Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Meski Elektabilitas Tertinggi, PDI-P Minta Kadernya Tak Cepat Puas

Kompas.com - 13/09/2017, 14:38 WIB
Rakhmat Nur Hakim

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Sekretaris Jenderal PDI-P Hasto Kristiyanto meminta kadernya tidak cepat puas menyikapi hasil survei Center for Strategic of International Studies (CSIS).

Dalam survei tersebut, elektabilitas PDI-P tertinggi dari semua partai.

Hasto meminta kepada seluruh kader PDI-P untuk terus bekerja dan mengkader orang-orang terbaik untuk terus meningkatkan elektabilitas partai.

"Survei hanyalah alat ukur. Kinerja partai yang sebenarnya ditentukan oleh pergerakan partai di tengah rakyat," kata Hasto melalui keterangan tertulis, Rabu (13/9/2017).

Ia menambahkan, saat ini PDI-P solid untuk mendukung kepemimpinan Presiden Joko Widodo. Hal itu dibuktikan dengan survei CSIS, yang menyebut 83 persen kader PDI-P mendukung Pemerintahan Jokowi.

Karena itu, Hasto meminta seluruh kepala daerah dari PDI-P memiliki kewajiban yang sama untuk mereplikasi program pemerintah pusat yang baik untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat.

(Baca juga: Netizen Kaitkan Wacana Pembekuan KPK dengan Suara PDI-P pada 2019)

Ia pun menambahkan, dengan berimpitnya persepsi rakyat terhadap Presiden Jokowi dan PDI-P, partainya terus menginstruksikan agar seluruh kader dan simpatisan partai untuk terus menyosialisasikan program Presiden Jokowi.

Ia juga meminta adanya advokasi terhadap kepemimpinan Jokowi. Hal itu, kata Hasto, seperti dilakukan Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri ketika Jokowi diserang oleh isu yang tidak bertanggung jawab seperti tudingan diktator.

Menurut Hasto, itu adalah contoh dukungan yang harus ditunjukkan oleh setiap kader partai.

"Terbukti rakyat mengapreaiasi kepemimpinan Pak Jokowi yang terus bekerja dan berada di tengah rakyat. PDI-P sangat mengapresiasi kepemimpinan Pak Jokowi dengan tradisi blusukan-nya," tutur Hasto.

Kompas TV Semangat Nasionalisme Jadi Tema Upacara DPP PDI-P
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Tanggal 19 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 19 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Megawati Serahkan ‘Amicus Curiae’  ke MK, Anies: Menggambarkan Situasi Amat Serius

Megawati Serahkan ‘Amicus Curiae’ ke MK, Anies: Menggambarkan Situasi Amat Serius

Nasional
Megawati Ajukan Amicus Curiae, Airlangga: Kita Tunggu Putusan MK

Megawati Ajukan Amicus Curiae, Airlangga: Kita Tunggu Putusan MK

Nasional
Bupati Sidoarjo Tersangka Dugaan Korupsi, Muhaimin: Kita Bersedih, Jadi Pembelajaran

Bupati Sidoarjo Tersangka Dugaan Korupsi, Muhaimin: Kita Bersedih, Jadi Pembelajaran

Nasional
Airlangga Sebut Koalisi Prabowo Akan Berdiskusi terkait PPP yang Siap Gabung

Airlangga Sebut Koalisi Prabowo Akan Berdiskusi terkait PPP yang Siap Gabung

Nasional
Dikunjungi Cak Imin, Anies Mengaku Bahas Proses di MK

Dikunjungi Cak Imin, Anies Mengaku Bahas Proses di MK

Nasional
AMPI Resmi Deklarasi Dukung Airlangga Hartarto Jadi Ketum Golkar Lagi

AMPI Resmi Deklarasi Dukung Airlangga Hartarto Jadi Ketum Golkar Lagi

Nasional
MK Ungkap Baru Kali Ini Banyak Pihak Ajukan Diri sebagai Amicus Curiae

MK Ungkap Baru Kali Ini Banyak Pihak Ajukan Diri sebagai Amicus Curiae

Nasional
Bappilu PPP Sudah Dibubarkan, Nasib Sandiaga Ditentukan lewat Muktamar

Bappilu PPP Sudah Dibubarkan, Nasib Sandiaga Ditentukan lewat Muktamar

Nasional
Yusril Anggap Barang Bukti Beras Prabowo-Gibran di Sidang MK Tak Buktikan Apa-apa

Yusril Anggap Barang Bukti Beras Prabowo-Gibran di Sidang MK Tak Buktikan Apa-apa

Nasional
Panglima TNI Tegaskan Operasi Teritorial Tetap Dilakukan di Papua

Panglima TNI Tegaskan Operasi Teritorial Tetap Dilakukan di Papua

Nasional
TNI Kembali Pakai Istilah OPM, Pengamat: Cenderung Pakai Pendekatan Operasi Militer dalam Mengatasinya

TNI Kembali Pakai Istilah OPM, Pengamat: Cenderung Pakai Pendekatan Operasi Militer dalam Mengatasinya

Nasional
Tim Hukum Ganjar-Mahfud Tetap Beri Angka Nol untuk Perolehan Suara Prabowo-Gibran

Tim Hukum Ganjar-Mahfud Tetap Beri Angka Nol untuk Perolehan Suara Prabowo-Gibran

Nasional
Soal Bantuan Presiden, Kubu Ganjar-Mahfud: Kalau Itu Transparan, kenapa Tak Diumumkan dari Dulu?

Soal Bantuan Presiden, Kubu Ganjar-Mahfud: Kalau Itu Transparan, kenapa Tak Diumumkan dari Dulu?

Nasional
Minta MK Kabulkan Sengketa Hasil Pilpres, Kubu Anies: Kita Tidak Rela Pemimpin yang Terpilih Curang

Minta MK Kabulkan Sengketa Hasil Pilpres, Kubu Anies: Kita Tidak Rela Pemimpin yang Terpilih Curang

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com