Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Politisi PKS Sebut Pansus KPK Masih Dibutuhkan

Kompas.com - 15/09/2017, 16:24 WIB
Estu Suryowati

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Anggota Komisi III DPR dari Fraksi PKS Nasir Djamil mengatakan, secara resmi Fraksi PKS belum menyatakan sikap soal perpanjangan masa kerja Pansus Hak Angket Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Namun, secara pribadi, dia menilai Pansus tersebut masih dibutuhkan.

Nasir mengatakan, tugas Pansus harus dikerjakan hingga tuntas dan memberikan rekomendasi untuk memastikan bahwa KPK itu on the track (berjalan sesuai jalur).

"Karena begini, KPK itu kan harus diawasi. Model pengawasan yang dilakukan oleh DPR itu kan dengan Pansus. Sementara Komisi juga mengawasi," kata Nasir ditemui di Gedung DPR, Jakarta, Jumat (15/9/2017).

Meskipun demikian, dia mengingatkan apabila masa kerja Pansus diperpanjang, maka harus jelas target kerja yang akan dicapai. Dengan demikian, perpanjangan masa kerja Pansus tidak menjadi pertanyaan di benak publik.

(Baca: MK Tolak Keluarkan Putusan Provisi pada Uji Materi Hak Angket KPK)

"Kalau saya menilai sebaiknya dibicarakan di Bamus DPR. Kalau hasilnya mengatakan itu dilanjutkan ya monggo dilanjutkan," ucapnya.

"Tapi menurut saya harus ada parameter yang jelas sehingga tidak dicurigai oleh publik, bahwa ini ingin mempreteli KPK," tutunya lagi.

Nasir pun mengklaim kerja Pansus selama ini tak menimbulkan kecurigaan apapun lantaran sudah sesuai tugasnya.

Pansus Hak Angket KPK diberikan tugas untuk bekerja selama 60 hari. Masa kerja Pansus akan berakhir pada 28 September. Sejumlah politisi di parlemen menginginkan agar kerja Pansus bisa diperpanjang.

Di sisi lain, saat ini penggunaan hak angket DPR terhadap KPK sedang dalam proses gugatan di Mahkamah Konstitusi (MK). Pada Senin (13/9/2017) lalu, MK memutuskan tidak menerbitkan putusan sela atau provisi atas uji materi terkait hak angket.

Putusan sela diharapkan penggugat bisa  menghentikan proses yang dilakukan di DPR sampai ada putusan akhir MK. 

Kompas TV Kewenangan Penyadapan KPK Kembali Dipertanyakan
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Biasa Koordinasi dengan PPATK, Dewas Nilai Laporan Wakil Ketua KPK Aneh

Biasa Koordinasi dengan PPATK, Dewas Nilai Laporan Wakil Ketua KPK Aneh

Nasional
Kementerian KP Luncurkan Pilot Project Budi Daya Udang Tradisional Plus di Sulsel

Kementerian KP Luncurkan Pilot Project Budi Daya Udang Tradisional Plus di Sulsel

Nasional
Soal PDI-P Tak Hadiri Penetapan Prabowo-Gibran, Djarot Bilang Tidak Tahu

Soal PDI-P Tak Hadiri Penetapan Prabowo-Gibran, Djarot Bilang Tidak Tahu

Nasional
Rencana Revisi, DPR Ingin Sirekap dan Digitalisasi Pemilu Diatur UU

Rencana Revisi, DPR Ingin Sirekap dan Digitalisasi Pemilu Diatur UU

Nasional
BKKBN Minta Bocah 7 Tahun Sudah Tunangan Tak Dianggap Biasa

BKKBN Minta Bocah 7 Tahun Sudah Tunangan Tak Dianggap Biasa

Nasional
Terungkap di Sidang, Biaya Ultah Cucu SYL Di-“reimburse” ke Kementan

Terungkap di Sidang, Biaya Ultah Cucu SYL Di-“reimburse” ke Kementan

Nasional
Tanggapi Jokowi, Djarot PDI-P: Konstitusi Dilanggar dan Direkayasa, Kekaderannya Patut Diragukan

Tanggapi Jokowi, Djarot PDI-P: Konstitusi Dilanggar dan Direkayasa, Kekaderannya Patut Diragukan

Nasional
Polri Akan Gelar Operasi Puri Agung 2024, Kawal World Water Forum Ke-10 di Bali

Polri Akan Gelar Operasi Puri Agung 2024, Kawal World Water Forum Ke-10 di Bali

Nasional
Prabowo Guncangkan Badan Surya Paloh, Sama seperti Anies Kemarin

Prabowo Guncangkan Badan Surya Paloh, Sama seperti Anies Kemarin

Nasional
Kasus Dana PEN, Eks Bupati Muna Divonis 3 Tahun Bui

Kasus Dana PEN, Eks Bupati Muna Divonis 3 Tahun Bui

Nasional
Surya Paloh Bakal Bertemu Prabowo Sore Ini, Nasdem Belum Ambil Keputusan

Surya Paloh Bakal Bertemu Prabowo Sore Ini, Nasdem Belum Ambil Keputusan

Nasional
Jalankan Amanah Donatur, Dompet Dhuafa Berbagi Parsel Ramadhan untuk Warga Palestina

Jalankan Amanah Donatur, Dompet Dhuafa Berbagi Parsel Ramadhan untuk Warga Palestina

Nasional
Wapres Sebut Target Penurunan 'Stunting' Akan Dievaluasi

Wapres Sebut Target Penurunan "Stunting" Akan Dievaluasi

Nasional
Persilakan Golkar Tampung Jokowi dan Gibran, PDI-P: Kami Bukan Partai Elektoral

Persilakan Golkar Tampung Jokowi dan Gibran, PDI-P: Kami Bukan Partai Elektoral

Nasional
Dana Pensiun Bukit Asam Targetkan 4 Langkah Penyehatan dan Penguatan pada 2024

Dana Pensiun Bukit Asam Targetkan 4 Langkah Penyehatan dan Penguatan pada 2024

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com