JAKARTA, KOMPAS.com - Partai Persatuan Pembangunan (PPP) masih memantau peta persaingan untuk Pilkada Jawa Barat 2018.
Sekretaris Jenderal PPP Arsul Sani mengatakan, hal ini menjadi alasan mengapa partainya belum menentukan pilihan.
Dari sejumlah nama yang muncul, PPP telah berkomunikasi intensif dengan salah satu bakal calon.
"Keputusan final itu kan melihat konfigurasi juga. Misalnya tiba-tiba Golkar atau PDI-P sebagai yang paling besar mengubah strateginya, mengubah calonnya, kan kami harus menimbang kembali juga kalau enggak bersama mereka," kata Arsul, di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (6/9/2017).
"Atau karena dia mengubah, kami jadi bersama mereka kan bisa juga," lanjut dia.
Baca: Ridwan Kamil Akui Didukung Partai dengan Balasan Berbagi Kekuasaan
Arsul mengakui, intensitas komunikasi yang paling tinggi dibangun dengan Ridwan Kamil.
Sementara, komunikasi dengan calon lainnya masih sangat elementer.
Menurut Arsul, Ridwan Kamil sudah meminta kesediaan PPP untuk mendukungnya termasuk menanyakan syarat dukungan.
Oleh karena itu, PPP meminta DPW Jawa Barat untuk berkomunikasi dengan beberapa partai lain serta mengevaluasi 10 tahun kepemimpinan Ahmad Heryawan.
"Dan lima tahun ke depan apa sih yang diperlukan Jawa Barat. Jangan kami ini, walaupun politik, pertimbangannya selalu praktis-praktis saja," kata Anggota Komisi III DPR itu.
Adapun mengenai figur calon wakil gubernur pendamping Ridwan Kamil, PPP terbuka untuk musyawarah kembali.
"Bisa juga kan kemudian tidak dari orang partai juga. Harus terbuka juga pimpinannya," kata dia.
Partai Nasdem sudah terlebih dahulu mendeklarasikan dukungan untuk Ridwan Kamil.
Sementara, partai lainnya yang akan mendeklarasikan dukungan untuk Ridwan Kamil adalah PKB.
Namun, koalisi Nasdem dan PKB belum memenuhi syarat minimal kursi untuk mencalonkan pasangan cagub dan cawagub.
PKB hanya mengantongi 7 kursi sementara Nasdem hanya mengantongi 5 kursi.
Keduanya membutuhkan minimal 8 kursi lagi untuk bisa mencalonkan Ridwan Kamil.
PKB menyatakan siap menyodorkan kadernya untuk menjadi cawagub pendamping Wali Kota Bandung itu.
"Yang pas, di Jawa Barat ini harus selesai dengan kelompok-kelompok grass root yang bisa disentuh oleh stakeholder PKB itu kiai-kiai di kampung, di masjid-masjid kecil, itu ada di PKB," kata Sekretaris Fraksi PKB di DPR, Cucun Ahmad Syamsujial di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (4/9/2017).