Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tenda Protes Petani Kendeng Berdiri di Seberang Istana Kepresidenan

Kompas.com - 04/09/2017, 15:16 WIB
Kristian Erdianto

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Belasan petani asal kawasan Pegunungan Kendeng, Jawa Tengah, menggelar aksi protes terkait keberadaan pabrik semen di atas sumber mata pencaharian mereka.

Warga Kendeng yang sebagian besar terdiri dari kaum perempuan itu mendirikan tenda beratapkan terpal berwarna biru di seberang Istana Kepresidenan, tepatnya di silang barat Monas, Jakarta Pusat, Senin (4/9/2017).

Sebanyak tujuh bendera Merah Putih dikibarkan di setiap tiang tenda tersebut. Sementara, para petani Kendeng dan sejumlah aktivis HAM berteduh di dalam tenda.

Koordinator aksi, Joko Santoso mengatakan, aksi tersebut merupakan sebuah bentuk protes warga Kendeng terhadap keberadaan pabrik PT Semen Indonesia yang masih terus beroperasi, kendati proses Kajian Lingkungan Hidup Strategis (KLHS) tahap II masih berjalan.

(Baca: KLHS Kendeng Rampung, tetapi Belum Bisa Umumkan)

Pasalnya, Presiden Joko Widodo memerintahkan penghentian kegiatan pabrik semen di kawasan Pegunungan Kendeng selama proses KLHS berjalan. Adapun proses KLHS berada di bawah koordinasi Kepala Staf Kepresidenan Teten Masduki.

Kajian tersebut melibatkan berbagai instansi mulai dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Kementerian ESDM hingga pemerintah daerah setempat.

"Janjinya Presiden Jokowi selama KLHS berjalan tidak ada aktivitas pabrik semen. Tapi di sana pabrik tidak berhenti terus beroperasi. Yang masih berjalan itu ada di Desa Kadiwono, Kecamatan Bulu, Rembang," ujar Joko.

Menurut Joko, aksi protes petani Kendeng akan terus berlangsung sampai mendapat perhatian dari Presiden Joko Widodo. Mereka juga meminta Presiden Jokowi memerintahkan PT Semen Indonesia menghentikan kegiatan penambangan.

(Baca: Bupati Rembang: Warga Asli Penolak Semen Kendeng Hanya Segelintir)

"Aksi ini akan terus dilakukan sampai pabriknya berhenti," ucap Joko.

Rencanya aksi akan berlangsung hingga pukul 17.00 WIB kemudian akan diteruskan keesokan harinya.

Tidak banyak yang dilakukan ibu-ibu selama berada di tenda. Mereka berbincang satu sama lain, juga dengan aktivis HAM dan beberapa mahasiswa yang mendampingi mereka.

Beberapa petani dan koordinator aksi sibuk meladeni wawancara dari wartawan yang sedang meliput. Usai berbincang mereka pun makan siang bersama dari bekal nasi bungkus yang mereka bawa sendiri.

Kompas TV Damai dalam Prahara Kendeng - Jejak Kasus
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang



Terkini Lainnya

Persiapkan Leaders’ Retreat, Menlu Singapura Temui Menko Airlangga Bahas Kerja Sama dan Isu Strategis

Persiapkan Leaders’ Retreat, Menlu Singapura Temui Menko Airlangga Bahas Kerja Sama dan Isu Strategis

Nasional
Pesan Terakhir Pria yang Ditemukan Tewas di Kontrakan Depok, Minta Jasadnya Dikremasi

Pesan Terakhir Pria yang Ditemukan Tewas di Kontrakan Depok, Minta Jasadnya Dikremasi

Nasional
Profil Mooryati Soedibyo: Mantan Wakil Ketua MPR dan Pendiri Mustika Ratu yang Meninggal Dunia di Usia 96 Tahun

Profil Mooryati Soedibyo: Mantan Wakil Ketua MPR dan Pendiri Mustika Ratu yang Meninggal Dunia di Usia 96 Tahun

Nasional
Pendiri Mustika Ratu, Mooryati Soedibyo, Meninggal Dunia di Usia 96 Tahun

Pendiri Mustika Ratu, Mooryati Soedibyo, Meninggal Dunia di Usia 96 Tahun

Nasional
Sirekap Dipakai Lagi di Pilkada, KPU Siap Sempurnakan Sesuai Saran MK

Sirekap Dipakai Lagi di Pilkada, KPU Siap Sempurnakan Sesuai Saran MK

Nasional
Bongkar Pemerasan SYL, Jaksa KPK Bakal Hadirkan Sespri Sekjen Kementan di Pengadilan

Bongkar Pemerasan SYL, Jaksa KPK Bakal Hadirkan Sespri Sekjen Kementan di Pengadilan

Nasional
MK Minta Sirekap Dikembangkan Lembaga Mandiri, KPU Singgung Kemandirian Penyelenggara Pemilu

MK Minta Sirekap Dikembangkan Lembaga Mandiri, KPU Singgung Kemandirian Penyelenggara Pemilu

Nasional
Pelajaran Berharga Polemik Politisasi Bansos dari Sidang MK

Pelajaran Berharga Polemik Politisasi Bansos dari Sidang MK

Nasional
Prabowo-Gibran Akan Pidato Usai Ditetapkan KPU Hari Ini

Prabowo-Gibran Akan Pidato Usai Ditetapkan KPU Hari Ini

Nasional
Penetapan Prabowo-Gibran Hari Ini, Ganjar: Saya Belum Dapat Undangan

Penetapan Prabowo-Gibran Hari Ini, Ganjar: Saya Belum Dapat Undangan

Nasional
Prabowo-Gibran Sah Jadi Presiden dan Wapres Terpilih, Bakal Dilantik 20 Oktober 2024

Prabowo-Gibran Sah Jadi Presiden dan Wapres Terpilih, Bakal Dilantik 20 Oktober 2024

Nasional
[POPULER NASIONAL] Para Ketum Parpol Kumpul di Rumah Mega | 'Dissenting Opinion' Putusan Sengketa Pilpres Jadi Sejarah

[POPULER NASIONAL] Para Ketum Parpol Kumpul di Rumah Mega | "Dissenting Opinion" Putusan Sengketa Pilpres Jadi Sejarah

Nasional
Sejarah Hari Bhakti Pemasyarakatan 27 April

Sejarah Hari Bhakti Pemasyarakatan 27 April

Nasional
Tanggal 26 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 26 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Golkar Ungkap Faktor Keadilan Jadi Rumusan Prabowo Bentuk Komposisi Kabinet

Golkar Ungkap Faktor Keadilan Jadi Rumusan Prabowo Bentuk Komposisi Kabinet

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com