Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Prabowo Sebut Bantuan ke Rohingya Kadang Tak Sampai, Benarkah?

Kompas.com - 17/09/2017, 10:53 WIB
Ihsanuddin

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto, menyebutkan, bantuan kemanusiaan yang diberikan Pemerintah Indonesia kepada pengungsi Rohingya di Myanmar dan Banglades hanya pencitraan.

Sebab, bantuan tersebut terkadang tidak sampai kepada mereka yang membutuhkan.

"Kalaupun kita sekarang kirim bantuan menurut saya itu pencitraan. Kirim bantuan pun tak sampai kadang-kadang. Jadi saudara-saudara di sini saya harus kasih tahu supaya tidak emosional," kata Prabowo saat aksi bela Rohingya di Bundaran Patung Kuda, Jakarta, Sabtu (16/9/2017).

Benarkah bantuan yang dikirim pemerintah Indonesia tidak sampai?

Bantuan dari pemerintah RI terakhir kali dikirimkan pada Rabu (13/9/2017) pagi di Base Ops Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur.

Presiden Joko Widodo melepas langsung 34 ton bantuan kemanusiaan yang terdiri dari makanan siap saji, paket sembako, family kit, tangki air, tenda untuk pengungsi, pakaian anak serta selimut.

Bantuan ini diangkut menggunakan empat pesawat Hercules.

Baca: Indonesia Tawarkan Bantuan Penanganan Rohingya di Banglades

Dalam keterangan sebelumnya, Menlu RI Retno Marsudi mengatakan bantuan-bantuan itu rencananya akan didistribusikan ke Cox's Bazar, tempat lokasi pengungsian, yang jaraknya sekitar 170 kilometer dari Bandara Chittagong, Banglades.

Namun, mengutip laporan BBC Indonesia, Sabtu (16/9/2017), bantuan tersebut belum sampai.

Menurut wartawan BBC di Cox's Bazar, Justin Rowlatt, truk bantuan Indonesia yang mengangkut tenda dan unit pemurni air belum muncul di kamp pengungsian Rohingya.

Lembaga-lembaga bantuan menyebut bahwa bantuan itu belum juga sampai pada yang membutuhkan.

Semua badan bantuan kemanusiaan dan lembaga internasional ada di Cox's Bazar.

Kepada BBC, para perwakilan lembaga tersebut berkisah bahwa mereka frustrasi dengan kurangnya koordinasi dan pembatasan yang diberlakukan oleh pemerintah Banglades.

Padahal, berdasarkan data PBB, populasi kamp mencapai 70.000 - 'jauh melampaui titik jenuh.' Jadi, semua pengungsi baru yang sekitar 400.000an orang itu terdampar di luar kamp.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggapi Jokowi, Djarot PDI-P: Konstitusi Dilanggar dan Direkayasa, Kekaderannya Patut Diragukan

Tanggapi Jokowi, Djarot PDI-P: Konstitusi Dilanggar dan Direkayasa, Kekaderannya Patut Diragukan

Nasional
Polri Akan Gelar Operasi Puri Agung 2024, Kawal World Water Forum Ke-10 di Bali

Polri Akan Gelar Operasi Puri Agung 2024, Kawal World Water Forum Ke-10 di Bali

Nasional
Prabowo Guncangkan Badan Surya Paloh, Sama Seperti Anies Kemarin

Prabowo Guncangkan Badan Surya Paloh, Sama Seperti Anies Kemarin

Nasional
Kasus Dana PEN, Eks Bupati Muna Divonis 3 Tahun Bui

Kasus Dana PEN, Eks Bupati Muna Divonis 3 Tahun Bui

Nasional
Surya Paloh Bakal Bertemu Prabowo Sore Ini, Nasdem Belum Ambil Keputusan

Surya Paloh Bakal Bertemu Prabowo Sore Ini, Nasdem Belum Ambil Keputusan

Nasional
Jalankan Amanah Donatur, Dompet Dhuafa Berbagi Parsel Ramadhan untuk Warga Palestina

Jalankan Amanah Donatur, Dompet Dhuafa Berbagi Parsel Ramadhan untuk Warga Palestina

Nasional
Wapres Sebut Target Penurunan 'Stunting' Akan Dievaluasi

Wapres Sebut Target Penurunan "Stunting" Akan Dievaluasi

Nasional
Persilakan Golkar Tampung Jokowi dan Gibran, PDI-P: Kami Bukan Partai Elektoral

Persilakan Golkar Tampung Jokowi dan Gibran, PDI-P: Kami Bukan Partai Elektoral

Nasional
Dana Pensiun Bukit Asam Targetkan 4 Langkah Penyehatan dan Penguatan pada 2024

Dana Pensiun Bukit Asam Targetkan 4 Langkah Penyehatan dan Penguatan pada 2024

Nasional
Di Depan Wiranto-Hendropriyono, Prabowo Minta Maaf Pernah Nakal: Bikin Repot Senior...

Di Depan Wiranto-Hendropriyono, Prabowo Minta Maaf Pernah Nakal: Bikin Repot Senior...

Nasional
Albertina Dilaporkan Wakil Ketua KPK, Ketua Dewas: Apa yang Salah? Ada Surat Tugas

Albertina Dilaporkan Wakil Ketua KPK, Ketua Dewas: Apa yang Salah? Ada Surat Tugas

Nasional
Polri Terbitkan Red Notice 2 Buron TPPO Bermodus Magang ke Jerman

Polri Terbitkan Red Notice 2 Buron TPPO Bermodus Magang ke Jerman

Nasional
Surya Paloh Bakal Temui Prabowo di Kertanegara, Nasdem: Menguatkan Sinyal Komunikasi

Surya Paloh Bakal Temui Prabowo di Kertanegara, Nasdem: Menguatkan Sinyal Komunikasi

Nasional
Temui Mensesneg Pratikno, Menpan-RB Anas Bahas Progres Skenario Pemindahan ASN ke IKN

Temui Mensesneg Pratikno, Menpan-RB Anas Bahas Progres Skenario Pemindahan ASN ke IKN

Nasional
Jokowi Teken Perpres, Wajibkan Pemda Bentuk Unit Perlindungan Perempuan dan Anak

Jokowi Teken Perpres, Wajibkan Pemda Bentuk Unit Perlindungan Perempuan dan Anak

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com