JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho mengatakan, kerja sama penanggulangan bencana menjadi salah satu kesepakatan yang dihasilkan dari kunjungan Presiden Joko Widodo ke Singapura.
Pada kunjungan Jokowi tersebut, Kepala BNPB Willem Rampangilei melakukan penandatanganan nota kesepahaman kerja sama pengelolaan risiko bencana dengan Komisioner Pasukan Pertahanan Sipil Singapura, Eric Yap, yang disaksikan langsung oleh Presiden Jokowi dan Perdana Menteri (PM) Singapura, Lee Hsien Loong di The Istana, Kantor Resmi PM Singapura, Kamis (7/9/2017).
Sutopo mengatakan, Indonesia dan Singapura memiliki Pusat Pelatihan Penanggulangan Bencana dan kurikulum penanggulangan bencana.
Baca: Terlalu Antusias Menyapa WNI di Singapura, Jokowi Tak Sadar Rambutnya Berantakan
Pusat pelatihan bencana tersebut memiliki fasilitas yang lengkap untuk pelatihan profesi penanggulangan bencana.
"Pusat pelatihan bencana ini dapat menjadi referensi atau pembelajaran pusat-pusat pelatihan profesi penanggulangan bencana di negara-negara lainnya," kata Sutopo, melalui siaran pers yang diterima Kompas.com, Jumat (8/9/2017).
Selain kebencanaan, kesepakatan kerja sama lainnya yang dicapai terkait bidang pendidikan.
Dalam pertemuan delegasi kedua negara, yang disepakati adalah kerja sama pendidikan dan pelatihan vokasional antara Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto dan Menteri Pendidikan (Pendidikan Tinggi dan Keterampilan) Singapura Ong Ye Kung.
Baca: Saat Kode Iriana Gagal Ditangkap Jokowi...
Kedua, kerja sama bidang pendidikan antara Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhadjir Effendy dan Menteri Pendidikan (Pendidikan Dasar) Singapura Ng Chee Meng.
Terakhir, kerja sama bidang pendidikan tinggi antara Menteri Riset Tenologi dan Pendidikan Tinggi M Nasir dan Menteri Pendidikan (Pendidikan Tinggi dan Keterampilan) Singapura Ong Ye Kung.
Momen ini juga merupakan tanda peringatan 50 tahun hubungan diplomatik antara Singapura dan Indonesia yang ditandai dengan Peluncuran 'Joint Stamp' dan 'Commemorative Book Rising 50'.
Turut mendampingi Presiden dalam pertemuan tersebut antara lain Menko Perekonomian Darmin Nasution, Menko Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, Menteri Sekretaris Negara Pratikno, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhadjir Effendy, Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara, Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto, Menteri Riset Tenologi dan Pendidikan Tinggi M Nasir, Kepala BKPM Thomas Lembong, Kepala BNPB Willem Rampangilei, dan Duta Besar Indonesia untuk Singapura I Gusti Ngurah Swajaya.