Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dirut Garuda Temui Pimpinan KPK Bahas Tata Kelola Bebas Korupsi

Kompas.com - 11/09/2017, 13:16 WIB
Robertus Belarminus

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Direktur Utama PT Garuda Indonesia Tbk Pahala N Mansury menemui pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Pahala mengaku dirinya berkonsultasi dengan pimpinan KPK, dalam rangka memperbaiki governance, audit, prosedur, kebijakan ke depan Garuda.

"Kami usahakan ke depannya bagaimana Garuda Indonesia bisa lebih baik, semua dari sisi pengadaan dan segala macam kami konsultasi di situ aja," kata Pahala, di gedung KPK, Kuningan, Jakarta, Senin (11/9/2017).

Dirinya menepis pertemuan dengan pimpinan KPK itu membicarakan masalah kasus suap pengadaan pesawat dan mesin pesawat dari Airbus S.A.S dan Rolls Royce P.L.C pada PT Garuda Indonesia Tbk.

Seperti diketahui, pada kasus itu KPK telah menetapkan mantan Dirut Garuda Indonesia Emirsyah Satar sebagai tersangka.

(Baca: Sri Mulyani Janji Periksa Garuda Indonesia Karena Rugi Triliunan Rupiah)

"Enggak, kami lebih bicara hal-hal umum ke depannya, bagaimana harapan dari KPK, Garuda Indonesia kan tentu perlu lebih baik? Intinya hal umumlah," ujar Pahala.

Kunjungannya juga bukan respons atas penetapan Emirsyah Satar sebagai tersangka.

"Tidak-tidak, kami bicara hal umum, bagaimana kami  melakukan perbaikan ke depan," ujar Pahala.

Sementara dalam jadwal pemeriksaan di KPK, hari ini terdapat panggilan untuk seorang saksi di kasus suap pengadaan pesawat dan mesin pesawat dari Airbus S.A.S dan Rolls Royce P.L.C pada PT Garuda Indonesia Tbk. Panggilan KPK itu untuk seorang wiraswasta bernama Nana Hadna, yang akan diperiksa sebagai saksi bagi Emirsyah Satar.

Pahala mengatakan, atas konsultasi hal umum dengan KPK, pihaknya akan menindaklanjuti lewat bentuk sosialisasi kepada karyawan Garuda, bagaimana proses pengadaan ke depan bisa lebih baik lagi, lebih efisien, melalui sebuah komite, dan lain sebagainya. Pihak KPK, menurut dia, mendukung langkah Garuda.

KPK juga menurut dia akan membantu kalau ada hal yang perlu dilakukan dalam sosialisasi misalnya mengenai bagaimana definisi gratifikasi, dan sebagainya.

"Tangggapan KPK tentunya, ya mendukung kita. Seandainya kita mau melakukan, melakukan perbaikan dari sisi governance, prosedur, kebijakan, dan lain sebagaianyan tentunya KPK juga mau mendukung," ujar Pahala.

Ia menyatakan, untuk perbaikan ke depannya, Garuda akan belajar dari pengalaman masa lalu. Dia tidak menjelaskan pengalaman masa lalu di sini apakah berkaitan dengan kasus suap tadi.

"Tentunya ada kita berusaha melakukan perbaikan, berkaca dan berefklesi dari hal-hal yang sudah ditemukan di masa lalu," ujar Pahala.

Kompas TV Direktur keuangan Bank Mandiri, Pahala Mansury ditunjuk pemerintah menjadi Direktur Utama Garuda Indonesia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Optimis Pertemuan Prabowo-Megawati Berlangsung, Gerindra Komunikasi Intens dengan PDI-P

Optimis Pertemuan Prabowo-Megawati Berlangsung, Gerindra Komunikasi Intens dengan PDI-P

Nasional
Dibantu Tony Blair Institute, Indonesia Percepat Transformasi Layanan Digital Pemerintah

Dibantu Tony Blair Institute, Indonesia Percepat Transformasi Layanan Digital Pemerintah

Nasional
Senat Mahasiswa Driyarkara Ajukan 'Amicus Curiae', Minta MK Kabulkan Sengketa Pilpres 2024

Senat Mahasiswa Driyarkara Ajukan "Amicus Curiae", Minta MK Kabulkan Sengketa Pilpres 2024

Nasional
Ditanya Progres Komunikasi dengan PKB dan PPP, Gerindra: Jos!

Ditanya Progres Komunikasi dengan PKB dan PPP, Gerindra: Jos!

Nasional
Ditanya Kemungkinan Gerindra Kembali Dukung Anies di Pilkada DKI, Gerindra: Anies Siapa?

Ditanya Kemungkinan Gerindra Kembali Dukung Anies di Pilkada DKI, Gerindra: Anies Siapa?

Nasional
Dituding Jadi Penghambat Pertemuan Megawati dengan Jokowi, Hasto: Apa Perlu Saya Bacakan Komentar Anak Ranting?

Dituding Jadi Penghambat Pertemuan Megawati dengan Jokowi, Hasto: Apa Perlu Saya Bacakan Komentar Anak Ranting?

Nasional
Survei LSI: Pemilih Anies dan Ganjar Tidak Puas dengan Penyelenggaraan Pemilu 2024

Survei LSI: Pemilih Anies dan Ganjar Tidak Puas dengan Penyelenggaraan Pemilu 2024

Nasional
Panglima TNI Minta Para Prajurit Tak Mudah Terprovokasi Berita-berita di Media Sosial

Panglima TNI Minta Para Prajurit Tak Mudah Terprovokasi Berita-berita di Media Sosial

Nasional
Anggota DPR Ihsan Yunus Irit Bicara Usai Diperiksa sebagai Saksi Kasus APD Covid-19

Anggota DPR Ihsan Yunus Irit Bicara Usai Diperiksa sebagai Saksi Kasus APD Covid-19

Nasional
Erupsi Gunung Ruang, TNI AL Kerahkan KRI Kakap-811 dan 400 Prajurit untuk Bantuan Kemanusiaan

Erupsi Gunung Ruang, TNI AL Kerahkan KRI Kakap-811 dan 400 Prajurit untuk Bantuan Kemanusiaan

Nasional
Pertemuan Prabowo dan Menlu China Berlangsung Tertutup di Kemenhan

Pertemuan Prabowo dan Menlu China Berlangsung Tertutup di Kemenhan

Nasional
Menlu Retno Telepon Menlu Hongaria Bahas soal Iran-Israel

Menlu Retno Telepon Menlu Hongaria Bahas soal Iran-Israel

Nasional
Bahlil Ungkap UEA Minat Investasi Panel Surya di IKN

Bahlil Ungkap UEA Minat Investasi Panel Surya di IKN

Nasional
Petugas 'Ad Hoc' Pilkada Akan Beda dengan Pilpres, KPU Buka Rekrutmen Lagi

Petugas "Ad Hoc" Pilkada Akan Beda dengan Pilpres, KPU Buka Rekrutmen Lagi

Nasional
Bertemu Hampir 2 Jam, Jokowi dan Tony Blair Bahas Investasi Energi di IKN

Bertemu Hampir 2 Jam, Jokowi dan Tony Blair Bahas Investasi Energi di IKN

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com