Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Keuntungan Investasi Dana Haji yang Diterima Calon Jemaah Akan Berbeda

Kompas.com - 06/09/2017, 20:20 WIB
Moh. Nadlir

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Undang-Undang Nomor 34 Tahun 2014 tentang Pengelolaan Dana Haji mengamanatkan kepada Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH) untuk mewajibkan kepada setiap calon jemaah haji untuk memiliki virtual account.

Anggota Dewan Pengawas BPKH, Marsudi Syuhud mengatakan, virtual account tersebut nantinya akan mencatat jumlah setoran uang dan nilai manfaat atau return yang diperoleh setiap bulannya dari hasil invetasi yang dilakukan BPKH.

"Virtual account akan mencatat berapa jumlah uang yang disetor dan manfaat investasi yang dilakukan BPKH. Return atau keuntungan yang dapat itu setelah dikurangi biaya-biaya yang lain," kata Marsudi di Jakarta, Rabu (6/9/2017).

Marsudi pun mengungkapkan jumlah keuntungan atau return yang diterima calon jemaah haji dari hasil investasi BPKH tersebut akan berbeda-beda. Angka yang didapat sesuai dengan jangka waktu lamanya calon jemaah haji menabung.

"Pasti akan kayak begitu kira-kira. Tidak adil kalau yang baru nabung dengan yang sudah lama. Yang lebih lama akan dapat lebih, semua akan diketahui dengan virtual account itu," kata Marsudi.

(Baca juga: Pengelolaan Dana Haji, Indonesia Dinilai Patut Belajar dari Malaysia)

Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) itu menjamin bahwa semua proses yang dilakukan BPKH akan dilakukan audit internal dan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) serta audit publik.

"Semua akan diaudit, internal, BPK, audit publik. Ini kan dana publik. Akan diumumkan perkembangan dana ini nantinya. Setiap enam bulan lapor menteri dan DPR," kata Marsudi.

Ia menambahkan, sampai saat ini sudah ada 17 bank syariah yang digandeng pemerintah untuk menyimpan dana haji yang nilainya hampir Rp 100 triliun tersebut. Nantinya, BPKH akan mengawasi betul apakah bank-bank tersebut masih sehat likuiditasnya.

"Bank Syariah itu kami dibatasi, yang sehat-sehat saja dan bukan Bank Perkreditan Rakyat Syaraiah (BPRS). Bank yang sehat diawasi BI dan OJK karena ini uang orang banyak," kata dia.

"Kalau dari 17 bank itu ada yang kurang baik, bisa diganti bank lain yang lebih baik. Jadi kami BPKH awasi bank juga. Jangan sampai bank yang sudah terima dana haji kurang bagus. Kami akan lihat dan evaluasi terus tiap tahun," tuturnya.

Kompas TV Menjelang pelaksanaan puncak ibadah haji, Kota Mekkah telah dipadati jemaah calon haji dari seluruh dunia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Sebut Jaksa TI Tak Punya Mercy, KPK: Foto di Rumah Tetangga

Sebut Jaksa TI Tak Punya Mercy, KPK: Foto di Rumah Tetangga

Nasional
Kasus Korupsi Timah, Kejagung Dalami Kepemilikan Jet Pribadi Harvey Moeis

Kasus Korupsi Timah, Kejagung Dalami Kepemilikan Jet Pribadi Harvey Moeis

Nasional
Prabowo Minta Pendukung Tak Gelar Aksi saat MK Bacakan Putusan Sengketa Pilpres 2024

Prabowo Minta Pendukung Tak Gelar Aksi saat MK Bacakan Putusan Sengketa Pilpres 2024

Nasional
Demokrat Sampaikan Kriteria Kadernya yang Bakal Masuk Kabinet Mendatang

Demokrat Sampaikan Kriteria Kadernya yang Bakal Masuk Kabinet Mendatang

Nasional
Antam Fokus Eksplorasi 3 Komoditas, Pengeluaran Preliminary Unaudited  Capai Rp 17,43 Miliar

Antam Fokus Eksplorasi 3 Komoditas, Pengeluaran Preliminary Unaudited Capai Rp 17,43 Miliar

Nasional
KPK Akan Panggil Kembali Gus Muhdlor sebagai Tersangka Pekan Depan

KPK Akan Panggil Kembali Gus Muhdlor sebagai Tersangka Pekan Depan

Nasional
Gibran Dikabarkan Ada di Jakarta Hari Ini, TKN: Agenda Pribadi

Gibran Dikabarkan Ada di Jakarta Hari Ini, TKN: Agenda Pribadi

Nasional
Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Batu, TKN Minta Pendukung Patuhi Imbauan Prabowo

Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Batu, TKN Minta Pendukung Patuhi Imbauan Prabowo

Nasional
Pemerintahan Baru Indonesia dan Harapan Perdamaian Rusia-Ukraina

Pemerintahan Baru Indonesia dan Harapan Perdamaian Rusia-Ukraina

Nasional
Prabowo Terima Kunjungan Eks PM Inggris Tony Blair di Kemenhan, Ini yang Dibahas

Prabowo Terima Kunjungan Eks PM Inggris Tony Blair di Kemenhan, Ini yang Dibahas

Nasional
KPK Sebut Surat Sakit Gus Muhdlor Ganjil: Agak Lain Suratnya, Sembuhnya Kapan Kita Enggak Tahu

KPK Sebut Surat Sakit Gus Muhdlor Ganjil: Agak Lain Suratnya, Sembuhnya Kapan Kita Enggak Tahu

Nasional
Panglima AL Malaysia Datang ke Indonesia, Akan Ikut Memperingati 3 Tahun KRI Nanggala

Panglima AL Malaysia Datang ke Indonesia, Akan Ikut Memperingati 3 Tahun KRI Nanggala

Nasional
Beralasan Sakit, Gus Muhdlor Tak Penuhi Panggilan KPK

Beralasan Sakit, Gus Muhdlor Tak Penuhi Panggilan KPK

Nasional
Minta MK Urai Persoalan pada Pilpres 2024, Sukidi: Seperti Disuarakan Megawati

Minta MK Urai Persoalan pada Pilpres 2024, Sukidi: Seperti Disuarakan Megawati

Nasional
PPATK Bakal Tindaklanjuti Informasi Jokowi soal Indikasi Pencucian Uang lewat Aset Kripto Rp 139 Triliun

PPATK Bakal Tindaklanjuti Informasi Jokowi soal Indikasi Pencucian Uang lewat Aset Kripto Rp 139 Triliun

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com