JAKARTA, KOMPAS.com - Penyidik senior Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Novel Baswedan angkat bicara soal Direktur Penyidikan KPK Brigjen Aris Budiman yang menyebutnya berwatak keras dan punya pengaruh di KPK.
Novel mengatakan, dirinya bukan bertindak tanpa alasan. Perlawanan yang dia lakukan semata-mata agar penegakan hukum kasus korupsi berjalan secara optimal.
"Saya tentunya akan tidak sejalan apabila ada hal yang tidak baik. Kalau ada hal yang berjalan baik, apa kepentingan saya untuk melawan?" kata Novel dalam wawancara eksklusif dengan Aiman di Kompas TV, Senin (4/9/2017) malam.
Novel mengatakan, dirinya mengikuti sekilas pembicaraan Aris dengan anggota pansus hak angket KPK di DPR beberapa waktu lalu. Ia menilai, ada inkonsistensi dalam penyampaian Aris mengenai sutuasi di tubuh KPK.
"Di satu sisi dia akui proses di KPK tidak ada masalah rekayasa, tidak profesional, malah dibilang bagus. Tapi di satu sisi ada penyidik yang powerful," kata Novel.
(Baca: Aris Budiman: Saya Sangat Dilecehkan Novel Baswedan)
Novel juga menampik ucapan Aris yang menyebut penyidik Polri lebih berintegritas daripada penyidik internal.
"Saya kira tidak demikian. Itu klaim yang tidak tepat," kata Novel.
Sebelumnya Aris mengakui ada salah satu penyidik senior yang kerap menolak usulan rekrutmen penyidik dari kepolisian karena dinilai akan mengganggu kinerja KPK secara keseluruhan.
Aries membenarkan bila penyidik senior tersebut juga kerap menentang kebijakannya dalam hal penyidikan. Namun, ia menyatakan upaya penentangan tersebut disampaikan pada forum terbuka seperti gelar perkara dalam bentuk konsep dan ide penyidikan.
Kendati demikian, ia enggan menyebut nama penyidik senior tersebut. Namun, anggota Pansus Angket KPK Junimart Girsang menanyakan apakah penyidik senior yang dimaksud ialah Novel Baswedan, Aris membenarkan.
"Iya," jawab Aris singkat.