Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

CSIS: Relasi Anggota DPR dengan Konstituennya Masih Rendah

Kompas.com - 12/09/2017, 20:36 WIB
Fachri Fachrudin

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Survei nasional yang dilakukan Centre for Strategic and International Studies (CSIS) medio 23-30 Agustus 2017 menunjukkan bahwa relasi antara anggota DPR dengan konstituennya masih rendah.

Berdasarkan survei itu, tercatat bahwa masyarakat yang menyampaikan pendapat secara langsung melalui anggota DPR hanya sebesar 5,4 persen. 

Sementara, yang mengaku tidak pernah sebanyak 94,6 persen.

"Masyarakat yang pernah menyampaikan aspirasi secara langsung itu rendah sekali," Direktur Eksekutif Centre for Strategic and International Studies (CSIS) Philips Vermonte, di Kantor CSIS, Jakarta, Selasa (12/9/2017).

Baca: Survei CSIS: 68,3 Persen Responden Puas Kinerja Pemerintahan Jokowi

Adapun, yang mengaku tidak pernah berkomunikasi dengan anggota DPR sebesar 95,6 persen. Sedangkan yang mengikuti kegiatan reses, hanya 4,8 persen.

Philips mengatakan, kurangnya relasi antara anggota DPR dengan konstituennya lantaran sistem politik yang diterapkan saat ini adalah sistem multipartai.

"Dengan multi-partai ini, bayangin saja ada berapa calon anggota DPR di tiap dapil, ada anggota DPR-nya tiga sampai 10 orang (untuk satu daerahi) jadi kalau ada 10 orang dan anda tinggal di dapil yang besar, itu akan relatif sulit bai masyarakat mengenali siapa yang kinerjanya baik," kata dia.

Lebih jauh, kata Phillip, kurangnya hubungan antara anggota DPR dengan kosntituennya itu berdampak juga pada kurangnya kontrol terhadap DPR.

Baca: Survei CSIS: 76,9 Persen Responden Yakin Jokowi Perkuat KPK

Masyarakat tidak kenal dengan anggota DPR yang menjadi perwakilan daerahnya.

"Sistem politik yang rumit itu juga menyumbang pada rendahnya partisipasi politik masyarakat dalam mengontrol anggota DPR," kata dia.

Survei CSIS ini melibatkan 1.000 responden yang tersebar secara proporsional di 34 provinsi di Indonesia dan penarikan sampel responden secara acak serta metode multi-stage random sampling.

Adapun margin of error sebesar +/- 3,1 persen dengan tingkat kepercayaan 95 persen.

Kompas TV Dewan Perwakilan Rakyat hari ini memperingati hari ulang tahun ke-72.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Jadi Presiden Terpilih, Prabowo Tidak Mundur dari Menteri Pertahanan

Jadi Presiden Terpilih, Prabowo Tidak Mundur dari Menteri Pertahanan

Nasional
Polri: Hingga April 2024, 1.158 Tersangka Judi Online Berhasil Ditangkap

Polri: Hingga April 2024, 1.158 Tersangka Judi Online Berhasil Ditangkap

Nasional
Ganjar Bilang PDI-P Bakal Oposisi, Gerindra Tetap Ajak Semua Kekuatan

Ganjar Bilang PDI-P Bakal Oposisi, Gerindra Tetap Ajak Semua Kekuatan

Nasional
Nasdem Resmi Dukung Prabowo-Gibran, Elite PKS dan PKB Bertemu

Nasdem Resmi Dukung Prabowo-Gibran, Elite PKS dan PKB Bertemu

Nasional
Ahmad Ali Akui Temui Prabowo untuk Cari Dukungan Maju Pilkada Sulteng

Ahmad Ali Akui Temui Prabowo untuk Cari Dukungan Maju Pilkada Sulteng

Nasional
PSI Daftarkan 10 Sengketa Pileg ke MK, Anwar Usman Dilarang Mengadili

PSI Daftarkan 10 Sengketa Pileg ke MK, Anwar Usman Dilarang Mengadili

Nasional
Golkar Lebih Ingin Ridwan Kamil Maju Pilkada Jabar

Golkar Lebih Ingin Ridwan Kamil Maju Pilkada Jabar

Nasional
Polri Lanjutkan Tugas Satgas Pengamanan untuk Prabowo

Polri Lanjutkan Tugas Satgas Pengamanan untuk Prabowo

Nasional
Menhan AS Telepon Prabowo Usai Penetapan KPU, Sampaikan Pesan Biden dan Apresiasi Bantuan Udara di Gaza

Menhan AS Telepon Prabowo Usai Penetapan KPU, Sampaikan Pesan Biden dan Apresiasi Bantuan Udara di Gaza

Nasional
Terima Nasdem, Prabowo: Surya Paloh Termasuk yang Paling Pertama Beri Selamat

Terima Nasdem, Prabowo: Surya Paloh Termasuk yang Paling Pertama Beri Selamat

Nasional
Partai Pendukung Prabowo-Gibran Syukuran Mei 2024, Nasdem dan PKB Diundang

Partai Pendukung Prabowo-Gibran Syukuran Mei 2024, Nasdem dan PKB Diundang

Nasional
MKMK: Hakim MK Guntur Hamzah Tak Terbukti Langgar Etik

MKMK: Hakim MK Guntur Hamzah Tak Terbukti Langgar Etik

Nasional
Ratusan Bidan Pendidik Tuntut Kejelasan, Lulus Tes PPPK tapi Dibatalkan

Ratusan Bidan Pendidik Tuntut Kejelasan, Lulus Tes PPPK tapi Dibatalkan

Nasional
Surya Paloh Ungkap Alasan Nasdem Tak Jadi Oposisi Pemerintahan Prabowo

Surya Paloh Ungkap Alasan Nasdem Tak Jadi Oposisi Pemerintahan Prabowo

Nasional
Golkar: Belum Ada Pernyataan Resmi Pak Jokowi Keluar dari PDI-P, Kami Enggak Mau 'Ge-er'

Golkar: Belum Ada Pernyataan Resmi Pak Jokowi Keluar dari PDI-P, Kami Enggak Mau "Ge-er"

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com