Fachrudin

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo kembali menjelaskan alasan dia tidak mempermasalahkan jika film "Penumpasan Pengkhianatan G30S/PKI" ditayangkan kembali.

Menurut Tjahjo, sebelumnya ada banyak pertanyaan dari masyarakat terkait penayangan film tersebut.

Tjahjo menilai tidak ada aturan yang melarang pemutaran film propaganda Indonesia yang diproduksi pada 1984 itu.

"Sepengetahuan saya tidak ada larangan resmi dari Diknas (Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, red). Ini kan konteksnya Diknas ya, terkait upacara 1 Oktober dan sebagainya," kata Tjahjo, saat menghadiri ulang tahun ke-7 Badan Nasional Pengelolaan Perbatasan di Kantor BNPP, Jakarta, Minggu (17/9/2017).

"Tidak ada larangan. Saya ditanya oleh masyarakat, 'Ada enggak larangannya?', enggak ada," ucap politisi PDI-P tersebut.

Sebelumnya, Tjahjo menyampaikan bahwa pemutaran film tersebut dapat dilakukan agar masyarakat dan generasi muda saat ini juga tahu sejarah, bahwa dahulu ada upaya kudeta.

Dalam film itu, upaya kudeta digambarkan dilakukan Partai Komunis Indonesia yang melancarkan "Gerakan 30 September". 

Karena itu, menurut Tjahjo, tak masalah jika film yang diproduksi Arifin C Noer itu kembali diputar di layar-layar kaca televisi nasional.

"Putar saja di stasiun televisi. Menurut saya, tidak masalah," kata Tjahjo, Jumat (15/9/2017).

(Baca: Mendagri Persilakan TV Kembali Tayangkan Film Pengkhianatan G30S/PKI)

Namun, pernyataan ini mendapat tanggapan dari Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI).

Komisioner KPAI Retno Listyarti menganggap film Pengkhianatan G30S/ PKI tidak layak dipertontonkan kepada anak-anak.

Sebab, film tersebut dinilai Retno memuat adegan-adegan sadis dan penuh kekerasan. Salah satunya saat para perwira militer diculik dari rumahnya.

(Baca: KPAI Anggap Film Pengkhianatan G30S/PKI Tidak Layak Ditonton Anak-anak)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Anies Dinilai Masih Berpeluang Maju Pilkada Jakarta, Mungkin Diusung Nasdem dan PKB

Anies Dinilai Masih Berpeluang Maju Pilkada Jakarta, Mungkin Diusung Nasdem dan PKB

Nasional
Petuah Jokowi-Ma'ruf ke Prabowo-Gibran, Minta Langsung Kerja Usai Dilantik

Petuah Jokowi-Ma'ruf ke Prabowo-Gibran, Minta Langsung Kerja Usai Dilantik

Nasional
Kejagung Periksa 3 Saksi Terkait Kasus Korupsi Timah, Salah Satunya Pihak ESDM

Kejagung Periksa 3 Saksi Terkait Kasus Korupsi Timah, Salah Satunya Pihak ESDM

Nasional
Tak Dukung Anies Maju Pilkada Jakarta, PKS Dinilai Ogah Jadi “Ban Serep” Lagi

Tak Dukung Anies Maju Pilkada Jakarta, PKS Dinilai Ogah Jadi “Ban Serep” Lagi

Nasional
2 Prajurit Tersambar Petir di Mabes TNI, 1 Meninggal Dunia

2 Prajurit Tersambar Petir di Mabes TNI, 1 Meninggal Dunia

Nasional
Usung Perubahan Saat Pilpres, PKB-Nasdem-PKS Kini Beri Sinyal Bakal Gabung Koalisi Prabowo

Usung Perubahan Saat Pilpres, PKB-Nasdem-PKS Kini Beri Sinyal Bakal Gabung Koalisi Prabowo

Nasional
[POPULER NASIONAL] Anies-Muhaimin Hadir Penetapan Presiden-Wapres Terpilih Prabowo-Gibran | Mooryati Soedibjo Tutup Usia

[POPULER NASIONAL] Anies-Muhaimin Hadir Penetapan Presiden-Wapres Terpilih Prabowo-Gibran | Mooryati Soedibjo Tutup Usia

Nasional
Sejarah Hari Posyandu Nasional 29 April

Sejarah Hari Posyandu Nasional 29 April

Nasional
Tanggal 27 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 27 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Wakil Ketua KPK Dinilai Punya Motif Buruk Laporkan Anggota Dewas

Wakil Ketua KPK Dinilai Punya Motif Buruk Laporkan Anggota Dewas

Nasional
Jokowi Ungkap Kematian akibat Stroke, Jantung dan Kanker di RI Capai Ratusan Ribu Kasus Per Tahun

Jokowi Ungkap Kematian akibat Stroke, Jantung dan Kanker di RI Capai Ratusan Ribu Kasus Per Tahun

Nasional
Temui Jokowi, Prabowo dan Gibran Tinggalkan Istana Setelah 2 Jam

Temui Jokowi, Prabowo dan Gibran Tinggalkan Istana Setelah 2 Jam

Nasional
AJI Nilai Sejumlah Pasal dalam Draf Revisi UU Penyiaran Ancam Kebebasan Pers

AJI Nilai Sejumlah Pasal dalam Draf Revisi UU Penyiaran Ancam Kebebasan Pers

Nasional
Ketua KPK Sebut Langkah Nurul Ghufron Laporkan Anggota Dewas Sikap Pribadi

Ketua KPK Sebut Langkah Nurul Ghufron Laporkan Anggota Dewas Sikap Pribadi

Nasional
Daftar Hari Besar Nasional dan Internasional Mei 2024

Daftar Hari Besar Nasional dan Internasional Mei 2024

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com