Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengapa Relasi Anggota DPR dan Konstituen Rendah?

Kompas.com - 13/09/2017, 16:20 WIB
Nabilla Tashandra

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com – Sejumlah hal dinilai menjadi faktor yang membuat relasi anggota Dewan dan konstituennya rendah.

Peneliti Senior Para Syndicate, Toto Sugiarto menyebutkan, salah satunya karena mekanisme partai di mana elite partai di pusat menentukan penempatan kader yang tidak sesuai dengan asal daerah yang diwakili.

“Seringkali seseorang suku A mewakili daerah X, Y, Z yang sebenernya tidak berhak mewakili daerah itu karena dia bukan orang situ,” ujar Toto saat dihubungi, Rabu (13/9/2017).

Kecenderungan tersebut, menurut Toto, menjadi salah satu penyebab relasi rakyat dengan wakilnya menjadi jauh. Dukungan rakyat menjadi hanya sebatas suara.

“Naik, kemudian ditinggalkan,” kata Toto.

Baca: CSIS: Relasi Anggota DPR dengan Konstituennya Masih Rendah

Dampaknya, kebijakan yang diperjuangkan wakil daerah tersebut lebih pada kepentingan elite pusat, bukan pro-rakyat atau pro-daerah.

Hal ini membuat konstituen merasa tidak dekat dengan wakilnya dan mengakibatkan rendahnya angka relasi keduanya.

Menurut Toto, partai harus memperbaiki mekanisme internalnya, terkait penempatan calon pada pemilu.  

Selain masih banyaknya anggota Dewan yang merupakan “titipan” elite, ada pula pandangan bahwa kedekatan dengan konstituen atau rakyat justru bisa membuat seorang anggota Dewan tak terpilih lagi pada periode berikutnya.

Hal itu mengakibatkan relasi antara anggota Dewan dan konstituennya hanya relasi formal.

“Ada pandangan, kalau terlalu dekat dengan rakyat, rakyat akan melihat kekurangan Anda dan Anda tidak akan dipilih periode berikutnya,” kata dia.

Faktor lainnya, pendidikan politik masyarakat masih kurang. Hal itu menyebabkan banyak yang belum sadar akan peran wakil rakyat di parlemen.

Toto juga menyarankan agar mekanisme dalam penyelenggaraan pemilu diperhatikan. Menurut dia, seharusnya pemilu bisa menjadi filter kapasitas dan integritas wakil rakyat.

“Itu juga jadi salah satu penyebab berjaraknya wakil rakyat dengan rakyatnya. Mereka tidak punya kapasitas dan integritas untuk memperjuangkan kepentingan rakyatnya,” kata dia.

Survei nasional yang dilakukan Centre for Strategic and International Studies ( CSIS) medio 23-30 Agustus 2017 menunjukkan bahwa relasi antara anggota DPR dengan konstituennya masih rendah.

Berdasarkan survei itu, tercatat bahwa masyarakat yang menyampaikan pendapat secara langsung melalui anggota DPR hanya sebesar 5,4 persen. 

Sementara, yang mengaku tidak pernah sebanyak 94,6 persen. 

Kompas TV Dewan Perwakilan Rakyat hari ini memperingati hari ulang tahun ke-72.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Otto Hasibuan Sebut Kubu Anies dan Ganjar Tak Mau Tahu dengan Hukum Acara MK

Otto Hasibuan Sebut Kubu Anies dan Ganjar Tak Mau Tahu dengan Hukum Acara MK

Nasional
Sekjen PDI-P Ungkap Bupati Banyuwangi Diintimidasi, Diperiksa Polisi 6 Jam

Sekjen PDI-P Ungkap Bupati Banyuwangi Diintimidasi, Diperiksa Polisi 6 Jam

Nasional
Menteri ESDM Jelaskan Dampak Konflik Iran-Israel ke Harga BBM, Bisa Naik Luar Biasa

Menteri ESDM Jelaskan Dampak Konflik Iran-Israel ke Harga BBM, Bisa Naik Luar Biasa

Nasional
Jawab PAN, Mardiono Bilang PPP Sudah Akui Kemenangan Prabowo-Gibran

Jawab PAN, Mardiono Bilang PPP Sudah Akui Kemenangan Prabowo-Gibran

Nasional
Kubu Anies-Muhaimin: Ada Fakta Tak Terbantahkan Terjadi Nepotisme Gunakan Lembaga Kepresidenan

Kubu Anies-Muhaimin: Ada Fakta Tak Terbantahkan Terjadi Nepotisme Gunakan Lembaga Kepresidenan

Nasional
Tim Hukum Anies-Muhaimin Sampaikan 7 Fakta Kecurangan Pilpres di Dalam Dokumen Kesimpulan

Tim Hukum Anies-Muhaimin Sampaikan 7 Fakta Kecurangan Pilpres di Dalam Dokumen Kesimpulan

Nasional
Pasca-serangan Iran ke Israel, Kemenlu Terus Pantau WNI di Timur Tengah

Pasca-serangan Iran ke Israel, Kemenlu Terus Pantau WNI di Timur Tengah

Nasional
Temui Megawati, Ganjar Mengaku Sempat Ditanya karena Tak Hadiri 'Open House' di Teuku Umar

Temui Megawati, Ganjar Mengaku Sempat Ditanya karena Tak Hadiri "Open House" di Teuku Umar

Nasional
Kubu Prabowo-Gibran Kritik Megawati Ajukan 'Amicus Curiae' ke MK

Kubu Prabowo-Gibran Kritik Megawati Ajukan "Amicus Curiae" ke MK

Nasional
Soal Gibran Ingin Bertemu, Ganjar: Pintu Saya Tidak Pernah Tertutup

Soal Gibran Ingin Bertemu, Ganjar: Pintu Saya Tidak Pernah Tertutup

Nasional
Telepon Wamenlu AS Pasca-serangan Iran ke Israel, Menlu Retno: Anda Punya Pengaruh Besar

Telepon Wamenlu AS Pasca-serangan Iran ke Israel, Menlu Retno: Anda Punya Pengaruh Besar

Nasional
Bakal Hadiri Putusan Sengketa Pilpres, Ganjar Berharap MK Tak Buat 'April Mop'

Bakal Hadiri Putusan Sengketa Pilpres, Ganjar Berharap MK Tak Buat "April Mop"

Nasional
Serahkan Kesimpulan ke MK, Kubu Anies-Muhaimin Yakin Permohonan Dikabulkan

Serahkan Kesimpulan ke MK, Kubu Anies-Muhaimin Yakin Permohonan Dikabulkan

Nasional
Soal 'Amicus Curiae' Megawati, Ganjar: Momentum agar MK Tak Buat 'April Mop'

Soal "Amicus Curiae" Megawati, Ganjar: Momentum agar MK Tak Buat "April Mop"

Nasional
Ke Teuku Umar, Ganjar Jelaskan Alasannya Baru Silaturahmi dengan Megawati

Ke Teuku Umar, Ganjar Jelaskan Alasannya Baru Silaturahmi dengan Megawati

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com