Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Masih Banyak Utang RUU, DPR Tak Mau Jadi Pihak Paling Disalahkan

Kompas.com - 04/09/2017, 13:24 WIB
Estu Suryowati

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - DPR tak mau dijadikan sebagai pihak yang paling disalahkan karena belum selesainya sejumlah Rancangan Undang-Undang (RUU) dalam Program Legislasi Nasional (Prolegnas) 2017.

Hingga saat ini, sejumlah RUU masih dalam proses pembahasan. 

"Sebenarnya begini, bahwa Undang-Undang itu tidak dibuat oleh DPR sendiri. Kalau (ditanya) ada persoalan apa, apakah ini hanya ada persoalan di DPR? Menurut saya tidak semua persoalan ada di DPR," kata anggota Badan Legislasi DPR RI Rieke Diah Pitaloka kepada Kompas.com, di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (4/9/2017).

Rieke mencontohkan, pembahasan revisi UU Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara (ASN).

Baca: Dari 50 RUU yang Masuk Prolegnas Prioritas, DPR Baru Selesaikan 9 Undang-Undang

Revisi UU ASN merupakan inisiatif dari DPR. Akan tetapi, ia menyesalkan adanya anggapan dari pihak pemerintah bahwa revisi UU tersebut sarat kepentingan politis.

"Dari pihak KSP mengatakan demikian. Tolong pikiran-pikiran sempit seperti itu dibuang jauh-jauh," kata Rieke.

Anggota Komisi VI DPR RI itu mengatakan, Presiden Joko Widodo telah memberikan dukungan terhadap pembahasan revisi UU ASN.

Dukungan itu diberikan melalui penerbitan Supres (Surat Presiden) yang isinya menunjuk tiga menteri untuk mewakili pemerintah membahas revisi UU ASN.

Namun, kata Rieke, yang terjadi justru perang opini lewat media sosial mengenai revisi UU ASN ini.

Baca: Revisi UU MD3 Masuk Prolegnas 2017

Dia berharap, sikap pemerintah terhadap revisi, apakah menerima, menerima sebagian, atau menolak seluruhnya, bisa disampaikan melalui pembahasan dengan DPR.

"Ada ketatanegaraan yang harus kita patuhi bersama. Mari duduk bareng, duduk di sini. Sudah tiga kali lho, Menpan-RB membatalkan tanpa sebab. Saya melihatnya kok Menteri bisa melangkahi perintah Presiden," ujar politisi PDI Perjuangan itu.

Meski demikian, lanjut Rieke, ada juga beberapa pembahasan RUU yang molor karena urusan politik di internal DPR

Misalnya, revisi UU Nomor 17 Tahun 2014 tentang MD3.

Sementara itu, di Komisi VI, Rieke mendorong beberapa RUU bisa segera selesai tahun ini.

"Di Komisi VI ada Undang-Undang yang belum dijalankan, yaitu revisi UU BUMN dan revisi UU Koperasi. Itu yang penting, yang sebenarnya akan kami kejar," kata Rieke.

Kompas TV Dewan Perwakilan Rakyat hari ini memperingati hari ulang tahun ke-72.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Gibran Bertemu Ma'ruf Amin, Saat Wapres Termuda Sowan ke yang Paling Tua

Gibran Bertemu Ma'ruf Amin, Saat Wapres Termuda Sowan ke yang Paling Tua

Nasional
Anies Dinilai Masih Berpeluang Maju Pilkada Jakarta, Mungkin Diusung Nasdem dan PKB

Anies Dinilai Masih Berpeluang Maju Pilkada Jakarta, Mungkin Diusung Nasdem dan PKB

Nasional
Petuah Jokowi-Ma'ruf ke Prabowo-Gibran, Minta Langsung Kerja Usai Dilantik

Petuah Jokowi-Ma'ruf ke Prabowo-Gibran, Minta Langsung Kerja Usai Dilantik

Nasional
Kejagung Periksa 3 Saksi Terkait Kasus Korupsi Timah, Salah Satunya Pihak ESDM

Kejagung Periksa 3 Saksi Terkait Kasus Korupsi Timah, Salah Satunya Pihak ESDM

Nasional
Tak Dukung Anies Maju Pilkada Jakarta, PKS Dinilai Ogah Jadi “Ban Serep” Lagi

Tak Dukung Anies Maju Pilkada Jakarta, PKS Dinilai Ogah Jadi “Ban Serep” Lagi

Nasional
2 Prajurit Tersambar Petir di Mabes TNI, 1 Meninggal Dunia

2 Prajurit Tersambar Petir di Mabes TNI, 1 Meninggal Dunia

Nasional
Usung Perubahan Saat Pilpres, PKB-Nasdem-PKS Kini Beri Sinyal Bakal Gabung Koalisi Prabowo

Usung Perubahan Saat Pilpres, PKB-Nasdem-PKS Kini Beri Sinyal Bakal Gabung Koalisi Prabowo

Nasional
[POPULER NASIONAL] Anies-Muhaimin Hadir Penetapan Presiden-Wapres Terpilih Prabowo-Gibran | Mooryati Soedibjo Tutup Usia

[POPULER NASIONAL] Anies-Muhaimin Hadir Penetapan Presiden-Wapres Terpilih Prabowo-Gibran | Mooryati Soedibjo Tutup Usia

Nasional
Sejarah Hari Posyandu Nasional 29 April

Sejarah Hari Posyandu Nasional 29 April

Nasional
Tanggal 27 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 27 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Wakil Ketua KPK Dinilai Punya Motif Buruk Laporkan Anggota Dewas

Wakil Ketua KPK Dinilai Punya Motif Buruk Laporkan Anggota Dewas

Nasional
Jokowi Ungkap Kematian akibat Stroke, Jantung dan Kanker di RI Capai Ratusan Ribu Kasus Per Tahun

Jokowi Ungkap Kematian akibat Stroke, Jantung dan Kanker di RI Capai Ratusan Ribu Kasus Per Tahun

Nasional
Temui Jokowi, Prabowo dan Gibran Tinggalkan Istana Setelah 2 Jam

Temui Jokowi, Prabowo dan Gibran Tinggalkan Istana Setelah 2 Jam

Nasional
AJI Nilai Sejumlah Pasal dalam Draf Revisi UU Penyiaran Ancam Kebebasan Pers

AJI Nilai Sejumlah Pasal dalam Draf Revisi UU Penyiaran Ancam Kebebasan Pers

Nasional
Ketua KPK Sebut Langkah Nurul Ghufron Laporkan Anggota Dewas Sikap Pribadi

Ketua KPK Sebut Langkah Nurul Ghufron Laporkan Anggota Dewas Sikap Pribadi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com