Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dialog dengan Pimpinan KPK, PPP Ingin Korupsi Politik Berkurang

Kompas.com - 15/09/2017, 08:04 WIB
Nabilla Tashandra

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Partai Persatuan Pembangunan (PPP) akan melangsungkan dialog bersama Pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) pada Jumat (15/9/2017).

Dialog akan dilakukan di Kantor Badan Pemenangan Pemilu PPP di bilangan Tebet, Jakarta Selatan.

Wakil Sekretaris Jenderal PPP, Achmad Baidowi menuturkan, salah satu alasan dialog tersebut dibangun adalah untuk meminimalisasi terjadinya korupsi politik di Tanah Air.

"Harus ada solusi konkret agar korupsi politik di Indonesia bisa diminimalisasi," ujar Baidowi melalui keterangan tertulis, Jumat.

(Baca juga: Diskusi di Demokrat, Pimpinan KPK Ungkap Banyak Aktor Politik Terjerat Korupsi)

Ia menambahkan, korupsi politik sudah melibatkan banyak unsur partai, mulai dari elite di pusat hingga daerah. Hal itu kemudian menjadi pekerjaan rumah yang harus segera dituntaskan.

Baidowi berharap, setelah diskusi nanti bisa didapatkan hasil pemikiran terkait rekrutmen politik yang bersih hingga pengelolaan keuangan yang akuntabel. Setidaknya, ia menilai PPP memiliki modal untuk itu.

"Paling tidak pengelolaan keuangan PPP tahun ini mendapat predikat WTP (Wajar Tanpa Pengecualian) dari BPK," kata anggota Komisi II DPR itu.

Adapun dari PPP akan dipimpin langsung oleh Sekretaris Jenderal PPP Arsul Sani bersama anggota bidang Organisasi, Kaderisasi dan Keanggotaan (OKK) dan Bidang Hukum dan HAM.

Kompas TV Ini Hasil Survei Anti Korupsi Tahun 2017
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Puncak Perayaan HUT Ke-78 TNI AU Akan Digelar di Yogyakarta

Puncak Perayaan HUT Ke-78 TNI AU Akan Digelar di Yogyakarta

Nasional
Jelang Putusan Sengketa Pilpres, Sudirman Said Berharap MK Penuhi Rasa Keadilan

Jelang Putusan Sengketa Pilpres, Sudirman Said Berharap MK Penuhi Rasa Keadilan

Nasional
Sejauh Mana 'Amicus Curiae' Berpengaruh pada Putusan? Ini Kata MK

Sejauh Mana "Amicus Curiae" Berpengaruh pada Putusan? Ini Kata MK

Nasional
Alasan Prabowo Larang Pendukungnya Aksi Damai di Depan MK

Alasan Prabowo Larang Pendukungnya Aksi Damai di Depan MK

Nasional
TKN Prabowo Sosialisasikan Pembatalan Aksi di MK, Klaim 75.000 Pendukung Sudah Konfirmasi Hadir

TKN Prabowo Sosialisasikan Pembatalan Aksi di MK, Klaim 75.000 Pendukung Sudah Konfirmasi Hadir

Nasional
Tak Berniat Percepat, MK Putus Sengketa Pilpres 22 April

Tak Berniat Percepat, MK Putus Sengketa Pilpres 22 April

Nasional
Prabowo Klaim Perolehan Suaranya yang Capai 58,6 Persen Buah dari Proses Demokrasi

Prabowo Klaim Perolehan Suaranya yang Capai 58,6 Persen Buah dari Proses Demokrasi

Nasional
Hakim MK Hanya Dalami 14 dari 33 'Amicus Curiae'

Hakim MK Hanya Dalami 14 dari 33 "Amicus Curiae"

Nasional
Dituduh Pakai Bansos dan Aparat untuk Menangkan Pemilu, Prabowo: Sangat Kejam!

Dituduh Pakai Bansos dan Aparat untuk Menangkan Pemilu, Prabowo: Sangat Kejam!

Nasional
Sebut Pemilih 02 Terganggu dengan Tuduhan Curang, Prabowo: Jangan Terprovokasi

Sebut Pemilih 02 Terganggu dengan Tuduhan Curang, Prabowo: Jangan Terprovokasi

Nasional
[POPULER NASIONAL] Anggaran Kementan untuk Bayar Dokter Kecantikan Anak SYL | 'Amicus Curiae' Pendukung Prabowo

[POPULER NASIONAL] Anggaran Kementan untuk Bayar Dokter Kecantikan Anak SYL | "Amicus Curiae" Pendukung Prabowo

Nasional
Tanggal 21 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 21 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Prabowo Minta Pendukung Batalkan Aksi di MK

Prabowo Minta Pendukung Batalkan Aksi di MK

Nasional
Gagal ke DPR, PPP Curigai Sirekap KPU yang Tiba-tiba Mati Saat Suara Capai 4 Persen

Gagal ke DPR, PPP Curigai Sirekap KPU yang Tiba-tiba Mati Saat Suara Capai 4 Persen

Nasional
Respons PDI-P soal Gibran Berharap Jokowi dan Megawati Bisa Bertemu

Respons PDI-P soal Gibran Berharap Jokowi dan Megawati Bisa Bertemu

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com