JAKARTA, KOMPAS.com - Belasan petani asal kawasan Pegunungan Kendeng, Jawa Tengah, menggelar aksi protes terkait keberadaan pabrik semen di wilayah sumber mata pencaharian mereka.
Warga Kendeng, yang sebagian besar terdiri dari kaum perempuan itu, mendirikan tenda beratapkan terpal berwarna biru di seberang Istana Kepresidenan, tepatnya kawasan Silang Barat Monas, Jakarta Pusat, Senin (4/9/2017).
Sebanyak tujuh bendera Merah Putih dikibarkan di setiap tiang tenda tersebut.
Sementara, para petani Kendeng dan sejumlah aktivis HAM berteduh di dalam tenda.
Baca: KLHS Kendeng Rampung, tetapi Belum Bisa Umumkan
Koordinator aksi, Joko Santoso mengatakan, aksi tersebut merupakan sebuah bentuk protes warga Kendeng terhadap keberadaan pabrik PT Semen Indonesia yang masih terus beroperasi, meski proses Kajian Lingkungan Hidup Strategis (KLHS) tahap II masih berjalan.
Sementara, Presiden Joko Widodo memerintahkan penghentian kegiatan pabrik semen di kawasan Pegunungan Kendeng selama proses KLHS berjalan.
Adapun, proses KLHS berada di bawah koordinasi Kepala Staf Kepresidenan Teten Masduki.
Kajian tersebut melibatkan berbagai instansi mulai dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Kementerian ESDM, hingga pemerintah daerah setempat.
"Janjinya Presiden Jokowi selama KLHS berjalan tidak ada aktivitas pabrik semen. Tapi di sana pabrik tidak berhenti terus beroperasi. Yang masih berjalan itu ada di Desa Kadiwono, Kecamatan Bulu, Rembang," ujar Joko.
Baca: Bupati Rembang: Warga Asli Penolak Semen Kendeng Hanya Segelintir
Menurut Joko, aksi protes petani Kendeng akan terus berlangsung sampai mendapatkan perhatian dari Presiden Joko Widodo.
Mereka juga meminta Presiden Jokowi memerintahkan pabrik PT Semen Indonesia menghentikan kegiatan penambangan.
"Aksi ini akan terus dilakukan sampai pabriknya berhenti," ujar Joko.
Tidak banyak yang dilakukan ibu-ibu selama berada di tenda. Mereka berbincang satu sama lain, juga dengan aktivis HAM dan beberapa mahasiswa yang mendampingi mereka.
Berikut Video aksi para petani Kendeng:
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.